Sediksi.com – Nggak ada hubungannya sama band rock Black Sabbath, Sabbatical Leave tuh istilah untuk pegawai yang mengambil cuti panjang untuk istirahat dari pekerjaan.
Kata ‘sabbatical’ berasal dari Bahasa Inggris Kuno ‘sabat’ yang kalau ditarik lagi sampai ke sejarah awalnya, dari Bahasa Ibrani šabbāṯ, dari šāḇaṯ yang artinya istirahat.
Pengertian sabbatical leave
Secara umum, sabbatical leave berarti cuti panjang atau perpanjangan cuti yang diajukan oleh pegawai untuk alasan yang bisa bervariasi, dan tetap dibayar.
Beragamnya alasan pegawai mengambil sabbatical leave bisa di antaranya karena alasan pribadi, mengembangkan diri secara profesional dan akademik, ingin mengembangkan dan memelajari keterampilan baru, atau sekadar ingin istirahat dari pekerjaan.
Seberapa lama masa sabbatical leave?
Bervariasi dan bergantung pada kebijakan perusahaan. Umumnya, masa sabbatical leave ini lebih dari satu bulan, bahkan bisa mencapai satu tahun atau lebih.
Sebenarnya antara masih dibayar penuh, sebagian, atau tidaknya selama masa sabbatical leave juga tergantung pada kebijakan tempat kerja.
Jadi untuk mendapatkan kepastian, kalian bisa tanyakan langsung ke bidang Human Resources (HR) di kantor kalian bekerja.
Sabbatical leave tidak terbatas untuk kelompok pekerja kantoran, tapi juga mahasiswa, dan profesi lainnya.
Beberapa universitas memberikan cuti jenis ini kepada mahasiswa untuk enam bulan, setahun, bahkan lebih.
Di Indonesia sendiri, mahasiswa juga bisa mengambil cuti ini dengan rata-rata masa cuti yang diizinkan oleh universitas mencapai enam bulan.
Contoh profesi lain yang bisa mengambil sabbatical leave adalah atlet.
Daniel Ricciardo misalnya, pembalap F1 kelahiran Perth, Australia ini mengambil sabbatical leave selama setahun untuk bekerja di kantor Red Bull di divisi pemasaran, yang rupanya justru lebih sukses daripada kariernya di F1.
Bahkan, kontribusinya bukan hanya mendongkrak kariernya, tapi juga Red Bull sendiri.
Alasan yang biasa digunakan untuk mengambil sabbatical leave
Alasan pegawai mengambil sabbatical leave bisa beragam. Tapi berikut ini beberapa yang sering digunakan.
Sakit dan menjalani pengobatan
Sabbatical leave sering digunakan oleh pegawai yang harus ambil cuti karena sakit. Sebab sakit yang diderita bukan jenis yang bisa sembuh dalam waktu kurang dari dua minggu, cuti ini menjadi salah satu pilihan yang tepat.
Selain itu, proses pengobatan dan penyembuhan juga bisa memakan waktu dan pastinya membuat pegawai tidak bisa langsung kembali bekerja.
Istirahat total dari pekerjaan
Seberapa sering kalian berpikiran untuk mengambil cuti kerja?
Bukan yang dikarenakan sakit atau punya kesibukan lain, tapi 100% karena ingin istirahat dari semua yang berhubungan dengan bekerja.
Benar-benar ingin menjauhkan diri dari semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan untuk waktu yang minimal satu bulan, maksimal semaksimal yang diharapkan.
Sabbatical leave sering menjadi pilihan cuti untuk alasan ini.
Merintis usaha
Membangun usaha sendiri memang tidak sederhana. Dibutuhkan dedikasi dan fokus yang tinggi agar bisnis bisa berhasil. Termasuk mengalokasikan waktu dan tenaga khusus untuk mengembangkan bisnis.
Alasan pribadi lainnya
Beberapa di antaranya sebagai berikut.
- Menyelesaikan studi
- Memutuskan untuk melanjutkan studi
- Mempelajari keterampilan baru
Cara mengajukan sabbatical leave
Pertama, pastikan apakah perusahaan tempat kalian bekerja memiliki kebijakan untuk sabbatical leave atau tidak.
Jika mereka punya kebijakan tersebut, pastikan apakah kalian masih akan dapat gaji, terima gaji hanya sebagian, atau tidak sama sekali.
Mengonfirmasi hal tersebut kepada perusahaan sebelum mengajukan sabbatical leave sangat krusial. Karena kedua pihak berhak mendapatkan kepastian.
Sekalipun perusahaan memiliki kebijakan sabbatical leave, hanya pegawai yang memenuhi syarat yang biasanya bisa mengajukan.
Salah satu syarat tersebut adalah sudah bekerja di perusahaan tersebut untuk waktu yang cukup lama, misalnya perusahaan mengsyaratkan minimal lima tahun.
Cara mengajukan sabbatical leave bisa dilakukan dengan mengomunikasikan hal tersebut kepada HR minimal beberapa bulan sebelum tanggal yang diharapkan.
Sebab HR perlu mempertimbangkan permintaan tersebut dan apakah mungkin untuk dilakukan atau tidak.
Sebab apabila permintaan cuti panjang tersebut disetujui, perusahaan juga perlu memikirkan siapa yang akan mengerjakan tugas kalian selama cuti. Perusahaan harus mencarikan pengganti atau pegawai yang bisa mengisi posisi kalian selama masa cuti.
Jadi, bisa dibilang mengajukan sabbatical leave juga tidak lebih sederhana dari mengajukan pengunduran diri.