Apa itu Otaku? Ini Arti dan Asal Mulanya

Apa itu Otaku? Ini Arti dan Asal Mulanya

Apa itu Otaku

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Bagi yang sudah mendalami budaya jejepangan, gemar nonton anime, atau baca manga pasti familiar dengan sebutan yang satu ini, otaku.

Namun, apa itu otaku, dan dari mana asalnya? Dalam bayangan orang awam mungkin otaku ini dipersepsikan sebagai orang fanatik terhadap anime, memuja karakter 2D, pemalu dan menutup dirinya.

Untuk menjelaskannya supaya jelas apa itu otaku, mari simak ulasan artikel ini sampai selesai untuk mengetahui makna sebenarnya.

Apa itu otaku?

Apa itu Otaku? Ini Arti dan Asal Mulanya - Otaku
Image from Taringa

Menurut Cambridge Dictionary, mendefinisikan apa itu otaku adalah seorang anak muda yang sangat tertatik dan tahu banyak tentang computer, game computer, anime, dll.

Penggunaan kontemporernya berawal dari esai tahun 1983 oleh Akio Nakamori di Manga Burikko, sebuah majalah untuk penggemar manga dewasa.

Nakamori menggunakan kata tersebut dengan cara merendahkan untuk merujuk pada penggemar anime yang tidak menyenangkan yang tidak memiliki keterampilan sosial dan terobsesi dengan karakter fiksi.

Kata itu sendiri berasal dari kata panggilan kehormatan dalam bahasa Jepang, 御宅 (Otaku), yang berarti “Anda” atau “rumah Anda”.

Kata ini digunakan oleh para penggemar anime sebagai cara formal dan sopan untuk menyapa satu sama lain, tetapi Nakamori menafsirkannya sebagai tanda keterasingan dan keterlepasan mereka dari kenyataan.

Namun, tidak semua penggemar anime menerima konotasi negatif dari otaku. Beberapa dari mereka menerima istilah tersebut sebagai ejekan atau lencana kebanggaan, dan menggunakannya untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari subkultur yang memiliki ketertarikan yang sama terhadap budaya pop Jepang.

Mereka juga menciptakan ruang dan komunitas mereka sendiri, seperti klub penggemar, majalah, konvensi, dan forum online, di mana mereka dapat mengekspresikan pendapat, preferensi, dan kreativitas mereka.

Budaya otaku pada perkembangannya meluas hingga mencakup minat lain, seperti idola, cosplay, patung, dan doujinshi (karya yang diterbitkan sendiri).

Kata otaku juga menarik perhatian masyarakat luas di Jepang pada tahun 1989, ketika Tsutomu Miyazaki, seorang pembunuh berantai yang menculik dan membunuh empat gadis muda, ditemukan memiliki banyak koleksi anime dan manga di rumahnya.

Media melabelinya sebagai “Otaku Pembunuh”, dan menggambarkan otaku sebagai sesuatu yang berbahaya, menyimpang, dan berpotensi melakukan kekerasan.

Peristiwa ini menimbulkan kepanikan moral dan stigma sosial terhadap otaku, dan memperkuat stereotip otaku sebagai orang yang terbuang secara sosial.

Namun, pada tahun 1990-an dan 2000-an, budaya otaku mengalami transformasi dan mendapatkan lebih banyak pengakuan dan penerimaan di Jepang dan luar negeri.

Hal ini sebagian disebabkan oleh booming anime, yang mempopulerkan karya-karya anime seperti Dragon Ball, Sailor Moon, Neon Genesis Evangelion, dan Pokemon, di kalangan penonton domestik dan internasional.

Anime dan manga menjadi lebih beragam dan mainstream semakin berkembang tiap tahunnya dengan ide-ide segar yang selalu dihadirkan, menarik bagi berbagai demografi dan genre.

Pada akhirnya budaya otaku diuntungkan oleh perkembangan internet dan media, yang memungkinkan lebih banyak akses, komunikasi, dan distribusi konten yang berhubungan dengan otaku.

Selain itu, budaya otaku juga berkontribusi pada ekonomi dan kekuatan lunak Jepang, karena budaya ini menghasilkan pasar dan basis penggemar yang besar untuk produk dan layanan budaya pop Jepang.

Surga Para Otaku

Ngomong-ngomong soal apa itu otaku dan sejarahnya yang sudah dipaparkan panjang lebar di atas, ada satu tempat di mana daerah ini identik dan disebut sebagai surga para otaku, Distrik Akihabara di Tokyo.

Distrik Akihabara di Tokyo adalah pusat segala hiburan dari otaku. Di sana, akan menemukan puluhan maid café yang menampilkan pelayan yang berdandan dan bertindak seperti pelayan yang sering kita temui di serial anime.

Tak hanya itu, alasan utama kenapa tempat ini disebut sebagai surganya otaku adalah karena di sana banyak toko yang khusus menjual banyak aksesori tentang anime, manga, patung-patung dan koleksi lainnya yang sangat banyak jumlahnya.

Memang ketika berbicara tentang otaku, tempat ini adalah tempat khas yang akan pertama kalo dipikirkan kebanyakan orang Jepang.

Jadi gimana? Sudah jelas bukan apa itu otaku, sejarahnya dan tempat khas untuk otaku ini. Tertarik mendalami budaya pop Jepang yang satu ini?

Jika tertarik, coba baca dulu rekomendasi-rekomendasi anime maupun artikel tentang jejepangan yang di sediksi ini, sekian, terimakasih telah membaca!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel