Apa Saja Peluang Kerja Lulusan S1 dengan IPK 2,3?

Sediksi.com – Nilai IPK di bawah 3.0 pada masa sekarang memang cenderung lebih sulit untuk mendapat pekerjaan yang diharapkan. Mayoritas orang yang berkuliah, pada awalnya memilih melanjutkan studi dengan harapan bisa bekerja di perusahaan atau pemerintahan yang biasanya mensyaratkan kandidatnya memenuhi batas minimal IPK.

Daya saing yang semakin ketat dari masa ke masa akibat meningkatnya standar nilai yang ditetapkan menjadi salah satu faktor utama hal ini terjadi. 

Jika kalian salah satu orang dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 3,0. Perlu diingat bahwa hal itu bukan akhir dari segalanya. Bahwa pasti masih ada harapan untuk memperbaiki keadaan. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini asalkan kalian yakin, bisa.

Misalnya kalian punya IPK 2,3 yang sudah pasti berada jauh di bawah 3,0 yang berarti tidak memuaskan, apa saja peluang kerja yang ada?

Artikel ini akan mencoba menjawab apa saja peluang kerja lulusan S1 dengan IPK 2,3.

Apa saja peluang kerja lulusan S1 dengan IPK 2,3?

Pertama-tama, menemukan pekerjaan yang tepat dengan IPK 2,3 bukan hal yang tidak mungkin. 

Perusahaan startup

Perusahaan startup sering kali lebih memperhatikan kemampuan dan potensi karyawan daripada IPK atau pencapaian akademik semata. Mereka mencari individu yang memiliki keterampilan yang relevan, semangat untuk belajar, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat.

Banyak startup memiliki budaya kerja yang terbuka dan fleksibel. Mereka mungkin lebih bersedia untuk melihat potensi dan komitmen seseorang daripada sekadar nilai IPK mereka.

Kemampuan dan potensi ini bisa ditunjukkan melalui portofolio proyek, pengalaman kerja yang relevan, atau keterampilan khusus juga dapat menjadi nilai tambah dalam mencari pekerjaan di lingkungan startup.

Penjualan dan pemasaran

Peluang kerja lulusan S1 dengan IPK 2,3 atau rendah berikutnya adalah bidang penjualan dan pemasaran. Asalkan punya kemampuan yang bisa menjadi ‘daya jual’ kepada perusahaan, peluang ini sangat besar untuk kalian. 

Adapun keahlian yang dibutuhkan untuk bisa bekerja di sektor penjualan dan pemasaran di antaranya keterampilan komunikasi yang kuat. Jika kalian memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kesempatan berhasilnya tetap tinggi meskipun IPK tidak terlalu tinggi.

Meskipun IPK rendah, pengalaman kerja, prestasi di luar kampus, atau proyek-proyek yang relevan juga bisa menjadi faktor penentu dalam mendapatkan pekerjaan di bidang penjualan dan pemasaran.

Terakhir, kemampuan beradaptasi. Sebagian besar pekerjaan di sektor penjualan dan pemasaran memerlukan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan.

Pekerjaan entry-level

Berikut ini daftar pekerjaan entry-level yang bisa kalian coba jika IPK kalian di bawah 3,0 dan merasa kesulitan melamar pekerjaan.

• Asisten administrasi
• Customer service representative
• Sales associate
• Staf produksi
• Asisten penjualan
• Asisten keuangan 
• Asisten riset
• Staf pelayanan makanan
• Asisten pemasaran
• Asisten manajer

Pekerjaan entry-level dapat menjadi landasan yang baik untuk membangun pengalaman dan keterampilan yang diperlukan untuk kemajuan karier di masa depan dan punya kecenderungan bisa menerima kandidat yang belum punya banyak pengalaman, seperti arti harfiah dari nama itu sendiri.

Freelance

Freelance sudah pasti merupakan salah satu yang bisa memberi peluang kerja lulusan S1 dengan IPK 2,3. Sebab sebagai freelance, tidak ada keharusan untuk menyertakan IPK.

Sehingga yang bisa kalian tawarkan adalah keahlian, portofolio, pengalaman kerja, dan tidak lupa, network. 

Terkait freelance apa yang bisa dilakukan, sesuaikan saja dengan keahlian yang bisa ditawarkan kepada klien. 

Buka bisnis sendiri

Jika memiliki ide bisnis yang kuat dan kemauan untuk mengambil risiko, buka bisnis sendiri atau berwirausaha bisa menjadi pilihan yang baik tanpa terlalu memperhatikan IPK. Dengan punya bisnis sendiri, bos kalian adalah diri kalian sendiri. Sehingga pertanggung jawaban pekerjaan juga kepada diri kalian sendiri. 

Memiliki bisnis sendiri memberikan kemandirian dan kontrol penuh terhadap arah dan pengelolaan karier mereka. Mereka tidak bergantung pada pihak lain untuk menentukan kesuksesan mereka, dan dapat mengambil keputusan sendiri sesuai dengan visi dan nilai mereka.