Sediksi.com – Pertandingan Chelsea vs Liverpool akan berlangsung pada pekan pertama Premier League Minggu (13/8/23). Laga kedua klub malam nanti diprediksi akan berjalan panas, terlebih karena sengitnya saga transfer Moises Caicedo yang melibatkan si Biru dan si Merah.
Pertemuan antara kedua klub itu sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang, dengan momen-momen tak terlupakan Chelsea vs Liverpool yang cukup sering tercipta. Meskipun mungkin tidak sepanas rival-rival sekota mereka masing-masing, laga antara The Blues dan The Reds tentu saja mengandung rivalitas tersendiri.
Rivalitas tersebut merupakan hasil dari momen-momen yang tercipta di antara keduanya, baik di atas maupun di luar lapangan.
Lalu, apa saja kejadian-kejadian memorable di antara klub asal London dan klub asal Liverpool tersebut? Simak ulasan 7 momen tak terlupakan Chelsea vs Liverpool berikut ini.
7 Momen Terbaik Chelsea vs Liverpool
Perempatfinal Liga Champions 2009
Drama yang tercipta di atas lapangan antara dua wakil Inggris ini pada Liga Champions musim 2008/09 menjadi salah satu momen terbaik Chelsea vs Liverpool.
Pada leg 1, Liverpool yang bermain di markas sendiri harus takluk dengan skor 1-3. Namun, drama sesungguhnya tercipta pada leg 2 yang diselenggarakan di Stamford Bridge.
Meskipun bertindak sebagai tuan rumah, The Reds sudah unggul 2-0 pada saat laga baru memasuki menit 28 lewat gol Fabio Aurelio dan Xabi Alonso. Babak pertama berakhir dengan agregat sementara 3-3, dan nampaknya momentum ada di tangan anak asuh Rafael Benitez.
Namun, Chelsea bangkit di babak kedua. Didier Drogba berhasil memperkecil ketertinggalan. Gol ini kemudian disusul oleh sepakan keras Alex pada menit 57 menghujam gawang Pepe Reina, membuat skor menjadi sama kuat.
Frank Lampard membawa Chelsea unggul di menit 76, namun dua gol balasan dari Lucas Leiva (81’) dan Dirk Kuyt (83’) membuat The Reds harus tampil all-out di sisa-sisa waktu demi mengejar ketertinggalan agregat.
Sayangnya, Jamie Carragher dkk. malah kecolongan di menit 89, setelah Lampard menorehkan gol keduanya pada laga yang membuat para penonton senam jantung tersebut. Skor 4-4 mengakhiri leg 2, di mana Chelsea berhak melaju ke babak semifinal lewat kemenangan agregat 7-5.
Semifinal Liga Champions 2008
Momen terbaik Chelsea vs Liverpool di kasta teratas kompetisi Eropa juga tercipta pada laga babak semifinal musim 2007/08. Setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di Anfield, laga leg 2 di kandang Chelsea juga berakhir imbang 1-1 setelah 90 menit.
Pertandingan pun dilanjutkan ke babak extra time. Pada menit 98, The Blues memperoleh hadiah penalti, di mana Lampard bertindak sebagai eksekutor. Pemain bernomor punggung 8 ini sedang dalam masa bergabung pasca wafatnya sang ibunda di pekan yang sama dengan laga ini.
Lampard berhasil menyelesaikan tugasnya dengan sempurna dan ia tak mampu membendung emosinya saat merayakan gol tersebut. Gol Drogba pada menit 105 mengunci kemenangan Chelsea, meskipun Ryan Babel sempat memperkecil kedudukan di menit 117.
Kemenangan agregat 4-3 ini membuat The Blues berhasil melaju ke final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Klopp vs Lampard
Momen terbaik Chelsea vs Liverpool ini mungkin masih segar di ingatan para penggemar sebab terjadi pada 2020 lalu. Kedua pelatih keseblasan saat itu terlibat adu mulut di pinggir lapangan.
Hal ini bermula dari protes Lampard setelah Liverpool mendapatkan tendangan bebas, di mana Trent Alexander-Arnold berhasil mencetak gol dari situasi tersebut. Legenda Chelsea ini berteriak mempertanyakan keputusan menghadiahkan tendangan bebas tersebut.
Protes itu kemudian diikuti dengan adu mulut antara Lampard dan beberapa staf pelatih The Reds. Jurgen Klopp menyuruhnya untuk tetap tenang saat ia terlihat cek-cok dengan asisten pelatih, Pep Lijnders, terkait keputusan wasit.
Lampard juga sempat mengumpat dan menyuruh diam salah satu staf pelatih Liverpool lainnya yang kemudian diikuti dengan teriakan keras ‘Hey!’ dari Klopp. Adu mulut ini akhirnya ditutup dengan kalimat, “Baru juara liga satu kali dan Anda sudah belagu,” dari Lampard.
Perseteruan di pinggir lapangan tersebut memang terdengar cukup jelas, mengingat laga tersebut diselenggarakan tanpa penonton akibat pandemi COVID-19. Laga itu sendiri berkhir dengan kemenangan Liverpool 5-3.
Gol Jesper Gronkjaer
Pada pekan terakhir musim 2002/03, Chelsea bertemu Liverpool dalam laga penentu tiket Liga Champions musim depan. The Blues saat itu duduk di posisi 4 hanya unggul selisih gol dari The Reds di posisi 5.
Setelah gol Sami Hyppia dibalas oleh gol Marcel Desailly, sepakan Jesper Gronkjaer ke pojok kiri gawang di menit 27 menjadi gol kemenangan Chelsea di laga tersebut. Selain menjadi penentu lolosnya Chelsea ke Liga Champions, apa yang membuat gol ini menjadi salah satu momen terbaik Chelsea vs Liverpool?
Gol ini sering dianggap sebagai penentu masa depan Chelsea sebagai klub yang kita kenal hari ini. The Blues saat itu sedang terlilit masalah finansial dan berkat gol ini—yang membawa klub ke kompetisi elit Eropa—klub asal London Barat itu terselamatkan.
Dikutip dari talkSPORT, chief executive Chelsea saat itu, Trevor Birch, bahkan menegaskan dampak yang akan terjadi jika mereka kalah dari Liverpool kepada para pemain di ruang ganti.
Dan akhirnya, hanya beberapa minggu setelah laga tersebut, seorang miliarder asal Rusia, Roman Abramovich, membeli Chelsea dengan harga 140 juta Pounds.
Berkat kesuksesan The Blues pasca diambilalih Abramovich, banyak yang menyematkan sebutan ‘gol 1 miliar Pounds’ kepada gol yang dicetak oleh Gronkjaer itu. Oleh karena itu, para fans Chelsea layak mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemain asal Denmark ini.
Ivanovic vs Suarez
Apa yang terjadi pada laga Liverpool dan Chelsea di Anfield pada April 2013 ini nampaknya masih membekas dalam ingatan banyak orang. Salah satu momen terbaik Chelsea vs Liverpool ini dimulai ketika Branislav Ivanovic mengawal Luis Suarez yang memegang bola.
Kedua pemain kemudian terlihat terlibat kontak fisik dan terjatuh bersama-sama, padahal bola sudah tidak berada di sekitar mereka. Wasit sama sekali tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi, namun tayangan ulang di TV memperlihatkan sebuah kejadian yang mungkin terbilang aneh.
Suarez memperlihatkan ‘ketajamannya’ kepada Ivanovic dengan menggigit lengan bek asal Serbia itu. Penyerang andalan Liverpool ini tidak mendapatkan ganjaran apa-apa pada pertandingan yang berakhir dengan skor imbang 2-2 tersebut. Akan tetapi, ia akhirnya dijatuhi dihukum larangan bermain 10 laga.
The Slip
Musim 2013/14 menjadi masa di mana Liverpool nampaknya akan mendapatkan gelar liga Inggris ke-19 mereka. Namun, 3 laga terakhir liga berakhir petaka dan membuat para fans The Reds perlu bersabar lagi.
Liverpool, yang berstatus sebagai pemuncak klasemen, menjamu tim peringkat 2, Chelsea, pada April 2014. Bermain di Anfield, unggul 5 poin, serta berbekal 11 kemenangan beruntun, membuat skuad asuhan Brendan Rodgers cukup percaya diri.
Jelang berakhirnya babak pertama, kapten Liverpool, Steven Gerrard, gagal mengontrol bola dengan baik dan ia kemudian terpeleset jatuh. Demba Ba dengan cepat merebut bola, berlari tanpa pengawalan, dan berhasil menjebol gawang Liverpool.
Terpelesetnya Gerrard ini menjadi salah satu momen terbaik Chelsea vs Liverpool yang masih terus dibahas sampai saat ini. Momen ini juga sering menjadi bahan ejekan para fans lain.
Pertandingan itu sendiri berakhir dengan kemenangan The Blues 2-0. Meskipun bukan menjadi satu-satunya laga di mana Liverpool kehilangan poin-poin penting, namun kekalahan di Anfield serta momen terpelesetnya Gerrard ini menjadi yang paling disorot dalam kegagalan The Reds mengakhiri puasa gelar liga Inggris pada 2014.
Gol Hantu
Laga semifinal Liga Champions musim 2004/05 yang mempertemukan The Reds dan The Blues mungkin akan lebih diingat akibat momen ‘gol hantu’ di laga tersebut. Setelah bermain imbang 0-0 pada leg pertama di Stamford Bridge, Liverpool berhasil keluar sebagai pemenang di leg kedua dengan skor tipis 1-0.
Gol semata wayang The Reds diciptakan oleh Luis Garcia pada menit …. Akan tetapi, gol ini dipenuhi kontroversi, bahkan tak jarang masih menjadi perdebatan hingga saat ini.
Berawal dari kemelut di depan gawang Chelsea, bola liar langsung disambar oleh Garcia yang menyodorkan bola arah gawang. Bola sendiri berhasil disapu oleh William Gallas, namun wasit memutuskan bahwa bola telah terlebih dahulu melewati garis gawang.
Tayangan ulang TV dari proses gol ini tidak memberikan gambaran yang jelas apakah gol tersebut layak disahkan atau tidak. Namun, teknologi virtual replay dari media Sky, di era tersebut, menunjukkan bahwa bola sebenarnya belum melewati garis gawang.
Pun jika gol tersebut tidak disahkan, Liverpool kemungkinan besar akan mendapat hadiah penalti. Sebab, proses kemelut di depan gawang Chelsea diawali dari pelanggaran yang dilakukan oleh Petr Cech terhadap Milan Baros.
Kemenangan Liverpool di laga itu sendiri membuat mereka melaju ke babak final di Istanbul melawan AC Milan, dan menciptakan salah satu momen terbaik dalam sejarah sepak bola.
Demikian ulasan 7 momen terbaik Chelsea vs Liverpool. Meskipun rivalitas ini terbilang baru dalam sejarah sepak bola Inggris, namun kedua klub telah menghasilkan berbagai momen yang nampaknya akan tetap diingat hingga di masa-masa mendatang. Mana momen terbaik Chelsea vs Liverpool favoritmu?
