Apa itu Cap Go Meh? Sejarah dan Perayaan saat Tahun Baru Imlek

Apa itu Cap Go Meh? Sejarah dan Perayaan saat Tahun Baru Imlek

Apa Itu Cap Go Meh?

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, ada salah satu tradisi yang tak boleh dilupakan namanya Cap Go Meh. Perayaan Cap Go Meh ini diadakan pada malam ke-15 kalender China dan menjadi momentum spesial bagi masyarakat Tionghoa untuk bersyukur dan mengusir kesialan di masa mendatang.

Dari penjelasan tersebut, kalau begitu apa itu Cap Go Meh? Sudahkah kamu tahu arti dan sejarahnya? Nah bagi Sodik yang belum mengetahui apa itu Cap Go Meh, kali ini Sediksi akan membahasnya melalui informasi berikut. Pahami baik-baik ya!

Apa Itu Cap Go Meh?

Apa itu Cap Go Meh? Sejarah dan Perayaan saat Tahun Baru Imlek - Cap Go Meh di Solo
Pemkot Surakarta

Cap Go Meh adalah istilah yang berasal dari bahasa Hokkien, salah satu dialek Tionghoa yang banyak digunakan di Indonesia. Cap Go memiliki lima belas, dan Meh artinya malam. Jadi, Cap Go Meh artinya malam kelima belas, yang merujuk pada malam purnama pertama setelah Tahun Baru Imlek.

Melansir dari Indonesia Travel, oleh karenanya Cap Go Meh dirayakan tepat 15 hari setelah Imlek saat bulan purnama berada di titik paling terang dan menandai akhir dari rangkaian perayaan Imlek.

Cap Go Meh sendiri juga dikenal dengan nama lain, seperti Lantern Festival atau Festival Lentera, Yuan Xiao Jie atau Festival Tangyuan, dan Shang Yuan Jie atau Festival Yuanxiao.

Secara budaya, Cap Gomeh adalah hari untuk bersyukur, berharap, dan bersenang-senang. Masyarakat Tionghoa pun merayakannya dengan berbagai cara seperti menyalakan lentera, makan kue bulan atau tangyuan, dan berdoa kepada dewa atau leluhur.

Sejarah Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh dapat ditelusuri hingga era Dinasti Han, sekitar tahun 206 SM hingga 220 M. Ada beberapa versi yang berhasil Sediksi himpun untuk menceritakan asal mula perayaan tersebut.

Versi pertama menyebutkan bahwa Cap Go Meh bermula dari ritual para biksu Buddha yang menyalakan lentera pada hari ke-15 Tahun Baru Imlek untuk menghormati Sang Buddha. Ritual ini kemudian diadopsi oleh masyarakat umum dan menyebar hingga ke seluruh China serta beberapa wilayah Asia.

Versi kedua menyebutkan bahwa Cap Go Meh bermula dari sebuah siasat untuk mengelabui Kaisar Giok, yang merupakan dewa tertinggi di Dinasti Han. Legenda ini menceritakan bahwa burung bangau milik Kaisar Giok mati terbunuh oleh penduduk desa.

Demi menghindari kemarahan Kaisar Giok, penduduk desa kemudian menyalakan lentera dan kembang api di malam hari, sehingga Kaisar Giok mengira bahwa desa tersebut sedang merayakan sesuatu dan tidak curiga.

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Apa itu Cap Go Meh? Sejarah dan Perayaan saat Tahun Baru Imlek - Cap Go Meh Singkawang
Getty Images

Setelah menyimak penjelasan apa itu Cap Go Meh beserta sejarahnya, di Indonesia sendiri juga turut merayakan bagian dari tradisi Imlek tersebut. Perayaan Cap Go Meh di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yang mencerminkan keberagaman dan kekayaan budaya bangsa.

Bila Tahun Baru Imlek akan dirayakan pada Sabtu, 10 Februari 2024 maka, Cap Go Meh akan berlangsung di tanggal 25 Februari 2024.

Cap Go Meh biasanya juga menjadi perayaan paling meriah di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang memiliki populasi Tionghoa besar, seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Singkawang, dan Pontianak.

Di beberapa kota di Indonesia tersebut, ada tradisi yang biasanya dilakukan pada perayaan Cap Go Meh seperti:

  • Makan lontong Cap Go Meh, merupakan hidangan khas yang terdiri dari lontong, sayur lodeh, opor ayam, telur, dan sambal. Makanan khas satu ini melambangkan kebersamaan dan keharmonisan keluarga.
  • Mengadakan pawai atau karnaval, menampilkan berbagai atraksi budaya, seperti barongsai, liong, reog, ondel-ondel, dan lain-lain. Pawai ini melambangkan kegembiraan dan kerukunan antarumat beragama.
  • Mengunjungi kelenteng, yang merupakan tempat ibadah dan berdoa bagi umat Konghucu. Di sini, orang-orang biasanya menyalakan lentera, membakar dupa, dan mempersembahkan sesaji kepada dewa atau leluhur. Kunjungan ini melambangkan rasa syukur dan pengharapan akan masa depan yang baik.

Pada perayaan Cap Go Meh ini biasaya juga kota-kota yang merayakannya dipenuhi dengan lampion-lampion yang digantung di sepanjang jalan. Tak hanya warga Tionghoa saja, biasanya juga banyak masyarakat dari berbagai agama turut serta melihat dan mengukuti jalannya acara Cap Go Meh.

Mengingat, beragamnya suku dan agama di Indonesia, pada perayaan Cap Go Meh ini diselimuti dengan berbagai keragaman dan kerukunan masyarakat yang membaur satu sama lain tanpa memandang agama dan suku mereka.

Perayaan ini pun menjadi bagian dari warisan budaya yang harus tetap dilestarikan dan dikembangkan. Dengan merayakan Cap Go Meh, kita dapat mengenal lebih dekat budaya Tionghoa, sekaligus mengapresiasi keanekaragaman dan keindahan Indonesia. Selamat merayakan perayaan Cap Go Meh!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel