5 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

5 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

cara menjaga kesehatan mental di tempat kerja

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Menyeimbangkan energi untuk bekerja, kesehatan mental, dan kesejahteraan pribadi adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan mental di tempat kerja. 

Iya.. iya.. tapi emang ada yang berhasil menerapkan semua itu? In this economy?

Ketika stres akibat pekerjaan mulai menumpuk dan rasanya seperti tidak ada solusi lagi, pertama, yakinlah bahwa pasti ada jalan keluar untuk masalah ini.

Artikel ini akan memberikan beberapa cara menjaga kesehatan mental di tempat kerja, khususnya pasca pandemi yang cukup memberikan dampak signifikan bahkan perubahan besar di kultur kerja di hampir semua negara di dunia. 

1. Berinvestasi dalam kesadaran akan kesehatan mental serta pengetahuannya

5 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja - image 48
(trauma sensitive yoga nederland)

Sekalipun sedang sibuk bekerja, sebaiknya tidak mengabaikan pentingnya mempelajari tentang kesehatan mental, terutama yang sekiranya berkaitan dengan kebutuhan kalian sebagai seorang karyawan.

Meskipun kesadaran akan kesehatan mental sudah digalakkan lebih sering beberapa tahun belakangan, tapi nyatanya tidak cukup. Karena masih banyak pihak yang diam saja ketika hal ini terjadi.

Kemudian masih banyak juga kesalahpahaman di masyarakat tentang kesehatan mental yang membuat isu ini cenderung identik dengan stereotip negatif.

Jika di lingkungan kerja atau komunitas kalian secara aktif terlibat dalam membangun kesadaran akan kesehatan mental, maka kalian berada di lingkungan yang tepat.

Karena lingkungan yang sehat seperti itu bisa dijamin akan membantu satu sama lain untuk menyembuhkan diri dari masalah kesehatan mental tanpa perlu khawatir adanya stereotip negatif.

Bentuknya, bisa dengan adanya kebijakan dan strategi yang baik untuk mengatasi masalah ini yang biasanya dibutuhkan paling banyak oleh karyawan, mengembangkan program yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan, atau mengundang ahli untuk memberikan materi konsultasi sesuai yang dibutuhkan.

2. Mengatasi akar penyebab stres kerja

Sebenarnya, banyak dari kita sudah tahu penyebab stres. Tapi yang sulit adalah mengakui dan bersikap terbuka.

Keengganan untuk meminta tolong bisa mempersulit diri untuk mendapatkan bantuan yang seharusnya diterima. 

Di sisi lain, keengganan ini bisa datang juga dari tempat kerja yang tidak nyaman dan membuat karyawan jadi merasa tidak aman ataupun nyaman untuk mengutarakan masalahnya.

3. Menciptakan atmosfir yang positif untuk komunikasi terbuka

cara menjaga kesehatan mental di tempat kerja
(freepik)

Maka dari itu, menciptakan atmosfir yang positif untuk komunikasi terbuka adalah cara selanjutnya yang bisa mendukung dalam meningkatkan kesehatan mental di tempat kerja.

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan masih banyak pihak baik secara individu maupun kolektif perusahaan secara sadar tidak mengakuinya.

Di cara ini, atasan adalah pihak yang berperan dalam menciptakan komunikasi terbuka melalui cara mereka berinteraksi dengan karyawan yang sedang mengalami kesulitan.

Dengarkan dan respon apa yang disampaikan oleh karyawan dengan serius dan penuh perhatian.

4. Renungkan kemampuan leadership dan kultur kerja

Masa depan dunia kerja selalu ditekankan pada kemampuan interpersonal dan berkomunikasi, serta perubahan pola pikir dari para leader yang merespon dengan empati emosional dan vulnerability.

Bisa disimpulkan bahwa hubungan personal yang otentik adalah bagian yang penting dalam menjaga kesehatan mental di tempat kerja.

Kita semua pastinya ingin menjadi bagian dari sebuah komunitas yang diharapkan, diakui, dan dihargai.

Kultur kerja perusahaan dan prinsipnya seharusnya berpengaruh dalam membentuk tindakan kalian.

Lalu memunculkan pertanyaan: apa yang sebenarnya kalian perjuangkan atau raih di tempat kerja ini?

5. Kebijakan yang jelas

Di masa seperti sekarang, kebijakan jelas dibutuhkan di perusahaan demi menjaga dan memelihara kesehatan mental karyawannya. 

Dalam cara ini, seharusnya perusahaan lah yang secara proaktif berinvestasi pada pendekatan berbasis pencegahan yang terintegrasi, dibandingkan bereaksi terhadap insiden yang akhirnya muncul.

Mengembangkan kebijakan kesehatan dan keselamatan yang komprehensif dengan rencana tindakan yang jelas bisa membantu menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang lebih responsif dan penuh kasih sayang.

Jika tidak langsung menyasar pada masalah kesehatan mental, setidaknya perusahaan mempunyai kebijakan yang jelas dan tegas terhadap beberapa isu yang di antaranya:

  • Perundungan
  • Pelecehan
  • Diskriminasi

Ada banyak sekali kasus yang melibatkan tiga isu tersebut di tempat kerja. Dengan catatan yang panjang seperti ini, perusahaan seharusnya tidak punya alasan lagi untuk tidak menetapkan kebijakan yang tegas terkait isu tersebut.

Karena jika pencegahan sudah bisa dilakukan dari awal, tunggu apa lagi?

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel