Sediksi – Banyak penggemar sepak bola menyuarakan ketidakpuasan mereka dengan Lionel Messi meraih The Best FIFA Men’s Player 2023, mengalahkan Erling Haaland dan Kylian Mbappe.
Messi mengungguli Erling Haaland dari Manchester City untuk meraih penghargaan tersebut. Kedua pemain tersebut sama-sama mendapatkan 48 poin dalam sistem penilaian FIFA, tetapi Messi keluar sebagai pemenang berkat suara yang diberikan oleh kapten tim nasional putra.
Ketiga nominasi The Best FIFA Men’s Player 2023 tidak hadir dalam seremoni di London ini Selasa (16/01/24 WIB). Thiery Henry mewakili Messi menerima penghargaan yang anugerah ini kemudian memantik kontroversi karena dirasa janggal.
Ketika kita secara cermat menganalisis kinerja Messi pada tahun 2023, pertanyaan yang mengganjal muncul: apakah dia benar-benar pantas mendapatkan pengakuan ini?
Periode penilaian mulai 19 Desember 2022 – 20 Agustus 2023
Musim lalu, Lionel Messi dinobatkan sebagai Pemain Terbaik FIFA untuk Pria, beberapa hari setelah penampilan cemerlangnya di Piala Dunia Qatar, sementara Alexia Putellas memenangkan Pemain Terbaik FIFA untuk Wanita tahun 2022.
Seremoni tahun ini memberikan penghargaan kepada pemain dan klub selama periode 19 Desember 2022 hingga 20 Agustus 2023. Artinya, periode penilaian ini tidak melibatkan prestasi Messi ketika memenangkan Piala Dunia 2022.
Selama periode penilaian, catatan Messi tak begitu impresif jika dibandingkan dengan prestasi Haaland. Kendati demikian, raihan keduanya juga bisa diperdebatkan.
Meskipun semua orang mengharapkan Erling Haaland meraih kemenangan setelah tahun yang luar biasa bersama Manchester United, pemain Norwegia itu sekali lagi harus puas berada di posisi kedua, seperti yang terjadi beberapa minggu lalu pada penghargaan Ballon d’Or. Kampanye tersebut ditandai oleh treble bersejarah Manchester City.
Messi dan Haaland mendapatkan 48 suara, tetapi penghargaan diberikan kepada Messi karena dia mendapatkan lebih banyak suara dari kapten tim nasional (13 suara dibandingkan 11 untuk Haaland).
Mengapa Messi menang?
Dari segi perolehan poin, sebenarnya Messi dan Haaland sejajar. Keduanya mendapatkan 48 poin. Namun, berdasarkan sistem penilaian FIFA, Messi berhak memenangkan penghargaan karena mendapatkan lebih banyak suara dari kapten tim nasional putra.
Perlu dicatat bahwa perolehan suara dalam The Best FIFA Football Awards 2023 berasal dari empat kelompok pemilih: pelatih tim nasional, kapten tim nasional, jurnalis, dan penggemar seluruh dunia. Kapten tim nasional yang dinominasikan tidak diizinkan memberikan suara untuk dirinya sendiri.
Setiap kategori dari hasil voting diurutkan berdasarkan peringkat:
- 13 poin untuk peringkat pertama
- 11 poin untuk peringkat kedua
- 9 poin untuk peringkat ketiga
Messi dan Haaland sama-sama mendapat 48 poin dari hasil tersebut. Dalam kasus ini, Messi berhasil mendapatkan suara dari kelompok pemilih kapten tim nasional, dengan total 107 suara dari kapten timnas di seluruh dunia. Ia juga tetap menjadi favorit penggemar.
Di sisi lain, Haaland hanya mendapatkan 64 suara dari kelompok pemilih kapten tim, meskipun sebagian besar suaranya berasal dari jurnalis dan pelatih timnas.
Berdasarkan laporan FIFA, jumlah poin voting dari pelatih timnas dan juga menunjukkan bahwa Haaland mengungguli Messi.
