Sediksi.com – Banyak orang bercita-cita untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan yang dikenal sebagai work life balance. Akan tetapi, tidak semua individu tahu bagaimana mengintegrasikan konsep ini ke dalam rutinitas mereka.
Lalu, bagaimana cara mencapai Work Life Balance agar hidup dan pekerjaan seimbang?
Cara Mencapai Work Life Balance
Atur Jadwal dengan Cermat
Salah satu langkah pertama dari cara mencapai work life balance adalah menyusun jadwal kegiatan dengan teliti. Walaupun tampak sederhana, hal ini dapat menjadi pendekatan yang efektif.
Ketika merencanakan jadwal mingguan, pastikan untuk mengatur waktu yang khusus untuk keluarga, teman, dan aktivitas relaksasi baik untuk pikiran maupun tubuh.
Selain itu, mempertimbangkan untuk bangun lebih awal, misalnya, tiga jam sebelum waktu kerja. Hal ini dapat memberi kamu kesempatan untuk berolahraga atau menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga sebelum memulai hari kerja.
Manfaatkan Waktu secara Efisien
Sebagian besar orang seringkali menyia-nyiakan waktu di tempat kerja dengan kegiatan yang tidak produktif, seperti berbincang-bincang atau merokok.
Untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dicoba:
- Patuhi jam masuk kerja
- Selama jam kerja, berorientasilah pada menyelesaikan tugas
- Hindari penggunaan media sosial yang berlebihan
Jangan Lupa untuk Beribadah
Karena kesibukan yang intens, seringkali kita melupakan waktu untuk beribadah. Namun, sebenarnya meluangkan waktu untuk berdoa dan beribadah dapat memiliki dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup dan mencapai keseimbangan yang diinginkan.
Cintai Pekerjaanmu
Salah satu saran untuk mencapai keseimbangan hidup adalah mendapatkan cinta terhadap pekerjaan. Ketika kamu mencintai pekerjaanmu sendiri, kamu akan menjalaninya dengan dedikasi penuh.
Melakukan pekerjaan dengan sukacita akan membuatnya tampak lebih ringan dan tidak lagi terasa sebagai beban yang membebani pikiranmu. Cara mencapai work life balance ini mungkin tidak disadari banyak orang, tetapi justru krusial. Pilihan ada di tangan tiap orang.
Jauhi Prokrastinasi
Ketika pekerjaan tidak terlalu banyak atau deadline masih jauh, godaan untuk menunda sering kali muncul. Hal ini harus dihindari karena perilaku ini dapat mengganggu jadwal yang telah direncanakan dan mempengaruhi keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Selain itu, menunggu hingga mendekati tanggal deadline seringkali mengakibatkan bertambahnya tumpukan pekerjaan yang pada akhirnya bisa menyebabkan tingkat stres meningkat.
Karena itu, waktu istirahat yang seharusnya digunakan untuk merilekskan diri terpaksa dikorbankan demi menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan.
Sudah sangat jelas bahwa tidak banyak menunda adalah langkah paling strategis dari cara mencapai work life balance.
Makan Makanan yang Bergizi
Ketika kita sibuk, sering kali kita cenderung memilih makanan yang lezat tanpa memperhatikan aspek keseimbangan gizi dan jumlah kalori yang masuk.
Padahal pemilihan makanan yang sehat dan seimbang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan produktivitas sehari-hari.
Tanpa asupan gizi yang tepat, kita berisiko terkena penyakit dan kinerja kita dapat terpengaruh. Hal ini juga dapat mengganggu cara mencapai work life balance yang diinginkan.
Sisihkan Waktu untuk Berolahraga
Memang terkadang sulit untuk menemukan waktu untuk olahraga di tengah kesibukan kita. Namun, perlu diingat bahwa manfaat berolahraga dalam meningkatkan energi dan fokus saat bekerja sangat berharga. Aktivitas fisik juga berperan dalam mencapai keseimbangan hidup.
Coba upayakan untuk melibatkan diri dalam olahraga setidaknya satu jam setiap hari. Hal ini akan membantu meningkatkan semangat kerja dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Tolong, sempatkan berolahraga dan jadikan ini sebagai cara mencapai work life balance.
Rileks
Penting untuk memahami bahwa kamu tidak harus melakukan perubahan yang drastis. Cobalah untuk memulai dengan langkah-langkah yang realistis, seperti berusaha pulang tepat waktu setidaknya satu hari dalam seminggu.
Merencanakan aktivitas-aktivitas ini secara bertahap sangat penting. Kamu juga dapat mengalokasikan waktu satu jam setiap minggu untuk mengejar hobi atau berkumpul dengan keluarga.
Selain itu, penting untuk mengambil waktu singkat, sekitar 10-15 menit, untuk “mengisi ulang” tubuh dengan melakukan aktivitas yang kamu nikmati, seperti berendam, membaca, mendengarkan musik, atau hal lain yang bisa mengembalikan semangat hidup.
Istirahat
Jika kamu merasa kekurangan istirahat, kurang tidur berkualitas, dan bahkan di akhir pekan masih sibuk dengan pekerjaan, itu bisa menjadi tanda bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi tidak tercapai.
Usahakan untuk mengalokasikan waktu istirahat dan batasi durasi bekerja setiap harinya. Ketika saatnya bekerja, berikan fokus penuh pada pekerjaan. Dan saat saatnya istirahat, hindari memikirkan pekerjaan dan benar-benar nikmati waktu tersebut untuk melepaskan diri dari tekanan pekerjaan.
Gunakan Jatah Cutimu
Tidak ada salahnya untuk mengambil cuti atau berlibur sejenak. Sesekali, istirahat singkat diperlukan untuk menyegarkan pikiran dan memulai kembali pekerjaan dengan semangat baru.
Terkadang, kita memerlukan waktu untuk diri sendiri agar produktivitas dan motivasi kerja kita meningkat saat kembali ke tugas-tugas sehari-hari.
Mulai Hindari Menjadi Perfeksionis
Meskipun perfeksionisme bisa menjadi hal yang baik, terutama ketika kita masih bersekolah atau mengembangkan hobi di usia muda, namun ketika dewasa, perfeksionisme dapat mempersulit kehidupan.
Pendekatan untuk mencapai work life balance adalah dengan tidak terlalu fokus pada pekerjaan yang berlebihan dalam upaya mencapai kesempurnaan. Terlalu berpegang pada perfeksionisme dapat menguras energi secara tidak perlu.
Seperti yang diungkapkan oleh pelatih eksekutif Marilyn Puder-York, PhD yang menulis The Office Survival Guide (2005), jika kebiasaan perfeksionisme dibiarkan berlarut-larut, hal itu bisa merusak kehidupan pribadi seseorang.
Lakukan Pekerjaan Sesuai dengan Minatmu
Kamu mungkin pernah mendengar pepatah yang mengatakan bahwa pekerjaan paling bahagia adalah saat hobi dibayar. Ternyata, pepatah ini benar adanya.
Cari pekerjaan yang sesuai dengan minat atau passion pribadimu. Jika pekerjaan yang kamu lakukan menghabiskan banyak energi dan menghalangi kamu untuk mengejar hal-hal yang kamu sukai di luar pekerjaan, mungkin ada sesuatu yang perlu diperiksa.
Situasinya bisa jadi kamu bekerja di lingkungan yang tidak sehat atau tidak sesuai dengan passion. Pemilihan pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat pribadi dapat meningkatkan kebahagiaan dan keseimbangan hidup.
Nonaktifkan Notifikasi saat Waktu Istirahat dan Cuti
Untuk mencapai work life balance, penting untuk mematikan semua notifikasi pekerjaan saat hari libur.
Robert Brooks, seorang profesor psikologi di Harvard Medical School dan rekan penulis The Power of Resilience: Achieving Balance, Confidence, and Personal Strength in Your Life (2004), menyarankan hal ini.
Brooks menjelaskan bahwa notifikasi pekerjaan dapat mengganggu waktu istirahat dan bahkan dapat memperkenalkan stres ke dalam tubuh kita.
Oleh karena itu, menjadi penting untuk memiliki kendali atas notifikasi pekerjaan kita dan memberi diri kita waktu istirahat yang benar-benar bebas dari gangguan pekerjaan.
Bagi mereka yang tidak bisa melakukannya, risiko terkena stres menjadi lebih tinggi dan penting untuk berani mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan notifikasi pekerjaan dan memberi diri kita waktu istirahat yang pantas.
Susun Priorias Sesuai Kepentingan
Untuk mencapai work life balance, penting untuk membuat skala prioritas yang sesuai. Setiap orang memiliki tujuan hidup yang berbeda dan ada yang mungkin lebih mengutamakan keluarga daripada karier atau sebaliknya.
Maka dari itu, pertimbangkan untuk mengatur prioritas dalam menyelesaikan tugas pekerjaan. Dengan merinci prioritasmu, akan lebih mudah untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Hal ini akan membantumu dalam mengatur proporsi waktu dan keterlibatan dalam berbagai aktivitas sehingga keseimbangan hidup dapat tercapai dengan lebih baik.
