Menjual Es Krim di Kuba Dianggap Ilegal: Bagaimana Sektor Swasta Diatur Ketat

Menjual Es Krim di Kuba Dianggap Ilegal: Bagaimana Sektor Swasta Diatur Ketat

Menjual es krim di Kuba ilegal

DAFTAR ISI

Sediksi – Apa yang kamu bayangkan dengan kegiatan pasar gelap atau penjualan barang ilegal? Transaksi senjata? Narkoba? atau barang-barang terlarang lainnya? Beda halnya di Kuba.

Menjual es krim di Kuba dianggap ilegal, kok bisa? Negara pulau yang berada di bawah rezim komunis selama lebih dari enam dekade, es krim bukan hanya kudapan manis, tetapi juga simbol perlawanan dan pembangkangan.

Dalam artikel ini akan membahas kenapa menjual es krim di kuba dianggap ilegal, dan hal-hal illegal lainnya di sana yang sebenarnya di negara lain itu lazim.

Menjual Es Krim di Kuba Dianggap Ilegal

Menjual Es Krim di Kuba Dianggap Ilegal: Bagaimana Sektor Swasta Diatur Ketat - coppelia 1024x717 1
Image from Blog Mihuru

Kuba memiliki sejarah panjang dan rumit dengan es krim, dimulai pada tahun 1950-an ketika negara ini menjadi tujuan wisata populer bagi orang Amerika yang menikmati iklim tropis dan berbagai rasa yang ditawarkan oleh kedai-kedai lokal.

Setelah Revolusi Kuba pada tahun 1959, yang dipimpin oleh Fidel Castro, hubungan antara Kuba dan AS memburuk dan embargo perdagangan diberlakukan, sehingga memutus pasokan banyak barang, termasuk produk susu.

Castro, yang memiliki obsesi pribadi terhadap es krim, memutuskan untuk menjadikannya sebagai prioritas negara untuk memproduksi lebih banyak dan lebih baik daripada Amerika.

Dia mengimpor mesin-mesin dari Eropa, mendirikan perusahaan es krim milik negara bernama Coppelia, dan membangun kedai es krim besar di Havana yang dapat melayani hingga 35.000 pelanggan per hari.

Coppelia menjadi ikon nasional dan sumber kebanggaan bagi warga Kuba, yang dapat menikmati es krim murah dan bersubsidi dalam berbagai rasa.

Namun, Coppelia juga menjadi simbol kontrol dan inefisiensi negara. Kedai es krim ini sering mengalami kekurangan bahan, peralatan, dan staf, yang mengakibatkan antrean panjang, pilihan yang terbatas, dan kualitas yang buruk.

Negara juga memberlakukan peraturan ketat pada sektor swasta, melarang sebagian besar bentuk wirausaha dan kewirausahaan, termasuk menjual es krim di Kuba dianggap ilegal.

Terlepas dari pembatasan ini, beberapa orang Kuba menemukan cara untuk membuat dan menjual es krim mereka sendiri, baik di rumah atau di jalanan.

Para penjual es krim ilegal ini menghadapi risiko denda, penyitaan, dan bahkan pemenjaraan karena aktivitas mereka, tetapi mereka juga menawarkan produk dan layanan yang lebih baik daripada Coppelia.

Mereka menggunakan bahan-bahan segar, seperti buah-buahan dan kacang-kacangan, serta bereksperimen dengan rasa dan kombinasi baru. Mereka juga mengenakan harga yang lebih rendah dan memberikan layanan yang lebih cepat dan lebih ramah.

Mengapa Ini Terjadi

Peraturan menjual es krim di Kuba dianggap illegal ini didorong oleh beberapa faktor, seperti krisis ekonomi, ketidakpuasan sosial, dan identitas budaya masyarakat Kuba.

Krisis ekonomi di Kuba telah diperburuk oleh pandemi COVID-19 dan sanksi AS yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump.

PDB negara ini menyusut 11% pada tahun 2020, pariwisata anjlok, inflasi melonjak, dan kekurangan makanan serta kebutuhan pokok lainnya menjadi semakin parah.

Pemerintah merespons dengan menerapkan serangkaian reformasi, seperti mendevaluasi mata uang, menghapus subsidi, dan mengizinkan lebih banyak bisnis swasta. Namun, langkah-langkah ini juga meningkatkan biaya hidup dan ketidaksetaraan di antara warga Kuba.

Ketidakpuasan sosial di Kuba telah diekspresikan oleh protes yang jarang terjadi oleh para seniman dan aktivis pada akhir tahun 2020 karena kurangnya kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia.

Banyak orang Kuba yang frustrasi dengan kurangnya kesempatan, pilihan, dan perubahan di negara mereka. Mereka juga kecewa dengan propaganda dan korupsi negara. Mereka mencari lebih banyak otonomi, kreativitas, dan keragaman dalam hidup mereka.

Identitas budaya orang Kuba dibentuk oleh sejarah perlawanan dan pembangkangan mereka terhadap dominasi dan penindasan asing.

Dari perang kemerdekaan melawan Spanyol, revolusi melawan kediktatoran Batista, hingga perjuangan melawan imperialisme Amerika Serikat saat ini, rakyat Kuba selalu memperjuangkan kedaulatan dan martabat mereka.

Kegiatan Ilegal Lainnya di Kuba

Menjual es krim di Kuba dianggap ilegal bukanlah satu-satunya kegiatan yang legal di sebagian besar negara, tetapi ilegal di Kuba.

Ada banyak contoh lain dari kegiatan yang dilarang atau dibatasi yang dilakukan orang Kuba untuk bertahan hidup atau berkembang dalam masyarakat mereka.

Beberapa kegiatan ini meliputi:

Galeri seni

Negara mengontrol produksi dan distribusi seni di Kuba, menyensor setiap karya yang bersifat kritis atau subversif. Beberapa seniman membuat galeri atau studio sendiri untuk memamerkan karya mereka tanpa campur tangan negara.

Agen perjalanan

Negara mengatur industri perjalanan di Kuba, membatasi akses dan mobilitas warga Kuba di dalam dan di luar negeri. Beberapa pengusaha menawarkan layanan perjalanan mereka sendiri atau beroperasi sebagai pemandu wisata untuk pengunjung asing.

Kegiatan penelitian

Mereka bahkan mengontrol penelitian akademis dan ilmiah di Kuba, membatasi akses informasi dan teknologi. Beberapa peneliti melakukan proyek independen atau kolaboratif mereka sendiri dengan lembaga atau organisasi asing.

Layanan pendukung

Kuba juga melarang sebagian besar bentuk layanan profesional di Kuba, seperti nasihat hukum, akuntansi, arsitektur, teknik, dll. Beberapa profesional menawarkan keterampilan dan keahlian mereka kepada bisnis atau individu lain di sektor swasta.

Es krim lebih dari sekadar makanan penutup di Kuba. Ini adalah manifestasi dari realitas negara yang kompleks dan kontradiktif, di mana negara dan rakyat berada dalam ketegangan dan negosiasi yang konstan.

Fenomena menjual es krim di Kuba dianggap illegal juga merupakan cerminan dari sejarah mereka yang panjang dan kreativitas penduduk untuk berupaya kreatif dalam mempertahankan hidup dari depresi ekonomi.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel