Sediksi.com – Juventus dan AC Milan merupakan 2 klub dengan total raihan trofi terbanyak di Italia. Jika ditotal, terdapat lebih dari 100 trofi yang sudah dimenangkan keduanya. Status sebagai klub tersukses itu tak pelak memunculkan rivalitas yang sering berlangsung sengit pada laga AC Milan vs Juventus.
Meskipun sengit dan intens, laga Bianconeri melawan Rossoneri nampaknya belum sebesar derby d’Italia, yang mempertemukan Juventus dan Inter Milan.
Tapi kembali lagi, sejarah kedua klub di level tertinggi serta persaingan di antara kota Turin dan Milan yang melampaui sekedar rivalitas sepak bola semata membuat rivalitas AC Milan vs Juventus tetap menjadi salah satu yang paling diperhitungkan di Italia.
Sejarah pertemuan kedua klub yang sama-sama sudah berusia 120 tahun lebih ini dapat mulai dilacak pada 1901, tahun di mana Juventus dan Milan pertama kali berhadapan, yang berakhir dengan kemenangan Rossoneri 2-3.
Setelah itu, tercatat sudah ada 298 pertemuan yang tercipta di antara keduanya, di mana Juventus berhasil keluar sebagai pemenang sebanyak 109 kali, Milan 98 kali, dan 91 di antaranya berakhir imbang.
Dari ratusan pertemuan tersebut, terdapat beberapa laga yang menghasilkan momen-momen yang menandakan rivalitas sengit AC Milan vs Juventus. Lalu, apa saja laga tersebut? Berikut ulasannya.
6 Laga Terbaik AC Milan vs Juventus
AC Milan 8-1 Juventus (14 Januari 1912)
Laga klasik AC Milan vs Juventus ini tercipta pada divisi tertinggi liga Italia musim 1911/12 yang saat itu masih bernama Prima Categoria. Rossoneri meluluhlantakkan si nyonya tua dengan skor 8-1.
Mesin gol Milan asal Belgia, Louis van Hege, sukses mencetak quattrick ke gawang Juventus yang hanya bermain dengan 10 orang di laga tersebut. Hasil ini sendiri masih tercatat sebagai kemenangan terbesar pada laga AC Milan vs Juventus sampai saat ini.
AC Milan 1-6 Juventus (6 April 1997)
Skuad asuhan Marcello Lippi bertamu ke San Siro pada pekan 26 Serie A 1996/97 dengan status sebagai tim terbaik di Eropa saat itu, menghadapi Milan yang berstatus sebagai juara bertahan Serie A. Akan tetapi, alih-alih berjalan sengit, duel AC Milan vs Juventus ini berlangsung timpang.
Gol Juve masing-masing disarangkan oleh Vladimir Jugovic (2), Christian Vieri (2), Zinedine Zidane, dan Nicola Amoruso. Sementara gol Marco Simone menjadi satu-satunya gol yang tercipta bagi Milan di laga ini.
Kekalahan 1-6 yang diderita skuad asuhan Arrigo Sacchi ini menjadi kekalahan kandang terbesar Rossoneri di Serie A sampai saat ini.
Baca Juga: 10 Klub dengan Pengeluaran Transfer Terbesar di Abad 21, Harga yang Harus Dibayar Demi Kesuksesan
Juventus 2-3 AC Milan (28 Mei 2003)
Partai ini menjadi laga AC Milan vs Juventus terbaik yang pernah tercipta di kompetisi tertinggi antar klub Eropa. Keduanya saat itu juga menciptakan sejarah, di mana untuk pertama kalinya dua tim Italia saling berhadapan di partai puncak Liga Champions.
Laga yang digelar di Old Trafford ini sendiri berjalan sengit. Skuad asuhan Marcello Lippi dan Carlo Ancelotti terlihat saling jual-beli serangan. Namun, skor kacamata bertahan selama 120 menit.
Di babak adu penalti, David Trezeguet, Marcelo Zalayeta, dan Paolo Montero gagal menuntaskan tugasnya bagi si nyonya tua. Sementara dari pihak Milan, tendangan penalti Clarence Seedorf dan Kakha Kaladze gagal berbuah gol.
Laga ini akhirnya ditutup lewat eksekusi penalti Andriy Shevchenko yang berhasil mengecoh Gianluigi Buffon dan memberikan Rossoneri gelar Liga Champions ke-6 mereka.
Juventus 1-3 AC Milan (14 Maret 2004)
Hampir setahun pasca menghentikan mimpi Juventus merengkuh trofi Liga Champions, AC Milan kembali hadir untuk memupuskan harapan si nyonya tua meraih scudetto. Meski bermain di Stadio delle Alpi, Paolo Maldini dkk. terlihat lebih dominan dari tuan rumah.
Satu gol dari Shevchenko serta brace dari Seedorf hanya mampu dibalas oleh Ciro Ferrara, membuat Rossoneri meraih salah satu kemenangan terpenting mereka dalam perjalanan meraih gelar Serie A ke-16 klub di musim 2003/04.
Juventus 0-1 AC Milan (5 Maret 2011)
Skuad Milan di bawah asuhan Massimiliano Allegri memperbesar peluang meraih trofi Serie A 2010/11 kala sukses mencuri 3 poin dari markas Juventus. Gelandang enerjik, Gennaro Gattuso, menjadi pahlawan lewat gol tunggalnya di laga tersebut, sekaligus menjadi gol perdananya dalam 3 tahun.
Sementara bagi Juventus, kekalahan ini kemudian diikuti dengan berbagai protes dari para fans terhadap klub serta pelatih mereka saat itu, Luigi Del Neri.
AC Milan 1-1 Juventus (25 Februari 2012)
Persaingan AC Milan vs Juventus pada perburuan scudetto musim 2011/12 berjalan sangat sengit. Milan saat itu sempat berada di atas angin sebelum laga giornata ke-25 menghadapi Juventus di San Siro.
Rossoneri unggul terlebih dahulu lewat sepakan Antonio Nocerino dari luar kotak penalti di menit 14, sebelum akhirnya dibalas oleh gol Alessandro Matri di menit 80.
Milan sebenarnya berkesempatan untuk unggul 2-0 di babak pertama, setelah tandukan Sulley Muntari yang sebenarnya sudah melewati garis gawang tidak dinyatakan sebagai gol oleh wasit.
Skor imbang membuat Milan masih duduk di puncak klasemen, namun hanya dengan keunggulan 1 poin dan telah memainkan 1 pertandingan lebih banyak dari Juve.
Serie A 2011/12 akhirnya berakhir dengan keluarnya si nyonya tua sebagai juara. Namun, beberapa pihak menilai andai saja insiden ‘gol hantu’ Muntari tidak terjadi, maka skuad asuhan Allegri-lah yang kemungkinan besar meraih scudetto saat itu.
Bahkan, dikutip dari Goal, pencetak gol di laga tersebut, Nocerino, meyakini bahwa insiden tersebut juga berdampak terhadap kondisi Milan di periode 2010-an.
Baginya, jika klub saat itu meraih scudetto, maka nama-nama kunci seperti Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva kemungkinan besar masih akan tetap bertahan.
Lebih jauh, Nocerino juga meyakini bahwa scudetto tidak hanya dapat membantu Milan mempertahankan pemain kuncinya. Mereka bahkan dapat mendatangkan pemain seperti Carlos Tevez ke San Siro dan membuat nasib klub di periode 2010-an akan jauh berbeda.
Baca Juga: Karir Silvio Berlusconi: Mantan Pemilik AC Milan dan Eks PM Italia yang Wafat di Usia 86 Tahun