Sediksi.com – Beberapa tahun belakangan para pembuat kebijakan pendidikan di seluruh dunia mengagumi keberhasilan negara Vietnam dalam pendidikan secara umum dan hasil pembelajaran.
Meskipun tingkat perkembangan ekonomi negara ini dikenal dan diketahui relatif rendah, rata-rata siswa Vietnam mengungguli siswa di negara-negara OECD dalam Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) pada tahun 2012, 2015, dan 2018.
Sehingga kualitas sistem pendidikan negara Vietnam sudah mendapat pengakuan secara global yang tidak heran kemudian menjadi pusat perhatian sekaligus percontohan untuk negara-negara lain, terutama negara berkembang di Asia.
Punya ciri yang sama dengan sistem pendidikan Asia Timur
Rata-rata nilai membaca PISA 2015 vs. pengeluaran pemerintah per siswa
Pemerintah Vietnam memegang prinsip yang sama dengan pemerintah di negara-negara Asia Timur. Bahwa mereka sama-sama punya komitmen yang kuat terhadap pembangunan pendidikan, yang kemudian terbukti berhasil.
Tidak hanya dukungan moral yang diberikan, tapi juga didukung oleh mekanisme akuntabilitas yang tinggi seperti belanja pemerintah yang relatif tinggi dengan fokus pada investasi pada pendidikan umum, bahan-bahan dasar, dan pemerataan, serta investasi rumah tangga yang tinggi pada pendidikan.
Selain pelajar, mereka juga memperhatikan pihak lain yang berperan besar dalam mendukung sistem pendidikan yang ambisius ini. Dengan menarik dan mendukung guru yang berkualitas, serius berinvestasi di pendidikan prasekolah, dan penggunaan sistem penilaian yang strategis.
Kombinasi faktor-faktor tersebut mendorong perluasan dan perbaikan sistem pendidikan secara berkelanjutan.
Faktor sosiokultural yang mungkin tidak mudah ditiru negara lain
Faktor sosiokultural juga ikut berperan dalam mendorong keberhasilan sistem pendidikan Vietnam.
Seluruh warga Vietnam menjunjung tinggi pendidikan. Di lingkungan rumah, para orang tua punya harapan yang tinggi terhadap anaknya. Di sekolah, kedisiplinan guru dan pelajar sudah terbentuk sejak dini.
Fakta bahwa seluruh pihak di Vietnam berperan aktif dalam memelihara sistem pendidikan negara Vietnam ini, membuat ranking negara tersebut dalam kompetisi sistem pendidikan global terus naik melampaui reputasi ekonomi mereka yang perkembangannya cenderung berada di bawah rata-rata.
Faktor-faktor tersebut akhirnya mendorong pelajar Vietnam cenderung menunjukkan performa yang lebih tinggi dibanding sekelompok tujuh negara berkembang lainnya.
Laporan World Bank tahun 2017 menjelaskan faktor-faktor terpenting yang mendorong keberhasilan Vietnam dibandingkan dengan Indonesia. Yaitu fokus pada pendidikan prasekolah, peningkatan jumlah guru yang bersertifikasi penuh, penegakan kedisiplinan di kelas, dan ketersediaan materi pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Membangun sosiokultural seperti yang terjadi di Vietnam bukan hal yang mudah untuk ditiru negara lain.
Adapun hal pertama yang bisa dilakukan untuk menuju sosiokultural yang sedemikian rupa, para pemimpin dari negara lain bisa belajar dari kebijakan soal pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah Vietnam.
Tantangan sistem pendidikan negara Vietnam saat ini
Kendati sudah diakui secara global, kritik dan tantangan terhadap sistem pendidikan Vietnam juga berkembang karena pada kenyataannya tidak ada sistem yang sempurna.
Jika mencari jawaban tentang kekurangan sistem pendidikan Vietnam di Quora, platform untuk tanya jawab tentang berbagai topik, terdapat sejumlah jawaban yang diambil dari perspektif masyarakat.
Adapun beberapa kekurangan teratas yang disebutkan keluhan soal pelajar dipaksa untuk menghafal ketimbang memahami, diskriminasi terhadap pelajar yang tidak ikut ekstrakurikuler, terlalu menekankan pada teori yang mana seharusnya celah antara teori dan praktik bisa diminimalisir, jam belajar yang terlalu panjang sampai tidak ada waktu untuk bermain atau melakukan hal lain selain belajar, dan kurikulum yang digunakan mulai tidak diperbarui atau disesuaikan dengan keperluan di masa sekarang.
Kekurangan sistem pendidikan negara Vietnam yang disebutkan di atas juga punya ciri sama dengan yang terjadi di negara Asia Timur seperti Korea Selatan dan Jepang. Para pelajar mulai mengkritik pemerintah karena sistem pendidikan yang selama ini dipertahankan karena terbukti berhasil, sudah waktunya untuk diperbaiki dengan serius.
Meskipun kritik dan tantangan selalu ada, Vietnam masih akan berpegang pada prinsipnya memprioritaskan pendidikan seperti ucapan legendaris Ho Chi Minh, bapak pendiri Vietnam:
“Demi manfaat sepuluh tahun, kita harus menanam pohon. Demi manfaat seratus tahun, kita harus membina masyarakat.”