Sediksi.com – Merayakan lomba 17 Agustus 2023 rasanya tak lengkap tanpa peran ibu-ibu. Ada begitu banyak ide lomba 17 Agustus untuk ibu-ibu yang biasanya digelar di lingkungan RT atau RW dengan properti sederhana tetapi cukup seru dan menghibur.
Seperti yang kita ketahui, masyarakat Indonesia memang selalu merayakan perlombaan di setiap tanggal 17 Agustus atau hari-hari setelahnya.
Selain perlombaan balap karung, lomba makan kerupuk, kelereng, biasanya ide baru juga ditambahkan untuk semakin menyemarakkan acara perlombaan.
Terlebih, partisipasi ibu-ibu dalam lomba 17 Agustus pastinya selalu dinanti karena bisa membuat suasana perlombaan menjadi seru dan heboh.
Biasanya, panitia lomba sudah dibentuk jauh-jauh hari di mana tugas mereka salah satunya untuk menentukan ide lomba untuk ibu-ibu yang akan dimainkan dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Berikut, ada beberapa ide lomba 17 Agustus untuk ibu-ibu yang seru dan lucu sebagai bahan pertimbangan. Beberapa ide lomba tersebut terbagi ke dalam lomba yang berlangsung secara individu dan kelompok.
Lomba secara Individu
Lomba gigit telur
Lomba gigit telur ini bermaksud di mana setiap peserta membawa telur dengan sendok yang diletakkan di mulut mereka. Lomba ini hampir mirip dengan balap kelereng, bedanya peserta menggunakan telur.
Saat memainkan lomba ini, peserta harus berhati-hati dalam berjalan dan menjaga telur agar tidak jatuh. Peserta yang mencapai garis finish pertama, dialah pemenangnya.
Lomba pasang sepatu
Panitia akan mengumpulkan beberapa pasang sepatu yang sudah diacak di tengah lapangan. Kemudian, peserta akan berlari menuju tengah lapangan untuk mencari pasangan sepatu yang sesuai dan memakainya dengan cepat.
Lalu, peserta harus berlari menuju garis finish. Mereka yang berhasil memasangkan sepatu dan sampai ke garis finishlah pemenangnya.
Lomba balap karung pakai helm
Berikutnya ada lomba balap karung pakai helm. Di mana ibu-ibu akan mulai memakai karung di garis start saat peluit dibunyikan panitia. Kemudian, mereka juga harus memakai helm yang sudah disiapkan.
Barulah, peserta berlari atau meloncat secepat mungkin untuk bisa sampai ke garis finish demi bisa menjadi pemenang.
Lomba lari dengan sandal terapi rematik
Panitia menyiapkan sandal terapi rematik. Peserta akan mulai memakainya saat peluit dibunyikan. Mereka harus berlari secepat mungkin untuk bisa menjadi juara dan sampai di garis finish.
Menggunakan sandal terapi rematik akan cukup menyulitkan bagi para ibu-ibu ini terlebih biasanya akan terasa ngilu di kaki bagi mereka yang tidak pernah memakainya.
Lomba menahan sedotan di hidung
Panitia menyiapkan meja, sedotan dan gelas plastik di area start, sementara di area finish di siapkan meja dan botol plastik saja.
Saat peluit dibunyikan, peserta berdiri di garis start sembari mengambil sedotan dengan napas hidung dan mencapitnya di area bibir bagian atas. Mereka, lalu harus berjalan ke garis finish. Peserta yang sampai terlebih dahulu dan bisa memasukkan sedotan dengan benar ke botol plastik, itulah pemenangnya.
Lomba secara Kelompok
Lomba estafet karet
Lomba ini membutuhkan sekitar empat orang antar kelompok. Di mana, orang pertama membawa piring plastik berisikan karet, sementara orang kedua hingga keempat menaruh sedotan di mulut mereka.
Orang kedua harus mengambil karet di piring yang dipegang orang pertama, nantinya dia akan meneruskan ke orang berikutnya dengan cara estafet dengan sedotan. Orang keempat kemudian, meletakkan sedotan tersebut ke piring yang ada di garis finish.
Panitia bisa memberikan waktu untuk permainan ini kira-kira 1-3 menit. Ketika waktu yang sudah ditentukan berakhir, kelompok yang mengumpulkan karet terbanyaklah yang menjadi pemenang.
Lomba tari balon
Lomba tari balon membutuhkan tiga orang saja. Mereka berbaris dengan menempatkan masing-masing balon di antara orang pertama dan orang kedua, serta menempatkan balon di antara orang kedua dan ketiga.
Panitia akan memutarkan musik dan peserta harus berjalan dengan menari serta tidak boleh menjatuhkan balon. Mereka harus membawa balon bersamaan dengan berjoget dari garis start ke garis finish.
Lomba memasukkan paku
Setiap kelompok terdiri dari empat orang. Masing-masing dari pinggang mereka dililitkan tali rafia yang di tengahnya ada paku.
Para ibu-ibu harus berjalan saling menghadap satu sama lain sembari berjalan menuju botol. Paku yang mereka bawa tersebut harus dimasukkan ke dalam botol. Kelompok yang pertama kali berhasil memasukkan paku ke dalam botol, merekalah juaranya.
Lomba memindahkan bola
Lomba ini juga membutuhkan empat orang. Dibutuhkan empat tali rafia, di mana setiap dua ujungnya dipegang oleh masing-masing peserta. Tali tersebut membentuk tanda plus (+) serta bagian tengahnya di beri sedikit ruang untuk meletakkan bola kecil.
Peserta harus berjalan beriringan, juga tidak boleh menjatuhkan bola. Mereka harus membawa bola tersebut sampai ke garis finish dan meletakkannya ke pipa paralon.
Lomba merias wajah dengan mata tertutup
Lomba merias wajah dengan mata tertutup ini hanya membutuhkan dua orang saja. Satu orang bertindak sebagai perias dan satunya lagi harus merelakan wajahnya untuk dirias. Perias akan menggunakan penutup mata untuk merias wajah temannya.
Panitia akan menyiapkan beberapa make up yang harus ada di bagian wajah orang tersebut. Panitia akan memberikan waktu sekitar 10 menit. Kelompok yang merias wajahnya dengan unik atau luculah pemenangnya.
Dari ide-ide lomba 17 Agustus untuk ibu-ibu tersebut, mana yang ingin kamu coba terapkan?
