Penyebab Terjadinya Perang, Bukan Hanya Lemahnya Kekuatan Militer

Penyebab Terjadinya Perang, Bukan Hanya Lemahnya Kekuatan Militer

penyebab terjadinya perang

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Dalam debat capres-cawapres 2024 ketiga, Capres 02 Prabowo Subianto sempat mengatakan bahwa lemahnya kekuatan militer bisa menjadi alasan terjadinya penindasan terhadap sebuah negara.

“Kalau kita tidak punya kekuatan militer, maka akan seperti yang terjadi di Gaza,” ucapnya. 

Meskipun pernyataan tersebut benar, tapi penyebab terjadinya perang tidak sesederhana itu. 

Penyebab terjadinya perang sulit untuk didefinisikan oleh satu atau beberapa faktor. Karena penyebab terjadinya perang bisa banyak hal dan kompleks. 

Umumnya perang terjadi dikarenakan konflik perebutan tanah, agama, dan nasionalisme. Konflik bersenjata juga bisa terjadi dikarenakan imperialisme, rasisme, dan perbudakan. 

Artikel ini akan menjelaskan beberapa hal umum dan yang sering menjadi penyebab terjadinya perang. 

5 penyebab umum terjadinya perang

1. Perebutan wilayah

Perebutan wilayah, sengketa wilayah, dan klaim teritorial seringkali menjadi pemicu terjadinya konflik yang kemudian berkembang menjadi perang. 

Salah satu syarat sebuah negara diakui keberadaannya oleh komunitas internasional adalah memiliki wilayah secara fisik, yang juga bisa disebut sebagai pengakuan secara de facto dan de jure. Tanpa wilayah, mereka tidak bisa diakui. 

Tapi tidak jarang dalam upaya mendapatkan wilayah tersebut, dilakukan dengan cara kekerasan.

Dalam politik, siapa yang memiliki sumber daya (wilayah), maka dia lah yang berhak untuk menguasai sumber daya tersebut dan dengan begitu, dia punya kekuatan.

2. Isu identitas seperti etnis atau agama

Perbedaan etnis atau agama seringkali bisa menjadi sumber konflik. 

Diskriminasi, ketidaksetaraan, atau ketegangan antara kelompok etnis atau agama yang berbeda dapat memicu ketegangan dan konfrontasi.

3. Masalah ekonomi

Pada dasarnya, negara perlu melakukan sesuatu agar kebutuhan dalam negerinya terpenuhi. Ketika sebuah negara mengalami masalah ekonomi yang berdampak pada kondisi di dalam negerinya, tidak jarang solusi yang dilakukan adalah melalui konflik atau perang.

Ketidaksetaraan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun internasional, bisa menciptakan ketidakpuasan dan ketegangan.

Pihak yang dirugikan secara ekonomi punya kecenderungan dalam menjadi pihak yang memulai konflik atau perang sebagai solusi atas masalah mereka.

4. Demi mendapatkan kekuasaan

Persaingan kekuasaan, ambisi untuk mendapatkan posisi paling penting di panggung perpolitikan bisa menyebabkan konflik atau perang. 

Negara yang kondisi politiknya tidak stabil rentan dirusak oleh pihak ketiga atau bahkan masyarakatnya sendiri, yang misalnya terjadi pada Perang Saudara atau kudeta.

Jika sudah terlanjur terjadi, kecenderungan dalam memperbaiki situasi hingga kembali stabil cukup sulit. 

5. Krisis sumber daya

Wilayah yang diketahui punya sumber daya yang melimpah, cenderung lebih mudah menjadi target kolonialisme, contohnya yang terjadi pada Indonesia oleh Belanda dimana negara tersebut menginginkan rempah-rempah karena di negaranya tidak tersedia.

Selain itu, keterbatasan sumber daya seperti air, energi, atau pangan dapat memicu persaingan yang intens antara negara atau kelompok, yang pada gilirannya dapat menyebabkan konflik atau perang.

6. Aliansi dan konflik global

Selama ini, kita bisa melihat hampir setiap negara pasti punya aliansi. Dan dengan sejarah yang panjang, aliansi ini penting sekali dalam komunitas internasional.

Dengan memiliki aliansi, bisa diartikan punya kecenderungan untuk terlibat dalam isu atau konflik yang dialami oleh aliansinya. 

7. Gagal dalam diplomasi

Setiap negara pasti punya konflik dengan negara lainnya dan terkadang, perang terjadi disebabkan oleh kegagalan dalam proses diplomasi.

Karena ketika solusi damai tidak bisa dicapai, negara cenderung menggunakan cara kekerasan. Sehingga terjadi eskalasi konflik dan perang.

Bagaimana lemahnya kekuatan militer bisa menyebabkan penindasan dan perang?

Penyebab Terjadinya Perang, Bukan Hanya Lemahnya Kekuatan Militer - 41924e30 ad6a 11ee 961d 7d76f312fb01
Debat capres-cawapres 2024 ketiga (Sumber foto: Antara foto)

Lemahnya kekuatan militer bisa menyebabkan penindasan dan mengarah pada perang meskipun tidak selalu dan kalaupun terjadi, kekurangan ini bukan hanya satu-satunya penyebab.

Tetapi, lemahnya kekuatan militer bisa memicu terjadinya kedua hal tersebut dengan cara-cara berikut ini.

  1. Negara dengan kekuatan militer yang lemah rentan dikuasai oleh negara lain karena dengan lemahnya militer, berarti lemah juga pertahanan fisik mereka
  2. Ketika ada negara dengan militer yang lebih kuat memprovokasi, negara dengan kekuatan militer yang lemah tidakk mampu dan tidak bersedia merespon dengan cara yang lebih tegas dan kondisi ini memudahkan mereka menjadi target penindasan
  3. Harus cari aliansi yang lebih kuat militernya untuk menyeimbangkan kekuatan
  4. Negara dengan kekuatan militer yang besar bisa dengan mudah mengambil kesempatan untuk menyerang kapanpun

Itu dia beberapa penyebab terjadinya perang dan cara-cara yang memungkinkan terjadinya penindasan karena lemahnya kekuatan militer. 

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel