Sediksi.com – Memberikan alasan tidak masuk kerja karena urusan keluarga sebenarnya terdengar mainstream. Memang ada saat di mana untuk mengurus keluarga perlu waktu lebih, bahkan di saat jam kerja. Kamu harus mengajukan izin dengan alasan tersebut dan pastinya berharap HRD memberikan kelonggaran.
Agar alasan izin tidak masuk karena urusan keluarga tampak lebih reasonable, sebaiknya ajukan secara spesifik. Urusan keluarga ada banyak jenisnya, sehingga pastikan alasannya lebih spesifik agar pihak perusahaan juga semakin mudah memahami. Apa saja alasannya? Yuk cari tahu daftar lengkapnya di bawah ini!
Berbagai Contoh Alasan Tidak Masuk Kerja Karena Urusan Keluarga
Izin tidak masuk kerja karena urusan keluarga tentu sah-sah saja untuk dilayangkan. Agar izin lebih masuk akal serta tampak profesional, maka jabarkanlah dengan jelas. Adapun beberapa contoh alasan urusan keluarga berikut bisa menjadi referensi, antara lain:
Ada Anggota Keluarga yang Meninggal
Mengajukan cuti untuk mengurus keluarga adalah hak karyawan dan sudah tertuang dalam aturan Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia. Termasuk alasan ketika ada anggota keluarga yang meninggal. Menurut Pasal 93 ayat 4, jika ada anggota keluarga satu rumah yang meninggal, maka cuti selama 1-2 hari didapatkan.
Tambahan cuti juga bisa didapatkan, tetapi tergantung kebijakan perusahaan. Untuk cuti satu ini tentu bisa dilakukan secara mendadak, mengingat kematian adalah hal yang tidak bisa diprediksikan. Perusahaan yang baik tentu akan memudahkan karyawan yang terkena musibah untuk bercuti.
Anggota Keluarga yang Menikah
Kamu bisa mengajukan alasan tidak masuk kerja karena urusan keluarga jika ada anggota keluarga yang menikah. Umumnya cuti yang didapatkan biasanya 1-2 hari, bisa lebih tergantung tempat dan lamanya acara. Jika acaranya dilakukan di luar kota, tentu waktu cuti yang diperlukan lebih lama.
Berbeda dengan alasan anggota keluarga yang meninggal, untuk cuti terkait pernikahan tentu bisa direncanakan. Jangan mendadak ketika mengajukan izin tersebut, agar tidak mengganggu ritme pekerjaan karyawan lain.
Mengantar Keluarga Berobat
Jadwal berobat tentu harus mengikuti waktu yang ditentukan dokter. Terkadang, waktunya bersamaan dengan jam kantor sehingga perlu izin tidak berangkat kerja. Alasan tidak masuk kerja karena urusan keluarga mengantar berobat bisa diajukan.
Perusahaan pasti akan memberikan kelonggaran, asalkan alasan yang diajukan masuk akal. Jika memang izin setengah hari tidak memungkinkan, maka kamu bisa mengajukan libur bekerja satu hari.
Menunggu Keluarga Dirawat Inap
Alasan menunggu keluarga dirawat inap juga bisa kamu berikan, alih-alih sekadar izin ada urusan keluarga. Jika urusan keluarga yang dilontarkan lebih spesifik, maka perusahaan akan lebih memahami dalam memberikan kelonggaran. Termasuk jika ingin izin menunggu keluarga yang dirawat intensif.
Menghadiri Wisuda Keluarga
Tidak hanya alasan berupa pernikahan dan kemalangan, sebenarnya urusan keluarga ada banyak jenisnya. Termasuk menghadiri acara wisuda kakak, adik, dan anggota keluarga lainnya. Momen wisuda tentu tidak akan terulang dan sebagai keluarga yang baik pasti ingin menyaksikan saat tersebut.
Selain itu, hadirnya anggota keluarga secara lengkap juga membuat momen wisuda lebih bermakna. Tidak ada salahnya mengajukan alasan tidak masuk kerja karena urusan keluarga untuk menghadiri wisuda. Biasanya izin yang diberikan antara 1-2 hari, tergantung kebijakan perusahaan.
Mengkhitankan atau Membabtiskan Anak
Bagi yang sudah berkeluarga, ada momen di mana kamu harus meluangkan waktu penting untuk anak. Tidak hanya seputar sekolah, tetapi pada urusan yang konteksnya spiritual seperti khitan dan babtis. Momen tersebut memerlukan pendampingan orang tua, di mana cuti kerja adalah keharusan.
Memang bisa dilakukan di hari libur, tetapi ada saat di mana hari kerja dianggap lebih tepat. Kamu bisa mengajukan alasan tidak masuk kerja karena urusan keluarga tersebut. Ajukan cuti jauh-jauh hari, dan pastikan ada serah terima tanggung jawab untuk sementara.
Menghadiri Perkumpulan Wali Siswa
Masih di seputar pendidikan, kali ini perkumpulan wali siswa, misalnya rapat wali murid, pengambilan rapor, perpisahan, dan sebagainya. Bagi yang sudah memiliki anak atau menjadi perwakilan orang tua, tentu hal tersebut tidak bisa dihindari.
Biasanya acara-acara tersebut dilakukan di hari kerja, sehingga perlu izin khusus. Ajukan alasan tidak masuk kerja karena urusan keluarga, dan berikan detail acara tersebut. Umumnya untuk acara di sekolah cukup lama waktunya, sehingga tidak memungkinkan hanya izin setengah hari.
Sebenarnya izin tidak masuk kerja karena urusan keluarga bukanlah hal aneh, bahkan bisa kamu ajukan. Untuk acara yang sudah direncanakan, sebaiknya ajukan cuti secara tidak mendadak. Tujuannya agar ada backup yang dapat meng-handle pekerjaanmu sehingga tidak mengganggu pekerjaan tim.
Pastikan alasan tidak masuk kerja karena urusan keluarga memang benar adanya, tanpa mengada-ada. Budayakan bersikap jujur, sebagai tanda profesionalisme di lingkungan kerja.