Sediksi.com – Apakah kamu tahu apa itu Halo Effect? Eh, bukan efek baper karena dapat halo dari gebetan ya! Ini adalah sikap yang biasa muncul ketika kamu sedang berada di tempat asing atau bertemu dengan orang baru.
Walaupun tidak semua orang mengalami hal ini, tetapi faktanya masih ada banyak orang pula yang menilai sesuai dari apa yang mereka lihat pertama kali.
Jadi, apa bedanya Halo Effect dan First Impression? Keduanya memang hampir sama, tetapi ternyata berbeda. Jika First Impression adalah pintu, sedangkan Halo Effect adalah rumahnya. Masih belum paham?
Kalau belum, yuk pelajari Halo Effect, contoh dalam kehidupan sehari-hari, hingga perbedaannya dengan First Impression di bawah ini!
Apa Itu Halo Effect?
Halo Effect adalah fenomena atau sikap di mana persepsi positif atau negatif terhadap satu aspek pada diri seseorang atau sesuatu bisa mempengaruhi penilaian terhadap aspek-aspek lainnya. Singkatnya, kesan awal terhadap sesuatu yang bisa mempengaruhi berbagai pandangan, termasuk penilaian.
Contoh sederhananya, ketika seseorang yang terlihat tampan atau cantik secara otomatis dianggap memiliki sifat positif lainnya, meskipun sebenarnya tidak ada hubungan apapun antara penampilan fisik dan karakter. Sebaliknya, seseorang yang dianggap kurang menarik mungkin dianggap memiliki sifat negatif meskipun itu adalah hal yang tidak berdasar. Dari sini sudah cukup paham kan?
Halo Effect sendiri bisa saja terjadi dalam berbagai konteks, bukan hanya penilaian terhadap seseorang, tetapi juga produk hingga perusahaan. Hal ini bisa mengakibatkan hadirnya penilaian yang tidak objektif karena kesan awal sangatlah mendominasi. Oleh karena itu, sadar akan kehadiran Halo Effect ini bisa membantu kamu untuk membuat penilaian yang lebih objektif dan masuk akal.
Baca Juga: Sains Menunjukkan Cantik itu Tidak Relatif
Contoh Halo Effect dalam Kehidupan Sehari-Hari
Secara tidak sadar, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang seringkali terpengaruh oleh sesuatu yang disebut Halo Effect di mana pandangan pertama sangatlah berpengaruh terhadap penilaian. Agar lebih paham, mari kulik beberapa contoh sederhana Halo Effect yang mungkin kamu alami setiap hari, antara lain:
Penampilan Fisik dan Kesan Pribadi
Ketika bertemu dengan seseorang yang tampak menarik secara fisik, mungkin kamu secara otomatis akan mengasosiasikan penampilan mereka dengan kepribadian yang baik. Meskipun sebenarnya, penampilan tidak selalu mencerminkan karakter sejati seseorang. Misal orang good looking dianggap baik, sedangkan orang dengan penampilan kurang menarik bisa saja dituduh sebagai copet.
Merek Terkenal dan Kualitas Produk
Biasanya merek yang terkenal sering mendapat “halo” positif dan ini bisa mempengaruhi pandangan kamu terhadap semua produk mereka. Padahal, setiap produk mempunyai kualitas yang berbeda dan mengandalkan nama merek saja bisa membuat kamu melewatkan produk berkualitas dari merek lain.
Misal, produk keluaran Apple selalu dianggap yang terbaik, sementara Xiaomi yang menawarkan harga murah sering disepelekan padahal produk mereka juga menghadirkan spesifikasi mumpuni.
Kemampuan Berbicara atau Menyampaikan Sesuatu dan Keahlian
Orang yang pandai berbicara bisa terlihat layaknya seorang ahli di segala hal. Namun, kemampuan berbicara tidak selalu mencerminkan keahlian di bidang tertentu. Jadi, kamu perlu melihat lebih jauh untuk memahami keahlian mereka yang sebenarnya.
Prestasi Akademis dan Kepintaran
Siswa dengan nilai akademis yang cemerlang mungkin dianggap pintar di semua mata pelajaran. Padahal, setiap orang mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing. Oleh karenanya, melihat prestasi saja tidak cukup untuk mengetahui kecerdasan seseorang. Misal, anak yang mendapatkan ranking 1 dan nilai matematika 95 dianggap pintar dalam pelajaran seni budaya juga.
Pertama Kali Bertemu dan Kesimpulan Cepat
Ketika baru pertama kali bertemu seseorang yang sikapnya ramah, kamu mungkin cenderung menganggap mereka sebagai individu yang baik. Namun, kesan pertama tidak selalu mencerminkan kepribadian asli dan kamu perlu mengenalnya lebih dalam agar mengetahui bagaimana sifat mereka. Tidak sedikit lho kasus pembunuhan karena terlalu percaya dengan orang yang “terlihat” baik.
Halo Effect dan First Impression, Apakah Sama?
Halo Effect dan First Impression memang saling terkait dalam membentuk pandangan awal seseorang terhadap orang lain, objek, atau situasi. First Impression atau kesan pertama adalah reaksi pertama terhadap suatu hal. Ini seringkali didasarkan pada penampilan fisik, bahasa tubuh, atau cara berbicara. Misal, oh dia cantik ya, dia ramah ya, penampilannya kok begitu, dan lain sebagainya.
Halo Effect kemudian datang sebagai efek lanjutan dari kesan pertama tersebut, di mana pandangan positif atau negatif awal seseorang bisa mempengaruhi cara menilai aspek-aspek lainnya dari hal yang sama.
Misalnya, ketika bertemu dengan orang dengan kesan pertama yang baik, maka kamu mungkin cenderung melihat semua aspek dari kepribadian mereka dengan sudut pandang yang positif. Sebaliknya, kesan pertama yang kurang baik bisa membuat kamu kurang terbuka terhadap sisi positif dari seseorang atau sesuatu.
Mengetahui apa itu halo effect yang mana adalah sikap kurang baik, maka kamu mulai sekarang bisa belajar bagaimana cara menilai seseorang atau sesuatu bukan hanya sekilas saja. Bisa? Bisa dong!