Sediksi.com – Panggung sepak bola terbaik Eropa, UEFA Champions League (UCL), telah menjadi saksi berbagai pertandingan yang melampaui ketidakmungkinan. Laga-laga yang menghadirkan comeback terbaik Liga Champions hampir akan selalu dikenang oleh banyak fans.
Tidak peduli seberapa besar atau tangguh sebuah tim, jalan menuju final UCL hampir tidak pernah mulus. Tidak sedikit tim yang harus dihadapkan dengan situasi sulit untuk mengatasi rintangan yang tampaknya mustahil.
Entah karena harus tertinggal selisih gol jauh, bermain tidak dengan skuad terbaiknya, harus kehilangan pemain di tengah-tengah pertandingan, atau karena faktor-faktor lain yang membuat peluang melaju ke putaran selanjutnya begitu kecil.
Artikel ini akan menampilkan beberapa comeback paling menakjubkan dalam sejarah Liga Champions, di mana tim yang tidak diunggulkan sukses mengejutkan lawan mereka dengan keberanian, keterampilan, dan tekad yang luar biasa. Simak daftar comeback terbaik Liga Champions berikut ini.
10 Comeback Terbaik Liga Champions
Barcelona 5-1 Chelsea (Perempatfinal UCL 1999/00)
Pertemuan Barcelona dan Chelsea pada UCL 1999/00 nampaknya tidak sepopuler pertemuan keduanya di tahun 2008 atau 2012. Meskipun demikian, laga di Camp Nou pada April 2000 tersebut layak untuk dikenang sebagai salah satu comeback terbaik Liga Champions.
The Blues sukses memanfaatkan kesempatan bermain di kandang pada leg 1 lewat kemenangan 3-1. Namun, skuad asuhan Louis van Gaal mampu membalikkan keadaan di leg 2. Setelah waktu normal berakhir dengan keunggulan Barca 3-1, laga dilanjutkan ke babak extra time.
Selanjutnya, dua gol dari Rivaldo dan Patrick Kluivert di menit 99 dan 104 sukses membuat Barcelona mengamankan tempat di semifinal.
Paris Saint-Germain 1-3 Manchester United (16 Besar UCL 2018/19)
Sebelum 2 comeback ikonik di semifinal UCL 2018/19 tercipta, tim setan merah terlebih dahulu menampilkan salah satu comeback terbaik Liga Champions kala berhasil menyingkirkan klub favorit asal Prancis, PSG.
Setelah takluk 0-2 di Old Trafford, MU membawa misi amat berat ke Paris. Namun, siapa sangka, anak asuh Ole Gunnar Solskjaer nyatanya malah memenangkan pertandingan dengan skor 3-1, di mana gol penalti Marcus Rashford di menit 94 memastikan langkah skuad ‘pas-pasan’ MU ke perempatfinal.
Chelsea 4-1 Napoli (Perempatfinal UCl 2011/12)
Musim bersejarah The Blues di UCL 2011/12 banyak dipenuhi aksi-aksi comeback. Laga babak perempatfinal menghadapi Napoli mungkin menjadi comeback terbaik Liga Champions Chelsea saat itu.
Setelah menyerah 1-3 di Naples, Chelsea sukses membalikkan keadaan dihadapan pendukungnya sendiri lewat kemenangan 4-1. Kemenangan klub London Barat ini ditentukan lewat tendangan keras Branislav Ivanovic di menit 105.
Chelsea selanjutnya terus melaju dan melampaui segala ketidakmungkinan dengan sukses mengangkat trofi Liga Champions saat itu.
Deportivo La Coruna 4-0 AC Milan (Perempatfinal UCL 2003/04)
AC Milan berstatus sebagai juara bertahan. Mereka memiliki skuad tangguh, yang diisi pemain-pemain seperti Paolo Maldini, Andrea Pirlo, Kaka, Andriy Shevchenko, dan lain-lain. Mereka sukses menumbahkan Deportivo 4-1 di leg 1, dan tampaknya akan melaju ke semifinal.
Namun, Deportivo punya rencana lain. Os brancoazuis mengejutkan raksasa Italia itu dengan kemenangan 4-0 pada leg 2 di Riazor. Mereka mencetak tiga gol di babak pertama, melalui Walter Pandiani, Juan Carlos Valeron, dan Albert Luque.
Gol Fran Gonzalez di menit 76 memastikan tiket Super Depor ke babak 4 besar Liga Champions di musim yang banyak menghadirkan kejutan tersebut.
Manchester United 2-1 Bayern Munchen (Final UCL 1998/99)
Salah satu comeback terbaik Liga Champions ini tampaknya paling diingat karena waktu proses terjadinya. Bertempat di Camp Nou, Bayern berhasil unggul cepat di menit 6 lewat tendangan bebas Mario Basler.
Saat laga telah memasuki perpanjangan waktu dan FC Hollywood nampaknya akan segera keluar sebagai juara, keajaiban terjadi.
Gol Teddy Sheringham di menit 91 dan Ole Gunnar Solskjaer di menit 93 yang sama-sama tercipta lewat proses tendangan pojok, memberi anak asuh Alex Ferguson kemenangan sekaligus melengkapi capaian treble winners mereka.
AS Roma 3-0 Barcelona (Perempatfinal UCL 2017/18)
Selain karena comeback yang luar biasa, laga ini juga nampaknya akan selalu diingat karena komentator Peter Drury yang ikonik. Tertinggal 1-4 di leg 1, I Giallorossi yang tidak diunggulkan berhasil mengejutkan publik sepak bola di leg 2.
Gol-gol dari Edin Dzeko, Danielle De Rossi, serta Kostas Manolas berhasil membawa Roma melaju ke semifinal berkat keunggulan gol tandang. Dan atmosfir luar biasa dari laga ini dirangkum dengan sangat baik oleh Drury yang mengatakan:
“Roma have risen from their ruins! Manolas, the Greek God in Rome! The unthinkable unfolds before our eyes! This was not meant to happen. This could not happen. This is happening. It’s a Greek from Mount Olympus who has come to the seven hills of Rome and pulled off a miracle!
Liverpool 4-0 Barcelona (Semifinal UCL 2018/19)
Dua gol dari Lionel Messi dan 1 gol dari Luis Suarez memberikan kemenangan meyakinkan 3-0 bagi Barcelona pada leg 1.
DI leg 2, meskipun tampil tanpa dua pemain kuncinya, Mohamed Salah dan Roberto Firmino, Liverpool mampu bangkit di hadapan atmosfir luar biasa Anfield.
Divock Origi dan Georginio Wijnaldum masing-masing menyumbang 2 gol yang membuat Liverpool berhasil melaju ke partai puncak lewat kemenangan agregat 4-3.
AFC Ajax 2-3 Tottenham Hotspurs (Semifinal UCL 2018/19)
Selain Anfield, Amsterdam Arena juga menjadi saksi salah satu comeback terbaik Liga Champions pada semifinal UCL 2018/19. Bedanya adalah tim tamu yang berhasil tampil membalikkan keadaan.
Setelah takluk 0-1 di kandang sendiri, Spurs berhasil menciptakan kemenangan dramatis di leg 2. Lucas Moura menjadi sosok yang paling diingat pada laga ini.
Selain karena berhasil menyarangkan hattrick, winger asal Brazil ini juga mencetak gol penentu di menit 96 yang membuat Spurs berhasil melaju ke final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Barcelona 6-1 Paris Saint-Germain (16 Besar UCL 2016/17)
Tidak sedikit yang menganggap laga ini sebagai comeback terbaik Liga Champions sepanjang sejarah. Laga yang digelar di Camp Nou ini bahkan punya nama spesial, yaitu La Remontada (The Comeback).
Pada leg 1, PSG tampil luar biasa di kandang sendiri dengan melibas Blaugrana 4 gol tanpa balas. Di leg 2, Barcelona menunjukkan determinasi tinggi dengan berhasil unggul 3-0 setelah laga berjalan 50 menit. Sayanganya, gol Edinson Cavani di menit 62 nampaknya memupuskan harapan Barca untuk melaju ke perempatfinal.
Namun, Barcelona menolak menyerah. Anak asuh Luis Enrique dan mencetak tiga gol dalam tujuh menit terakhir (menit 88, 91, dan 95) untuk melengkapi comeback mereka yang luar biasa.
AC Milan 3-3 Liverpool (Final UCL 2004/05)
Laga yang dikenang sebagai ‘Miracle of Istanbul‘ merupakan salah satu comeback terbaik Liga Champions yang paling dikenang.
Liverpool tertinggal 3-0 terlebih dahulu, setelah dua gol Hernan Crespo dan 1 gol dari Paolo Maldini mengukuhkan dominasi AC Milan di babak pertama. Namun, The Reds berhasil memperlihatkan arti tak kenal menyerah yang sesungguhnya di babak kedua.
Steven Gerrard, Xabi Alonso, dan Vladimir Smicer membawa Liverpool menyamakan kedudukan, sebelum akhirnya laga ini akhirnya berlanjut ke babak extra time dan kemudian adu penalti.
Di babak ini, Jerzy Dudek tampil sebagai pahlawan dengan menepis 3 tendangan penalti AC Milan, sekaligus mengamankan gelar Liga Champions ke-5 The Reds.
Baca Juga: Format Liga Champions 2024-2025: Model Penyisihan Grup Ditiadakan serta Hal-Hal Baru Lainnya
Demikian ulasan mengenai 10 comeback terbaik Liga Champions sejak kompetisi ini dimulai pada 1992. Laga-laga di atas menjadi bukti mengapa kerja keras serta semangat pantang menyerah begitu penting dan berharga dalam di sepak bola.
