10 Pemenang Ballon d’Or Kontroversial, Layak atau Tidak?

10 Pemenang Ballon d’Or Kontroversial, Layak atau Tidak?

Pemenang Ballon d'Or Kontroversial

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Ballon d’Or telah diberikan kepada para pesepakbola terbaik dalam sejarah. Meskipun penerima penghargaan bergengsi ini dipilih oleh orang-orang yang kompeten di dunia sepak bola, namun pemenang Ballon d’Or kontroversial tak jarang menghiasi penghargaan tahunan ini.

Penghargaan apapun yang berupaya memilih seorang individu terbaik dari olahraga yang dimainkan secara tim memang memiliki kecenderungan menimbulkan perdebatan lebih lanjut.

Belum lagi jika daftar nominasi diisi lebih dari satu nama dengan catatan serta pencapaian yang tidak berbeda jauh.

Artikel berikut akan melihat beberapa nama yang sering dianggap sebagai pemenang Ballon d’Or kontroversial.

10 Pemenang Ballon d’Or Kontroversial

Allan Simonsen – 1977 (Borussia Monchengladbach/Denmark)

10 Pemenang Ballon d'Or Kontroversial, Layak atau Tidak? -
Gambar: Naked Football

Pada musim 1976/77, Simonsen berhasil membantu Monchengladbach menjuarai Bundesliga serta mencapai final European Cup (Liga Champions). Namun, penyerang asal Denmark ini dianggap sebagai pemenang Ballon d’Or kontroversial kala itu.

Pasalnya ia finis di atas penyerang andalan Liverpool, Kevin Keegan. The Reds saat itu berhasil mengalahkan Monchengladbach di final European Cup serta merengkuh gelar juara First Division (Premier League) di musim yang sama.

Igor Belanov – 1986 (Dynamo Kyiv/Uni Soviet)

10 Pemenang Ballon d'Or Kontroversial, Layak atau Tidak? - 55 1
Gambar: Dynamo Kiev

Igor Belanov menerima penghargaan Ballon d’Or pada 1986, setelah sukses meraih treble domestik serta gelar UEFA Cup Winners’ Cup bersama Dynamo Kyiv. Ia sukses mengungguli top skor sekaligus pemain terbaik Liga Inggris saat itu, Gary Lineker.

Kemudian pada Piala Dunia 1986, Belanov sukses menyumbang 4 gol bagi timnas Uni Soviet, termasuk hattrick pada babak 16 besar yang sayangnya berakhir dengan kekalahan 4-3 dari Belgia.

Sementara Lineker, keluar sebagai top skor Piala Dunia dengan raihan 6 gol dan berhasil melaju hingga ke babak perempat final bersama The Three Lions.

Matthias Sammer – 1996 (Borussia Dortmund/Jerman)

10 Pemenang Ballon d'Or Kontroversial, Layak atau Tidak? - matthias sammer mit dem ballon dor 1575285814 27909
Gambar: Transfermarkt

Dunia dikejutkan dengan dinobatkannya Matthias Sammer sebagai penerima Ballon d’Or pada 1996. Ia berhasil menyingkirkan nama-nama seperti Ronaldo Nazario, Alan Shearer, Jurgen Klinsmann, Eric Cantona, dan Alessandro Del Piero.

Kontribusi sang gelandang bertahan/Sweeper dalam membantu Dortmund menjuarai Bundesliga serta timnas Jerman keluar sebagai runners-up Euro 1996 dianggap sebagai penyebabnya.

Namun, jika melihat nama-nama yang dinominasikan saat itu, Sammer tetap dianggap sebagai salah satu pemenang Ballon d’Or kontroversial.

Luis Figo – 2000 (Real Madrid/Portugal)

10 Pemenang Ballon d'Or Kontroversial, Layak atau Tidak? - rB8CLF37WCKADdr AAENzNgcFnM473.jpg
Gambar: All Football

Figo berhasil mengalahkan Zinedine Zidane pada pemilihan Ballon d’Or 2000. Ia mencatatkan performa solid bersama Barcelona pada musim 1999/00. Selain itu, penampilan gemilangnya pada Euro 2000 membantu Portugal menembus semifinal.

Akan tetapi, pencapaian Zidane pada turnamen tersebut terbilang lebih baik. Pasalnya, Zizou bersama tim Ayam Jantan berhasil keluar sebagai juara Euro 2000, membuat Figo dianggap sebagai pemenang Ballon d’Or kontroversial saat itu.

Dan sang winger tampaknya sepakat dengan hal ini. Pada 2016, dalam sebuah video pesan singkat, Figo meminta maaf karena telah ‘mencuri’ Ballon d’Or dari Zidane Francesco Totti!

Michael Owen – 2001 (Liverpool/Inggris)

10 Pemenang Ballon d'Or Kontroversial, Layak atau Tidak? - michael owen
Gambar: Give Me Sport

Owen dinobatkan sebagai penerima bola emas pada 2001 menyusul kesuksesannya meraih ‘mini-treble’ (Piala FA, Piala Liga, dan Piala UEFA) bersama Liverpool. Penyerang timnas Inggris tersebut mengalahkan Raul Gonzalez serta Oliver Kahn.

Raul yang finis di posisi kedua berhasil menjuarai La Liga bersama Real Madrid kala itu dan mencatatkan total gol yang lebih banyak dari Owen. Sementara Kahn di posisi ketiga, sukses merengkuh trofi Liga Champions dan Bundesliga bersama Bayern Munchen.

Hingga saat ini, Owen masih dianggap sebagai salah satu pemenang Ballon d’Or kontroversial, atau bahkan yang paling kontroversial.

Pavel Nedved – 2003 (Juventus/Republik Ceko)

10 Pemenang Ballon d'Or Kontroversial, Layak atau Tidak? -
Gambar: twitter/@footbalista_

Nedved menyelesaikan musim 2002/03 dengan catatan 14 gol dan 11 assis serta membawa Juventus merengkuh gelar Serie A dan menembus final Liga Champions. Gelandang sayap kiri ini juga memborong penghargaan bola emas, mengungguli Thierry Henry dan Paolo Maldini.

Maldini yang finis di peringkat 3, sukses membantu AC Milan menjuarai Liga Champions. Sementara Henry, hanya berhasil meraih trofi FA Cup dan membawa Arsenal finis sebagai runners-up Premier League di musim tersebut.

Meskipun demikian, penyerang timnas Prancis ini menorehkan total 32 gol dan 28 assis, membuat beberapa pihak menganggapnya lebih layak menerima Ballon d’Or.

Andriy Shevchenko – 2004 (AC Milan/Ukraina)

10 Pemenang Ballon d'Or Kontroversial, Layak atau Tidak? - 11
Gambar: Dynamo Kiev

Penyerang asal Ukraina ini menorehkan total 29 gol dan mempersembahkan gelar scudetto bagi AC Milan pada 2003/04. Shevchenko kemudian sukses membawa pulang penghargaan Ballon d’Or dengan mengalahkan Deco serta Ronaldinho.

Tidak jarang yang menilai Sheva sebagai pemenang Ballon d’Or kontroversial kala itu, khususnya karena peran penting Deco yang membantu FC Porto yang menjuarai Liga Portugal dan Liga Champions.

Fabio Cannavaro – 2006 (Real Madrid/Italia)

10 Pemenang Ballon d'Or Kontroversial, Layak atau Tidak? - C5c2UvnWQAAqt b
Gambar: twitter/@FutballTweets

Cannavaro dinobatkan sebagai peraih penghargaan bola emas menyusul keberhasilan timnas Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Namun, bek tengah satu ini dianggap sebagai pemenang Ballon d’Or kontroversial kala itu.

Sebab, rekan setimnya di skuad Gli Azzurri, Gianluigi Buffon, dianggap tampil lebih baik dari Cannavaro di Piala Dunia. Selain itu, ada nama Thierry Henry yang juga dianggap lebih layak menerima Ballon d’Or.

Selain karena membantu tim Ayam Jantan mencapai final Piala Dunia, Titi juga berhasil menorehkan total 33 gol dan 11 assis bagi Arsenal dan membawa The Gunners mencapai final Liga Champions pada 2005/06.

Cristiano Ronaldo – 2013 (Real Madrid/Portugal)

10 Pemenang Ballon d'Or Kontroversial, Layak atau Tidak? - CR7 Ballon dOr 2013
Gambar: Real Madrid

Meskipun menyelesaikan musim 2012/13 dengan torehan 59 gol dan 14 assis bagi klub dan negara, Cristiano Ronaldo tidak memenangkan satu trofi pun saat itu. Sementara pesaing terdekatnya, Lionel Messi, menorehkan total 69 gol dan 18 assis serta menjuarai La Liga.

Namun, banyak yang menilai penghargaan bola emas saat itu lebih layak dimenangkan oleh winger Bayern Munchen, Frank Ribery. Meskipun hanya mencatatkan total 13 gol dan 29 assis, Ribery sukses meraih treble winners bersama FC Hollywood.

Lionel Messi – 2021 (Paris Saint-Germain/Argentina)

10 Pemenang Ballon d'Or Kontroversial, Layak atau Tidak? - skysports lionel messi ballon 5599969
Gambar: Sky Sports

La Pulga berhasil mengamankan Ballon d’Or ketujuhnya pada 2021. Namun, dari segi raihan trofi, pencapaian Messi saat itu dianggap tidak lebih baik dari Robert Lewandowski jika berkaca pada 2 musim sebelumnya.

Pada 2020, Lewa yang dijagokan meraih penghargaan bola emas menyusul raihan treble winners bersama Bayern Munchen. Sayangnya, pandemi COVID-19 membuat Ballon d’Or 2020 ditiadakan.

Pada tahun selanjutnya, Messi hanya memenangkan Copa del Rey bersama Barcelona. Namun, ia juga berhasil membawa Argentina memenangkan Copa America di tahun yang sama.

Meskipun demikian, capaian tersebut nampaknya tidak bisa dibilang lebih baik dari Lewandowski, membuat Messi dianggap sebagai pemenang Ballon d’Or kontroversial pada 2021.

Demikian ulasan mengenai 10 pemenang Ballon d’Or kontroversial sepanjang sejarah. Ada banyak hal yang dijadikan indikator dalam memilih penerima penghargaan bola emas.

Selain performa pemain di atas lapangan, capaian trofi bergengsi juga sangat berpengaruh. Meskipun demikian, popularitas sang pesepakbola juga kadang dapat berpengaruh pada saat proses voting dilakukan.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel