Apa Itu Hari Tanpa Bayangan? Fenomena Alam yang Akan Terjadi di Indonesia

Apa Itu Hari Tanpa Bayangan? Fenomena Alam yang Akan Terjadi di Indonesia

Apa itu Hari Tanpa Bayangan?

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Bayangkan jika kamu berdiri di bawah terik matahari, tapi kamu tidak melihat bayanganmu di tanah. Apakah kamu akan merasa aneh? Atau mungkin kamu akan berpikir bahwa kamu sedang bermimpi?

Nah, hal ini bisa terjadi di dunia nyata, lho. Ada fenomena alam yang disebut hari tanpa bayangan. Apa itu hari tanpa bayangan? Bagaimana bisa terjadi? Apa efeknya bagi kita? Yuk, cari tahu jawabannya dalam artikel Sediksi ini.

Apa itu Hari Tanpa Bayangan?

Apa Itu Hari Tanpa Bayangan? Fenomena Alam yang Akan Terjadi di Indonesia - apa itu hari tanpa bayangan
Getty Images/Maria Korneeva

Hari tanpa bayangan adalah hari di mana bayangan benda-benda di permukaan bumi tidak terlihat atau sangat pendek karena matahari berada tepat di atas kepala kita. Fenomena ini juga disebut “kulminasi matahari”.

Hari tanpa bayangan hanya terjadi di daerah yang berada di antara garis lintang 23,5 derajat LU dan 23,5 derajat LS, yang disebut daerah tropis. Daerah tropis ini meliputi sebagian besar wilayah Indonesia, Afrika, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara.

Baca Juga: Apa itu Fenomena Sun Dog? Matahari Kembar dan Penjelasannya

Penyebab terjadinya Hari Tanpa Bayangan

Hari tanpa bayangan terjadi karena bumi berotasi mengelilingi matahari dengan sumbu yang miring sekitar 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya. Akibatnya, posisi matahari terhadap bumi berubah-ubah sepanjang tahun.

Ada dua titik di orbit bumi di mana matahari berada tepat di atas khatulistiwa, yaitu pada 21 Maret 2024 dan 23 September 2024. Titik-titik ini disebut titik ekuinoks. Pada saat ekuinoks, semua tempat di bumi mengalami siang dan malam yang sama panjangnya, yaitu 12 jam.

Selain ekuinoks, ada juga dua titik di orbit bumi di mana matahari berada di titik terjauh dari khatulistiwa, yaitu pada 21 Juni 2024 dan 22 Desember 2024.

Titik-titik ini disebut “titik solstis”. Pada saat solstis, daerah yang berada di belahan bumi utara atau selatan mengalami siang atau malam yang paling panjang atau pendek dalam setahun.

Misalnya, pada 21 Juni, daerah yang berada di belahan bumi utara mengalami siang yang paling panjang, sedangkan daerah yang berada di belahan bumi selatan mengalami malam yang paling panjang. S

ebaliknya, pada 22 Desember, daerah yang berada di belahan bumi utara mengalami malam yang paling panjang, sedangkan daerah yang berada di belahan bumi selatan mengalami siang yang paling panjang.

Nah, di antara titik ekuinoks dan solstis, ada waktu-waktu tertentu di mana matahari berada tepat di atas garis lintang 23,5 derajat LU atau 23,5 derajat LS. Garis lintang ini disebut “garis balik”.

Garis balik di belahan bumi utara disebut “garis balik utara”, sedangkan garis balik di belahan bumi selatan disebut “garis balik selatan”. Pada saat matahari berada di atas garis balik, daerah yang berada di garis balik tersebut mengalami hari tanpa bayangan.

Efek Hari Tanpa Bayangan

Apa Itu Hari Tanpa Bayangan? Fenomena Alam yang Akan Terjadi di Indonesia - hari tanpa bayangan
Getty Images/Westend61

Hari tanpa bayangan memiliki beberapa efek bagi kita, di antaranya adalah:

  • Suhu udara menjadi lebih panas karena matahari bersinar secara vertikal dan tidak ada bayangan yang menyejukkan.
  • Waktu sholat zuhur menjadi lebih awal atau lebih lambat karena tergantung pada posisi matahari terhadap kiblat.
  • Arah kiblat menjadi lebih mudah ditentukan karena cukup menghadap ke arah bayangan yang terbentuk sebelum atau sesudah matahari kulminasi.
  • Fenomena astronomi lainnya menjadi lebih mudah diamati, seperti gerhana matahari, transit Venus, atau transit Merkurius.

Hari Tanpa Bayangan di Indonesia

Hari tanpa bayangan terjadi pada waktu-waktu yang berbeda-beda di setiap tempat di daerah tropis, tergantung pada garis lintang tempat tersebut.

Semakin dekat dengan khatulistiwa, semakin sering hari tanpa bayangan terjadi. Semakin jauh dari khatulistiwa, semakin jarang hari tanpa bayangan terjadi. Indonesia menjadi salah satu negara yang sering mengalami hari tanpa bayangan. Terlebih terjadi hampir di setiap wilayah di Indonesia.

Berdasarkan data BMKG, ada beberapa wilayah di Indonesia yang akan mengalami hari tanpa bayangan. Saat hari tanpa bayangan terjadi di Nusa Tenggara Timur. Sementara, hari tanpa bayangan baru akan terjadi di Pantai Utara Jawa, khususnya Jakarta, Semarang, Pekalongan, sampai Pemalang.

Hari tanpa bayangan di sejumlah wilayah tersebut diperkirakan BMKG baru akan terjadi pada pertengahan bulan Maret 2024.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel