Sejarah Liga Champions, Panggung Para Klub Terbaik Eropa

Sejarah Liga Champions, Panggung Para Klub Terbaik Eropa

Sejarah Liga Champions

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Liga Champion merupakan kompetisi antar klub Eropa terbesar dan dikenal sebagai salah satu turnamen sepak bola paling prestis di dunia. Dari segi popularitas, ia disebut-sebut hanya kalah dari Piala Dunia dan Euro.

Turnamen ini sendiri sudah cukup lama diselenggarakan, dan dulunya memiliki nama yang berbeda. Lalu, bagaimanakah sejarah Liga Champions? Untuk mengetahuinya simak ulasan sejarah Liga Champions berikut ini.

Sejarah Liga Champions

Kompetisi antar klub-klub Eropa ini awalnya dikenal dengan nama European Cup. Ide untuk menyelenggarakan kompetisi antar klub Eropa ini sendiri dipopulerkan oleh jurnalis L’Equipe, Gabriel Hanot dan jurnalis olahraga Prancis, Jacques Ferran.

Ide tersebut lantas disetujui oleh UEFA, dan pada September 1955, turnamen pertama European Cup resmi digelar. Namun, berbeda dengan kompetisi tertinggi antar klub Eropa yang kita kenal hari ini, European Cup saat itu tidak menggunakan babak penyisihan grup.

Edisi pertama diikuti oleh 16 klub papan atas Eropa yang dipilih untuk mewakili asosiasi-asosiasi sepak bola berbeda. Turnamen saat itu langsung dimulai dari babak First Round (sistem gugur), di mana pertandingan dilangsungkan dalam 2 leg (kecuali partai final).

Dominasi Real Madrid: 1955/56 – 1959/60

Sejarah Liga Champions, Panggung Para Klub Terbaik Eropa - 694410 21498655 2560 1440
Gambar: Eurosport

Real Madrid mendominasi periode awal sejarah Liga Champions. Los Blancos berhasil memenangkan 5 edisi pertamanya secara berturut-turut. Mereka mengalahkan klub-klub seperti Stade de Reims (2 kali), AC Fiorentina, AC Milan, dan Eintracht Frankfurt di partai puncak.

Pada 5 edisi pertama ini pula terjadi beberapa perubahan format serta jumlah peserta. European Cup 1956/57 diikuti total 22 klub, di mana sebelum babak First Round dilangsungkan, beberapa tim perlu mengikuti babak Preliminary Round terlebih dahulu.

Selain itu, di musim tersebut juga menjadi kali pertama pertandingan play-off dilakukan. Jika laga 2 leg tidak dapat memutuskan klub mana yang berhak melaju ke babak selanjutnya, maka laga play-off di antara kedua klub tersebut yang menjadi penentu.

Juara Baru Mulai Muncul: 1960/61 – 1966/67

Sejarah Liga Champions, Panggung Para Klub Terbaik Eropa - inter milan win cup
Gambar: UEFA

European Cup 1960/61 menjadi kali pertama di mana Real Madrid gagal keluar sebagai pemenang. SL Benfica muncul sebagai kekuatan baru yang berhasil menjuarai turnamen sebanyak 2 kali berturut-turut. Pada edisi ini, tercatat ada 28 klub yang ikut ambil bagian.

Pada musim 1962/63, jumlah peserta mencapai 30 klub. Di sini juga menjadi saksi di mana AC Milan menjadi klub Italia pertama yang memenangkan European Cup. Pencapaian mereka lantas diikuti oleh rival sekotanya, Inter Milan, yang memenangi 2 edisi selanjutnya.

Pada musim 1966/67, sudah ada 32 klub yang berkompetisi pada turnamen antar klub Eropa. Namun, format sistem gugur masih diterapkan. Klub Skotlandia, Glasgow Celtic, tampil sebagai juara sekaligus mengukuhkan diri mereka sebagai klub Britania pertama yang menjuarai European Cup.

Kekuatan Baru dari Negeri Kincir Angin: 1967/68 – 1972/73

Sejarah Liga Champions, Panggung Para Klub Terbaik Eropa -
Gambar: UEFA

Pada 1968, Manchester United mengalahkan Benfica di final yang membuat tim setan merah menjadi klub Inggris pertama yang memenangi European Cup. Selanjutnya, dari musim 1969/70 sampai 1972/73, klub asal Belanda mendominasi turnamen ini.

Dimulai dari keberhasilan Feyenoord Rotterdam, lalu diikuti dengan kesuksesan Ajax Amsterdam mengangkat trofi European Cup 3 kali secara-beruntun.

Musim 1970/71 menjadi saksi di mana adu penalti pertama kali diperkenalkan ke dalam kompetisi. Ini dilakukan sebagai respon ketidakpuasan atas penggunaan lemparan koin untuk menentukan pemenang. Selain itu, aturan gol tandang juga pertama kali dihadirkan pada musim ini.

Dekade Inggris dan Jerman: 1973/74 – 1983/84

Sejarah Liga Champions, Panggung Para Klub Terbaik Eropa - skysports nottingham forest 4994561
Gambar: Sky Sports

Selanjutnya, Bayern Munchen mengulangi pencapaian Ajax dengan memenangi European Cup 3 kali berturut-turut. Di sini, FC Hollywood muncul sebagai klub Jerman pertama yang menjuarai turnamen. Hamburger SV mengikuti jejak Bayern dengan keluar sebagai juara pada 1983.

Namun, klub Inggris menjadi yang paling dominan selama periode ini. Dimulai dari Liverpool pada 1976/77, yang kemudian merengkuh gelar juara sebanyak 2 kali beruntun. Pencapaian tersebut lalu diikuti oleh Nottingham Forest yang mencatatkan torehan serupa.

The Reds kembali mengangkat trofi pada musim 1980/81 dan 1983/84. Sementara Aston Villa tampil sebagai juara di musim 1981/82.

Tragedi Heysel dan 5 Juara Baru: 1984/85 – 1990/91

Sejarah Liga Champions, Panggung Para Klub Terbaik Eropa - heysel GQ HP 29May15 b
Gambar: British GQ

European Cup 1984/85 menjadi salah satu tragedi terkelam dalam dunia sepak bola. Jelang laga puncak antara Liverpool menghadapi Juventus di stadion Heysel, Brussels, terjadi insiden di area tribun penonton yang berujung pada tewasnya 39 orang (kebanyakan fans Juventus) serta 600 lainnya luka-luka.

Peristiwa ini berujung pada pelarangan klub-klub Inggris mengikuti kompetisi antar klub Eropa hingga musim 1990/91. Liverpool sendiri baru kembali mengikuti turnamen pada musim 1991/92.

Selain tragedy Heysel, periode ini juga menjadi saksi kehadiran 5 klub baru yang berhasil memenangi European Cup, yaitu Juventus, Steaua Bucuresti, FC Porto, PSV Eindhoven, dan Red Star Belgrade.

Era Liga Champions: 1991/92 sampai sekarang

Utak-Atik Format

Sejarah Liga Champions, Panggung Para Klub Terbaik Eropa - ucl logo
Gambar: FIFPlay

Sejarah Liga Champions memasuki babak baru jelang musim 1991/92. Musim ini menjadi kali pertama format penyisihan grup diterapkan serta menjadi kali terakhir nama European Cup digunakan.

Pada musim selanjutnya, kompetisi tertinggi antar klub Eropa resmi dibranding ulang dengan nama UEFA Champions League (UCL). Selain perubahan nama, anthem ikonik Liga Champions serta logo ‘bola bintang’ juga resmi digunakan.

Klub asal Prancis, Olympique Marseille, menjadi pemenang edisi pertama UCL. Pada musim 1994/95, babak gugur yang digunakan untuk mencari 8 tim terbaik yang kemudian dibagi ke dalam 2 grup dihilangkan.

Setelah babak kualifikasi dirampungkan, 16 klub peserta yang lolos ke babak utama dibagi ke dalam 4 grup. Format seperti ini kemudian berlanjut hingga 1996/97. Setelahnya, para peserta di babak utama (24 klub) dibagi ke dalam 6 grup.

Pada 1999/00, format kompetisi kembali mengalami perubahan. Kali ini babak penyisihan grup dilangsungkan dalam 2 tahap. Pertama, 32 klub dibagi ke dalam 8 grup untuk mencari 16 klub terbaik.

Selanjutnya, 16 klub tersebut dibagi lagi ke dalam 4 grup, atau babak penyisihan tahap kedua, untuk mencari 8 klub terbaik yang akan mengikuti babak gugur.

Mulai musim 2002/03, penyisihan grup tahap kedua dihilangkan dan diganti dengan babak 16 besar. Dari sini, format kompetisi tidak mengalami perubahan sampai sekarang.

Real Madrid Kembali Mendominasi

Sejarah Liga Champions, Panggung Para Klub Terbaik Eropa - sergio ramos with the uefa champions league trophy in kyiv
Gambar: UEFA

Dari musim perdananya hingga memasuki dekade kedua abad 21, tidak klub yang benar-benar mendominasi, dalam konteks seperti yang dilakukan Madrid, Ajax, Bayern, atau Liverpool sebelumnya.

Barcelona di bawah asuhan Pep Guardiola yang begitu dominan di Eropa, gagal menjuarai turnamen ini secara beruntun. Semenjak dikenal sebagai Liga Champions, kompetisi ini memang terbilang cukup sulit dimenangkan, hingga Real Madrid akhirnya berhasil menunjukkan dominasi mereka.

Los Blancos berhasil mengangkat trofi Liga Champions 3 kali berturut-turut, yaitu pada 2016, 2017, dan 2018. Jika ditotal semenjak edisi pertama pada 1992, Madrid telah memenangkan turnamen ini sebanyak 8 kali.

Demikian ulasan mengenai sejarah Liga Champions. Selain para pemenang yang beragam, model format kompetisi antar klub Eropa ini juga cukup beragam dari masa ke masa.

Dan perkembangan Liga Champions nampaknya akan kembali memasuki babak baru di musim selanjutnya, di mana model penyisihan grup akan digantikan dengan model “Swiss-system” yang mirip dengan format kompetisi liga.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel