Petualangan Bajak Laut Topi Jerami sempat terhenti secara tragis di arc Sabaody ketika mereka mesti tercerai-berai. Pada akhirnya, kita tahu ada berkah dari bencana yang mereka hadapi.
Berkat itu, akhirnya kita memahami bahwa alasan ada timeskip di One Piece berkisar pada jalan cerita yang sempat terpecah. Sebuah peristiwa besar yang berujung perang puncak di Marineford harus tuntas sebelum cerita kembali berjalan. Makanya, timeskip One Piece akhirnya benar-benar mempercepat alur cerita.
Sebetulnya, apa alasan ada timeskip di One Piece? Apakah karena cerita terlalu bertele-tele? Atau justru terlalu cepat?
Mari kita ketahui alasannya.
Alasan ada timeskip di One Piece
Dalam sebuah pernyataan, Eiichiro Oda mangaka One Piece, mengungkapkan alasan ada timeskip di One Piece adalah karena ia merasa tak cukup yakin dengan kekuatan Luffy dan kawan-kawan.
Dari awal cerita sampai arc Sabaody, rentang waktu petualangan kapten Luffy si Topi Jerami dan krunya sesungguhnya amat pendek. Meski tampak lama dan menghabiskan lebih dari 500 chapter, timeline One Piece sebelum timeskip tak sampai 1 tahun lho!
Alasan lainnya ialah Luffy dan Bajak Laut Topi Jerami tidak mengetahui banyak hal tentang paruh kedua Grand Line yang disebut ‘New World’. Oda juga mengatakan bahwa Luffy tak cukup kuat untuk mengarungi New World dengan kekuatannya saat itu.
Timeskip di One Piece sekaligus momentum untuk lepas sejenak dari petualangan yang nyaris tak berhenti. Momennya juga tepat, yakni terjadi dilatarbelakangi tragedi di Pulau Sabaody yang bersebelahan dengan Red Line. Tembok Red Line membentang dan membelah lautan dunia One Piece jadi dua bagian: Grand Line dan New World.
Melalui timeskip ini, Oda sesungguhnya menunjukkan sebuah analogi, ‘perlu mundur satu langkah untuk melaju dua langkah’. Selain itu, ia juga memperlihatkan bahwa sebuah ‘tembok tinggi’ bisa dilewati setelah memperkuat diri.
Timeskip One Piece
Pergeseran naratif ini terjadi antara chapter 597–598 dari manga dan episode 516–517 dari anime. Timeskip One Piece adalah kelanjutan usai perang puncak di Marineford berakhir. Luffy mengalami kehilangan setelah kematian Ace di depan matanya sendiri.
Pengorbanan Ace secara mendalam memengaruhi Luffy, memicu kesadaran dalam dirinya bahwa ia harus menjadi lebih kuat untuk melindungi orang-orang yang ia sayangi.
Oda mengatur timeskip dua tahun dengan sengaja, didorong oleh visinya untuk mempersiapkan Luffy menghadapi New World dan menantang Yonko, empat kaisar lautan.
Oda menyadari bahwa kemampuan dan kekuatan Luffy belum cukup untuk tugas yang menakutkan pada saat itu dalam narasi. Oleh karena itu, timeskip berfungsi sebagai alat naratif strategis untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan Luffy menjadi pesaing yang lebih tangguh di lautan Grand Line yang berbahaya.
Lebih jauh, beberapa konsep juga diperkenalkan melalui timeskip, seperti misalnya 3 jenis haki yang dipelajari Luffy dari Silvers Rayleigh. Kemudian, dinamika politik yang ada di semesta One Piece juga dibeberkan setelahnya.
Konsep haki ini juga yang membedakan paruh pertama dan paruh kedua Grand Line. Di New World, haki adalah barang biasa yang banyak orang menguasainya.
Bayangkan saja jika tidak ada timeskip dan Luffy mesti bertarung tanpa menggunakan haki. Yang bener aja, kalah dong!
Arti 3D2Y One Piece yang muncul saat timeskip
Konsep “3D2Y” melambangkan pergeseran penting dalam rencana Bajak Laut Topi Jerami. Awalnya dimaksudkan untuk berkumpul kembali dalam tiga hari di Sabaody, Luffy mengkomunikasikan kode tersebut kepada kru kapalnya, menunjukkan perubahan titik pertemuan mereka menjadi “2Y,” yang menandakan dua tahun.
Penyesuaian ini mencerminkan keadaan yang serius dan kebutuhan akan pertumbuhan individu dan persiapan selama mereka hiatus.
Masuk lebih dalam ke dalam signifikansi timeskip dua tahun, keputusan Oda untuk memilih durasi ini tertanam dalam pemahamannya yang mendalam tentang karakter Luffy.
Pada awal perjalanannya sebagai bajak laut, Luffy berusia 17 tahun, berada di ambang antara masa remaja dan dewasa. Oda dengan sengaja memilih usia ini untuk menekankan fase transisi Luffy, berada di antara kegembiraan muda dan proses pematangan diperlukan oleh mereka.
Meski begitu, Oda juga mempertahankan kepribadian Luffy si kapten konyol sesuai usianya. Begitu pula dengan kru yang lain. Secara umum, mental mereka jadi lebih kuat selain kekuatan tempurnya juga bertambah.
Hasilnya bisa kita lihat kemudian bahwa alasan ada timeskip di One Piece adalah Bajak Laut Topi Jerami tampak lebih siap mengarungi New World. Berkat kekuatan mereka yang meningkat, mereka jadi lebih tangguh dan kembali membikin onar di dunia bajak laut.
Kegiatan Bajak Laut Topi Jerami saat timeskip
Bagi Luffy, periode pemisahan ini merupakan kesempatan yang mendalam untuk introspeksi dan penyempurnaan kemampuan bertarungnya.
Di bawah bimbingan tokoh legendaris Silvers Rayleigh, mantan wakil kapten Gol D. Roger, Luffy menguasai haki dan teknik bertarungnya meningkat pesat.
Sementara itu, setiap anggota kru menjalani perjalanan penemuan diri dan penempaan kekuatan dan kecapakan lainnya.
Zoro belajar ilmu perpedang dari Dracule Mihawk yang dianggap master pedang.
Nami mempelajari ilmu cuaca di Weatheria demi menghadapi lautan New World yang jauh lebih ganas.
Usopp meningkatkan skill menembaknya di Pulau Boin yang sekaligus melatih mentalnya jadi tahan banting.
Sanji mempertajam visi bertarungnya di Kamabakka Island dan dengan cerdik mencuri resep makanan di sana.
Chopper mempelajari ilmu kedokteran di Rusukaina dan berhasil menyempurnakan transformasi buah iblis zoannya.
Robin berjejaring dengan Pasukan Revolusi yang dipimpin oleh Monkey D. Dragon, ayah Luffy.
Franky tenggelam dalam rekayasa tubuh dan memperkuat dirinya dengan perlengkapan robotik.
Brook menyelami kekuatan sejati buah iblisnya dan berkeliling sebagai musisi yang populer.
Ketika Bajak Laut Topi Jerami berkumpul kembali setelah dua tahun latihan dan persiapan yang melelahkan, tekad dan determinasi mereka bersama lebih kuat dari sebelumnya.
Di New World dan alur cerita saat ini, Bajak Laut Topi Jerami kedatangan Jinbe sang Ksatria Laut sebagai kru baru. Masuknya Jinbe yang merupakan mantan Shichibukai jelas memperkuat bajak laut ini dan jadi tokoh penting yang membuat Luffy dkk makin matang.
Luffy juga kemudian diketahui memakan buah iblis Mythical Zoan Hito Hito no Mi Model Sun God Nika. Bersama aliansi bajak laut, ninja, dan samurai, Yonko Kaido dan Big Mom berhasil ditumbangkan.
Perubahan peta politik di New World jadi kian menegangkan, bahkan Luffy diakui sebagai Yonko terbaru. Kini, hanya beberapa langkah lagi sebelum mereka berhasil menemukan harta karun legendaris: One Piece.