Sediksi – Sapi perah tentu saja berbeda dengan sapi potong. Sapi perah juga bisa diambil susunya sementara sapi potong diambil dagingnya untuk dijual.
Berbicara soal sapi perah, ada banyak sekali jenisnya yang tersebar di dunia. Mulai dari sapi perah jenis Friesian Holstein dari Belanda hingga sapi perah Jersey dari Inggris.
Nah, Indonesia sendiri membutuhkan sekitar 3,3 juta ton susu per tahunnya. Meski sangat banyak, Indonesia selama ini mampu memenuhi kebutuhan susu per tahunnya.
Jika Anda ingin menggeluti bisnis sapi perah untuk diambil susunya, maka ketahui terlebih dahulu jenis-jenisnya yang terbaik. Di bawah ini kami informasikan penjelasan selengkapnya. Simak dengan saksama ya!
Jenis-jenis Sapi Perah Terbaik di Dunia
Setidaknya ada lima jenis sapi perah terbaik di dunia yang perlu Anda ketahui. Di antaranya sebagai berikut:
Friesian Holstein
Seperti yang kami informasikan di atas, sapi perah Friesian Holstein berasal dari negara Belanda. Ciri utama sapi ini yakni ukurannya besar, ada totol-totol warna putih dan hitam di sekujur tubuhnya. Secara umum, sapi Friesian Holstein memiliki kaki berwarna putih, ujung ekor berwarna putih dan telinga berwarna hitam.
Banyak peternak sapi di Indonesia yang ‘mengadopsi’ sapi Friesian Holstein untuk diambil susunya. Secara umum, sapi Friesian Holstein bisa memproduksi 20 liter susu per hari dan dalam 1 kali masa laktasi bisa menghasilkan 3.000 liter susu. Sangat banyak, bukan?
Sapi Ayrshire
Selanjutnya ada jenis sapi Ayrshire. Jenis sapi ini diketahui berasal dari negara Skotlandia di daerah Ayr. Ternyata sapi Ayrshire ini hidup di daerah atau kawasan yang cuacanya dingin dan lembab serta tidak banyak terdapat rumput hijau sebagai makanan utamanya.
Meski begitu, sapi Ayrshire mampu bertahan hidup dengan baik. Produksi susu per tahunnya bisa mencapai 4.000 liter.
Perlu diketahui, sapi Ayrshire memiliki ciri tubuh berwarna putih, coklat dan kombinasi merah putih, tubuhnya besar, punggungnya lurus dan ekornya panjang. Jenis sapi ini gampang sekali kaget kalau disentuh orang.
Sapi Guernsey
Sapi Guernsey diketahui berasal dari pulau kecil di selat Inggris bernama Guernsey. Pulau kecil ini terkenal dengan padang rumput yang sangat luas dan subur, yang mana hal itu bisa jadi makanan utama sapi. Secara umum, di sana penggembala akan menggembala sapi Guernsey pada musim semi sampai musim panas.
Seperti apa karakteristik sapi Guernsey? Pada umumnya, sapi Guernsey memiliki warna cokelat muda dengan bercak berwarna putih. Jenis sapi ini termasuk sapi yang kecil karena bobot dewasanya hanya di antara 400 – 800 kilogram.
Ya, secara fisik, sapi Guernsey memiliki tubuh pendek dan tidak berotot. Kemudian, kepalanya lebih panjang dari sapi pada umumnya.
Sapi Ongole
Jenis sapi perah terbaik di dunia yang keempat yakni sapi Ongole. Jenis sapi ini diketahui berasal dari Ongole, India.
Sebenarnya bukan hanya diperah susunya, sapi Ongole juga diambil dagingnya untuk dijual. Selain itu, sapi Ongole ternyata digunakan untuk adu kekuatan di Meksiko karena memang terkenal dengan agresivitasnya.
Di India sendiri, sapi Ongole lebih banyak dijadikan hewan ternak yang diambil susunya. Susu yang bisa diambil dari sapi Ongole secara umum mencapai 600 liter lebih dengan periode laktasi selama 279 hari. Oh ya, sapi Ongole ini memiliki bobot yang tidak begitu berat, yakni 430 hingga 450 kilogram saja.
Sapi Jersey
Jenis sapi perah terbaik di dunia yang terakhir yakni sapi Jersey. Sapi Jersey ini diketahui berasal dari negara Inggris, tepatnya di Kepulauan Channel.
Sapi Jersey termasuk jenis sapi perah yang sangat produktif. Ya, jenis sapi ini mampu menghasilkan susu dalam jumlah yang sangat banyak per masa laktasinya.
Nah, susu yang dihasilkan dari sapi Jersey ini memiliki kandungan lemak yang tinggi. Sehingga, warnanya cenderung lebih kuning dibandingkan susu sapi pada umumnya.
Itulah lima jenis sapi perah terbaik di dunia yang perlu Anda ketahui. Perlu Anda tahu juga bahwa produktivitas susu yang dihasilkan sapi bisa optimal jika lingkungan dan pakannya sesuai.
Jadi, peternak harus membuat lingkungan sapi senyaman mungkin dan jika bisa disesuaikan dengan habitat aslinya. Kemudian, selain memberikan pakan utama, peternak juga perlu menambahkan pakan buatan yang kaya akan nutrisi bagi sapi agar pertumbuhannya optimal dan susu yang dihasilkannya banyak.
