Bentuk etika sopan santun di berbagai negara pasti sangat khas dan berbeda dengan yang berlaku di negeri kita. Oleh karena itu, saat mengunjungi suatu negara, pengetahuan mengenai norma-norma kesopanan di sana sangatlah penting. Hal ini menjadi esensial karena sebagai pengunjung, kita berperan sebagai tamu yang wajib menghormati budaya dan peraturan setempat.
Dari penggunaan sumpit di Jepang hingga tata cara bersalaman di Thailand, berikut adalah beberapa contoh etika sopan santun yang berlaku di berbagai negara, sebagaimana dikutip dari Reader’s Digest.
Macam-macam Bentuk Etika Sopan Santun di Berbagai Negara
Jangan Memberi Hadiah Pisau dan Sisakan Makananmu di Piring (China)
Memberikan hadiah memiliki makna penting dalam budaya China, bahkan dalam hubungan dengan orang baru. Namun, perlu diingat untuk tidak memberikan pisau atau alat potong saat berada di China.
Selain itu, setelah makan disarankan untuk tidak meninggalkan piring kosong, karena dianggap sebagai tindakan kurang sopan dan dapat diartikan sebagai kekecewaan terhadap porsi makanan yang diberikan.
Hindari Memberi Bunga Matahari (Rusia)
Ketika memberikan bunga di Rusia, penting untuk menghindari bunga matahari atau bunga kuning, karena warna tersebut melambangkan perasaan negatif. Orang Rusia juga cenderung memberikan bunga dalam jumlah ganjil.
Menyapa Seseorang dengan Meludah (Kenya)
Di Kenya, budaya sapaan melibatkan meludah, terutama di suku Maasai, di mana ini dianggap sebagai bentuk penghargaan. Namun, untuk warga Kenya di luar suku Maasai, lambaian tangan atau jabat tangan yang lebih santai lebih umum digunakan.
Makanan di Piring Harus Habis (Yunani)
Meskipun umumnya diketahui bahwa menyisakan makanan tidaklah baik, namun di Yunani, tindakan tersebut dianggap sebagai penghinaan. Menyisakan makanan di atas piring dianggap sebagai tanda kurangnya penghargaan terhadap tuan rumah, karena dapat diartikan bahwa makanan tersebut tidak dianggap lezat atau menggugah selera.
Untuk menghindari hal ini, disarankan untuk mengambil porsi kecil dari setiap hidangan saat menyantap. Jika kamu menyukai makanan dan ingin menambahnya, lebih baik meminta tambahan kepada tuan rumah.
Meletakkan Sumpit dan Menyeruput Mie (Jepang)
Ketika berada di Jepang dan sedang menikmati hidangan, hindarilah menancapkan sumpit secara vertikal di atas nasi, tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran etika di Jepang, mengingatkan pada praktik pemakaman di mana dua sumpit diletakkan berdiri di tengah semangkuk nasi sebagai penghormatan kepada yang telah meninggal. Sebaliknya, disarankan meletakkan sumpit di atas atau di samping mangkuk ketika masih dalam proses makan.
Walaupun di beberapa negara, termasuk Indonesia, makan dengan suara dianggap tidak sopan, kebiasaan ini berlaku sebaliknya di Jepang. Masyarakat Jepang cenderung menyeruput makanan berkuah seperti mi dan ramen dengan suara. Meskipun di Indonesia perilaku ini dianggap kurang sopan, di Jepang, hal ini dianggap sebagai bentuk penghargaan terhadap makanan dan orang yang menyajikannya. Menyeruput mi bukan hanya untuk menyejukkan kuah yang panas, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan kepada koki yang telah menyajikan hidangan lezat.
Mencium Tangan Orang yang Lebih Tua (Indonesia)
Seperti dalam banyak budaya Asia Tenggara, terdapat beberapa tindakan di Indonesia yang menekankan aspek usia seseorang, terutama sebagai elemen yang memengaruhi tingkatan kesopanan. Salah satu praktik tersebut adalah salim atau bersalaman dengan mencium tangan orang yang lebih tua. Sebagai contoh, ketika berjumpa dengan orang tua, nenek, kakek, atau kakak dari orang tua, disarankan untuk melaksanakan salim dengan mencium tangan mereka.
Menyapa dengan Gerakan Salam (Malaysia)
Gerakan salam merupakan cara tradisional masyarakat Malaysia untuk mengekspresikan sambutan hangat. Setelah berjabat tangan, orang Malaysia akan menempatkan tangan di dada mereka dan sedikit membungkuk sebagai tanda penghormatan. Pada dasarnya, tindakan ini mencerminkan ungkapan bahwa orang tersebut menyapa dengan tulus, mengatakan, “Saya menyapa Anda dengan tulus dari hati saya.”
Ketika kamu mengamati gerakan seperti ini dari orang Malaysia, disarankan untuk membalas dengan “salam” sebagai bentuk kesopanan yang setara. Namun, generasi muda di Malaysia umumnya mengekspresikan kesopanan dengan cara yang lebih ringan, seperti melambai tangan dan menganggukkan kepala.
Gunakan Kedua Tangan untuk Menerima Sesuatu (Korea Selatan)
Menerima suatu hadiah dengan menggunakan kedua tangan dianggap sebagai tindakan yang sopan. Hal ini tercermin di Korea Selatan (Korsel), di mana memberi dan menerima hadiah menjadi cara untuk mengekspresikan kebaikan dan kemurahan hati terhadap orang yang dicintai.
Seringkali, dalam drama Korea (drakor), pertukaran hadiah menjadi bagian yang umum ditampilkan karena memberi dan menerima hadiah merupakan suatu kebiasaan yang dihargai oleh masyarakat Korea. Namun, penting untuk diingat bahwa saat memberikan atau menerima hadiah, disarankan untuk menggunakan kedua tangan sebagai tanda penghargaan kepada pemberi atau penerima hadiah.
Beberapa bentuk etika sopan santun di berbagai negara di atas dapat kamu contoh sesuai kebiasaan kamu sehar-hari, nih. Kamu tau bentuk etika sopan santun apa lagi yang menurutmu unik?