Sediksi – Dalam bukunya yang berjudul “Adversity Quotient,” Paul G. Stoltz mengelompokkan manusia menjadi tiga tipe berdasarkan karakteristiknya. Tiga tipe tersebut mencakup quitters, campers, dan climbers.
Lalu apa itu mental climber? Mental climber adalah individu yang terus berupaya hingga mencapai tujuannya. Setelah mencapai tujuan tersebut, orang dengan tipe ini akan terus mencari tantangan baru dalam kehidupannya.Upaya untuk terus tumbuh itu mencerminkan karakter seseorang yang memiliki mental climber.
Kamu pernah melihat teman yang memiliki mental climber? Atau kamu sendiri merasa kalau sudah memiliki mental yang tangguh ini? Daripada semakin menebak-nebak, ulasan dari Sediksi bisa sedikit membantu, nih!
Apa Itu Mental Climber?
Dalam buku Adversity Quotient, manusia diklasifikasikan ke dalam tiga tipe berdasarkan karakteristiknya:
Quitters
Individu yang memilih untuk menghentikan usahanya dan menjadi pengikut karena takut menghadapi tantangan. Cenderung menyerah dan tidak berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan.
Campers
Tipe orang yang berusaha keras pada awalnya, namun di tengah perjalanan, mereka memilih untuk berhenti atau beristirahat karena merasa nyaman. Menunjukkan kecenderungan untuk berhenti setelah mencapai kenyamanan dan tidak ingin melanjutkan usaha.
Climbers
Individu yang terus berusaha hingga mencapai tujuan mereka. Setelah mencapai tujuan, mereka tetap berkomitmen untuk mencari tantangan baru atau puncak lain yang perlu dihadapi. Dengan kata lain, mereka tidak berpuas diri dengan pencapaian yang telah mereka peroleh.
Dapat disimpulkan bahwa orang yang sukses mungkin memiliki mentalitas climber yang mampu melewati tantangan di era percepatan saat ini.
Orang dengan mentalitas climber cenderung optimis dan melihat peluang di setiap celah. Mereka memiliki semangat hidup yang tinggi dan percaya bahwa hidup mirip dengan pendakian. Ini karena mereka dapat melihat potensi besar dalam hal-hal kecil yang dianggap sepele oleh orang lain dan menganggapnya sebagai peluang menuju kesuksesan.
Karakteristik Kamu Orang yang Memiliki Mental Climber
Senang Belajar
Mental climbers memiliki kemampuan untuk belajar dari segala situasi, bahkan dari pengalaman yang dianggap sulit atau kegagalan. Mereka memiliki kemauan belajar sepanjang hidup dan siap mengambil pembelajaran dari pengalaman pribadi maupun orang di sekitarnya. Kemauan belajar dianggap penting karena tanpa itu perkembangan pribadi sulit dicapai.
Pantang Menyerah
Dalam pandangan mental climbers, konsep menyerah nyaris tidak ada. Sikap pantang menyerah memperkuat semangat juang mereka, mendorong mereka untuk terus berusaha mencapai tujuan dan impian. Proses perjuangan dianggap berarti dan berharga, dan kegagalan dipandang sebagai pelajaran yang berkontribusi pada pembentukan visi hidup.
Punya Kreativitas yang Tinggi
Mental climbers dikenal memiliki kreativitas yang tinggi dalam menghadapi tantangan dan mencapai tujuan mereka. Mereka tidak hanya melihat kegagalan sebagai kekalahan, tetapi juga sebagai pelajaran berharga yang membantu dalam membentuk visi hidup. Sikap tidak mudah menyerah menjadikan mereka pribadi yang ulet dan tangguh di tengah perjalanan hidup.
Punya Rasa Disiplin yang Tinggi
Selain optimis, mental climbers juga ditandai oleh tingginya tingkat disiplin. Persiapan yang matang diperlukan dalam mencapai tujuan, dan kedisiplinan membantu mereka memanfaatkan waktu dengan efisien.
Kedisiplinan membuat mereka lebih produktif dan fokus dalam menyelesaikan tugas-tugas dengan ketenangan.
Optimis
Ciri khas mental climbers adalah optimisme yang terus menerangi pandangan hidup mereka. Gairah hidup yang tinggi membuat mereka meyakini bahwa hidup seperti pendakian, dan sikap optimis memungkinkan mereka melihat segala hal dari sisi positif. Mereka memiliki kemampuan untuk mendeteksi peluang besar di tengah perjalanan dan bahkan mengubah peluang kecil menjadi potensi besar.
Sebenarnya, kita semua memiliki potensi untuk menjadi individu dengan mentalitas climbers. Hal ini bukanlah sesuatu yang diberikan sejak lahir, tetapi dapat dikembangkan melalui latihan. Untuk mencapai mental climber, tantangan terhadap diri sendiri sangat diperlukan. Salah satu caranya adalah dengan melatih konsistensi. Konsistensi melibatkan melakukan suatu aktivitas secara berkelanjutan dan disiplin hingga mencapai tujuan yang diinginkan.
Gimana? Sudah tercerahkan tentang apa itu mental climber? Atau sebenarnya kamu sudah mempunyai mental climber sejak kecil?