Tetapkan Batas Waktu untuk Pekerjaan
Kesehatan fisik, emosional, dan mental kita harus menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan waktu yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Terutama bagi mereka yang bekerja paruh waktu, penerapan poin ini menjadi sangat penting. Ketika pekerjaan selesai, beralih ke aspek kehidupan pribadi tanpa rasa bersalah.
Mencapai work life balance dapat dimulai dari tindakan-tindakan kecil seperti ini.
Nikmati Quality Time Bersama Keluarga dan Teman
Pekerjaan memang penting, tetapi seharusnya diimbangi dengan komitmen pada urusan keluarga. Menurut Chancey, mencapai work-life balance memerlukan usaha yang sadar.
Dia menjelaskan bahwa jika kita tidak dengan tegas merencanakan waktu pribadi, maka kita mungkin tidak akan pernah memiliki waktu untuk hal-hal di luar pekerjaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk meluangkan quality time bersama keluarga dan teman bahkan jika kita sibuk dengan pekerjaan.
Belajar untuk Mengatakan “Tidak”
Seringkali, kita menumpuk tanggung jawab pada diri sendiri yang pada akhirnya membuat pekerjaan bertumpuk-tumpuk.
Namun, mengakui batasan diri dan bersedia menolak tugas atau tanggung jawab tambahan yang melebihi kapasitas merupakan tindakan bijak. Hal ini bukan tanda kelemahan, tetapi cerminan kebijaksanaan dalam menjaga keseimbangan hidup.
Dengan berani mengucapkan ‘tidak’, kita memberikan prioritas waktu dan energi kita pada kehidupan pribadi, keluarga, dan hiburan. Penting untuk berani mengatakan ‘tidak’ dalam dunia kerja, lho.
Pada akhirnya, tindakan ini dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan hidup secara keseluruhan.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk mulai mengucapkan ‘tidak’, karena itu merupakan langkah awal menuju kehidupan yang lebih seimbang dan lebih bahagia. Silakan masukkan ini sebagai cara mencapai work life balance.
Diskusikan Beban Kerja serta Hambatan yang Dihadapi
Jika tuntutan pekerjaan terasa terlalu berat dan sulit diatasi, penting untuk mengambil langkah proaktif dengan berkonsultasi dengan atasan di kantor.
Menyimpan semua beban tersebut hanya untuk diri sendiri tidak sehat untuk kesehatan mental. Terkadang, mungkin ada masalah dengan jam kerja atau beban pekerjaan yang terlalu berat.
Dengan berbicara dengan atasan serta beban kerja, kedua hal ini akan membantu mencegah stres yang membawa dampak negatif pada kehidupan pribadi.
Pastikan Ruang Kerjamu Tetap Bersih
Menurut laman AJ Products, kebersihan di tempat kerja dapat memiliki dampak pada work life balance karyawan. Hal ini karena lingkungan kerja yang bersih dapat berkontribusi pada kesejahteraan karyawan secara tidak langsung.
Kebersihan juga dapat mempengaruhi motivasi dan semangat kerja karyawan serta membantu mereka tetap berenergi dan mengurangi rasa lelah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan di tempat kerja, baik di rumah maupun di kantor.
Langkah-langkah kecil seperti merapikan meja kerja yang berantakan dan mengatur dokumen dalam folder khusus dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih bersih dan nyaman.
Jangan Membawa Pekerjaan ke Rumah Jika Kamu Work from Office
Seringkali, tips ini diabaikan oleh pekerja di era modern. Padahal rumah adalah tempat di mana kita seharusnya bisa beristirahat dan meninggalkan tanggung jawab di kantor.
Pekerjaan sebaiknya diselesaikan di tempat kerja, tanpa perlu membawanya pulang dan mengubah rumah menjadi tempat kerja. Hal ini penting untuk memungkinkan kita memenuhi kewajiban di rumah dan meluangkan waktu berkualitas bersama keluarga.
Jika merasa sulit, usahakan untuk memaksimalkan waktu kerja di kantor dan menyelesaikan semua tugas pekerjaan di sana. Dengan demikian, kita dapat memiliki waktu istirahat di rumah tanpa harus membawa stres atau pekerjaan tambahan.
Itu tadi sederet cara mencapai work life balance supaya hidup lebih bahagia. Kalau Sodik sudah menerapkan cara yang mana aja nih?