Sediksi.com – Sebelum ini dimulai, sebagai PERINGATAN, konten ini memuat hal-hal tetang KEKERASAN TERHADAP ANAK dan deskripsi soal PEMBUNUHAN.
Ini adalah tentang kasus pembunuhan di toko Yogurt 1991. Pada malam Jumat, 6 Desember 1991, dua gadis remaja yang bekerja di sebuah toko yogurt di Austin, Texas, dan dua lagi gadis di bawah umur yang juga kenalan dua remaja tersebut, menjadi korban pembunuhan yang kejam dan sadis.
Mereka adalah Amy Ayers, Jennifer Harbison, Sarah Harbison, dan Eliza Thomas, yang berusia antara 13 hingga 17 tahun. Mereka ditemukan terikat, ditembak, dan dibakar di dalam toko yang bernama I Can’t Believe It’s Yogurt!
Pembunuh mereka tidak pernah tertangkap dan kasus juga tidak pernah terpecahkan hingga saat ini, meskipun ada beberapa tersangka yang pernah ditangkap dan diadili – tapi pada akhirnya hukumannya dibatalkan.
Apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu? Mengapa kasus ini masih belum terpecahkan setelah lebih dari 30 tahun? Artikel ini akan mengulas fakta-fakta dan teori-teori yang ada seputar Pembunuhan di toko Yogurt 1991.
Kasus Pembunuhan di Toko Yogurt 1991
Kasus pwmbunuhan di toko Yogurt 1991 ini bermula ketika para petugas pemadam kebakaran, mendapat panggilan untuk memadamkan api di sebuah toko yogurt di Northcross Mall, Austin, pada pagi hari.
Mereka tidak menyangka bahwa di balik asap dan api, ada empat mayat yang mengenaskan. Petugas pemadam kebakaran Austin, Letnan Hilton Crocker, adalah orang pertama yang masuk ke dalam toko I Can’t Believe It’s Yogurt! Dan apa yang dia temukan menghantuinya sejak saat itu.
Mengutip dari laman Grunge dari tulisan berjudul The Tragic 1991 Yogurt Shop Murders And What The Autopsy Reports Revealed, apa yang Crocker temukan bukan hanya sekedar toko yang kebakaran, tapi TKP yang mengerikan. Seseorang telah membunuh empat anak perempuan, yang berusia 13 sampai 17 tahun dan dengan sengaja membakar toko tersebut untuk menutupi perbuatan keji itu.
“Ketika Anda masuk ke dalam api – sebagai pemadam – dengan harapan bisa memadamkannya dan menemukan sesuatu yang jauh lebih buruk dari itu, sulit untuk dihadapi,” kata Croker kepada KVUE dalam sebuah wawancara pada bulan November 1992.
John Jones, adalah detektif Austin yang pertama kali tiba di tempat kejadian, mengatakan bahwa pemandangan itu adalah salah satu yang paling mengerikan yang pernah ia lihat. “Saya masih bisa melihat mereka, saya masih bisa melihat bagian dalam tempat itu,” katanya.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan otopsi untuk mengidentifikasi korban dan penyebab kematiannya. Dari apa yang ditemukan dalam TKP, pelaku telah menelanjangi gadis-gadis itu, menyumpal mulut dan menyekap dengan pakaian yang telah dilepaskan dari para korban tersebut.
Hasil otopsi menunjukkan bahwa ketiga gadis, Eliza, Jennifer, dan Sarah, ditembak di bagian belakang kepala dengan senjata kaliber .22. Amy, yang paling muda, ditembak dua kali, di bagian belakang kepala dan wajah, dengan senjata kaliber .380.
Selain itu, Amy juga memiliki bekas jeratan di lehernya karena dicekik, tetapi tidak fatal. Polisi juga menemukan bukti bahwa setidaknya dua dari empat korban, yaitu Jennifer dan Sarah, mengalami pemerkosaan sebelum dibunuh.
Terduga Tersangka
Pada Januari 1992, mulai babak baru tentang pembunuhan di toko Yogurt 1991, kepolisian Austin, negara bagian, dan otoritas federal dengan cepat mengorganisir sebuah gugus tugas untuk menyelidiki kasus tersebut.
Mereka memeriksa beberapa tersangka yang kemungkinan terlibat, termasuk seorang wanita muda dan pacarnya, dan seorang pengedar narkoba.
Lalu pada bukan Oktober, pihak berwenang Meksiko menangkap dua orang pria yang sedang dicari oleh toko Yogurt, namun kemudian menarik kembali pengakuannya, dan mengatakan bahwa ia telah disiksa agen-agen federal Meksiko. Lalu pada tahun 1993 kasus ini menjadi sepi dan seperti tidak ada kemajuan.
Lalu pada 1999, bulan Oktober, polisi Austin menangkap empat orang, diantaranya; Robert Springsteen, Michael Scott, Forest Welborn dan Maurice Pierce. Tapi kemudian Springsteen dan Scott mencabut pengakuannya.
Para tersangka tersebut sebenarnya telah diwawancarai pada sesaat setelah kasus pembunuhan di toko Yogurt 1991 itu terjadi, tapi waktu itu mereka menyangkal telah terlibat, dan polisi juga tidak pernah menindak lanjuti.
Pada tahun 2001 dan 2002, mereka diadili, lalu Pierce dan Welborn dibebaskan oleh karena kurangnya bukti. Sprinsteen dan Scott, akhirnya menjalani hukuman seumur hidup walau akhirnya hukumannya dibatalkan, karena mereka tidak diizinkan untuk saling menguji satu sama lain di persidangan.
Masalah lain soal kasus pembunuhan di toko Yogurt 1991 yang juga menjadi pelik adalah, penyelidik menyembunyikan bukti yang lainnya menodongkan pistol ke kepala Scott selama interogaasi.
Mereka akhirnya dibebaskan pada tahun 2009, ketika bukti DNA yang baru diperiksa dan ternyata tidak cocok dengan Scott, Springsteen, Pience, atak Welborn. Sampai saat ini, pelaku masih menjadi mesteri dan tidak pernah terpecahkan.