Messi unggul dari segi voting dari para kapten timnas negara-negara yang jadi anggota FIFA, termasuk kapten timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam. Selain itu, Messi juga unggul berdasarkan voting dari fans.
Poin terakhir dari kriteria penilaian FIFA yang menyatakan, “Jika ada finalis dengan jumlah poin yang sama, individu yang mendapat pilihan pertama terbanyak dari kelompok pemilihnya berhak meraih penghargaan.”
Merujuk pada poin tersebut, Messi dan Haaland tergabung dalam kelompok pemilih yang sama, yakni ‘pemain’, yang dalam voting diwakilkan pada para kapten timnas. Poin itulah yang membuat Messi memenangi penghargaan, sekalipun punya poin yang sama dengan Haaland.
Prestasi Messi 2023 dibanding Haaland
Pada laman FIFA, disebutkan kontribusi Messi untuk timnya sehingga ia dinyatakan sebagai pemenang. Kontribusi ini tidak dilibatkan dalam mekanisme voting.
“In helping PSG to another domestic title – a second in succession during his spell in France – Messi recorded more assists than any other player during the campaign and was subsequently named in the Ligue 1 Team of the Season,” tulis FIFA.
Jika dijelaskan, Messi turut berkontribusi dalam membantu PSG meraih gelar Ligue 1, yang menjadi yang kedua secara beruntun selama keberadaannya di Prancis. Messi mencatat lebih banyak assist daripada pemain lain selama musim tersebut dan kemudian dinobatkan sebagai anggota Tim Terbaik Ligue 1 musim itu.
Setelah dari PSG, Messi pindah ke MLS untuk memperkuat Inter Miami. Di AS, Messi memenangkan Leagues Cup 2023 pada 19 Agustus 2023 yang juga berarti gelar pertama Inter Miami sepanjang sejarah klub.
Di lain sisi, penampilan luar biasa Erling Haaland patut mendapat perhatian. Penyerang asal Norwegia tersebut tidak hanya membawa Manchester City meraih gelar Liga Premier tetapi juga memainkan peran krusial dalam mengamankan gelar Liga Champions untuk Manchester CIty untuk pertama kalinya.
Capaian Haaland lebih lengkap karena ia juga membantu Manchester City treble winner, yakni juara Premier League, UCL, dan FA Cup. Prestasi luar biasa ini, pada pandangan pertama, bisa dianggap layak meraih gelar Pemain Terbaik FIFA tahun 2023.
Di level timnas, tidak ada turnamen internasional selama 2023 bagi Messi, hanya ada kualifikasi. Pun demikian bagi Haaland. Jadi, capaian secara tim hanya bisa dilihat dari kontribusi mereka di timnas, bukan dari raihan gelar.
Artinya, raihan Haaland dengan treble winner bersama Manchester City seharusnya lebih istimewa dibanding Messi dengan Ligue 1 bersama PSG dan Leagues Cup bersama Inter Miami.
Meski demikian, penilaian ini berdasarkan voting yang tentu melibatkan bias di peserta voting.
Seperti halnya Ballon d’Or, penghargaan The Best FIFA Men’s Player melibatkan para pelatih, kapten tim nasional, media, dan penggemar dari seluruh dunia dalam proses penilaian. Setiap pelatih dan kapten memberikan suara untuk tiga pemain, dengan sistem pemberian poin lima untuk pilihan pertama, tiga poin untuk pilihan kedua, dan satu poin untuk pilihan ketiga.
Meskipun penghargaan ini biasanya menilai performa selama satu tahun kalender, berbeda dengan Ballon d’Or yang menekankan pencapaian dalam satu musim, kemungkinan besar bahwa banyak pemilih masih terpaku pada kehebatan Messi di Piala Dunia 2022. Saat itu, Messi mencetak tujuh gol dan memberikan tiga assist dalam tujuh pertandingan bersama Argentina di Qatar.