Sediksi.com – Nama Jessica Kumala Wongso kembali mencuat ke publik usai kasus kopi sianida yang menjerat dirinya dijadikan film dokumenter Netflix.
Film dokumenter yang berjudul Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica Wongso itu mengulas tentang hal-hal kontroversi yang terjadi selama persidangan Jessica Wongso.
Lantas, pertanyaannya apakah Jessica Wongso sudah bebas dari penjara?
Demi menjawab penasaran publik tersebut, selengkapnya akan diulas mengenai kasus Jessica Wongso tersebut.
Apakah Jessica Wongso Sudah Bebas dari Penjara?
Dalam putusan hakim, Jessica Wongso disebut terbukti melakukan pembunuhan berencana kepada Wayan Mirna Salihin pada tahun 2016 lalu.
Ketua Majelis Hakim Kisworo pada 27 Oktober 2016, membacakan putusan sidang dengan memvonis Jessica dengan hukuman 20 tahun penjara.
Ia dinilai terbukti melanggar Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana.
Jessica yang tak terima atas putusan hakin tersebut lalu mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Jakarta. Hasilnya, Jessica tetap divonis 20 tahun penjara.
Usai bandingnya ditolak, ia berupaya melakukan upaya hukum lanjutan dengan mengajukan kasasi ke MA. Namun, sayangnya permohonan kasasi Jessica itu juga ditolak oleh MA.
Mendapat dua kali penolakan, Jessica masih tak tinggal diam. Ia pun berupaya untuk bisa bebas dari hukuman penjara karena merasa tidak membunuh sahabatnya, Mirna.
Jessica juga mengajukan PK ke MA setelah kasasinya itu ditolak. Namun, lagi-lagi ia terus ditolak.
Dengan ditolaknya berbagai upaya hukum yang ia lakukan di tahun 2017 dan 2018, Jessica tetap menjalani hukuman selama 20 tahun penjara.
Apakah Jessica Wongso sudah bebas dari penjara? Jawabannya adalah belum. Saat ini, Jessica masih ditahan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Mengingat hukuman penjaranya selama 20 tahun, jika dihitung dari tahun ia divonis pada 2016, maka Jessica akan bebas dari penjara tahun 2036 mendatang.
Hukuman itu bisa berkurang karena remisi, misalnya Jessica berperilaku baik di penjara.
Kondisi Jessica Wongso di Penjara
Dalam adegan film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica, Jessica sempat dimintai keterangan mengenai kasusnya.
Namun, saat ia tengah berbicara, nampak suara seorang pria yang memotong pembicaraannya dan wawancara tersebut langsung dihentikan.
Pria yang tidak diketahui identitasnya itu, menganggap wawancara tersebut sudah terlalu dalam.
Kepala Lapas di Rutan Kelas II A Pondok Bambu, Ade Agustina mengatakan bahwa kondisi Jessica saat ini baik-baik saja.
Ia juga mengungkapkan bahwa Jessica tidak diperlakukan secara khusus. Menurutnya, perlakuan terhadap Jessica sama dengan tahanan lainnya, seperti menerima hak yang sama sesuai aturan.
Kasus Kopi Sianida yang Menjerat Jessica
Pada 2016, saat itu Jessica diduga membunuh sahabatnya Mirna dengan menggunakan kopi yang diracun dengan sianida.
Kasus yang melibatkan masyarakat biasa ini mampu membuat heboh seluruh masyarakat Indonesia saat itu.
Sekalipun tidak ada saksi yang melihat Jessica memasukkan sianida di kopi yang diminum Mirna, ia tetap dinyatakan bersalah oleh hakim.
Keputusan hakim itu didasari oleh alat bukti lain seperti, keterangan ahli, saksi di tempat kejadian/saksi tidak langsung, keterangan terdakwa yang disebut berbelit-belit, fakta peristiwa, dan keyakinan hakim yang dikaitkan dengan surat dakwaan jaksa.
Kalau kamu sudah menyaksikan film Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica Wongso ini, mungkin juga kembali bertanya-tanya mengenai apakah memang Jessica yang membunuh Mirna?
Selain itu, film dokumenter yang berdurasi 86 menit ini memberikan sebuah tontonan drama yang memang disukai penonton Indonesia.
Lewat film tersebut, publik bisa menilai banyaknya isu-isu yang dikaitkan dalam kasus kopi sianida ini.
Seperti isu kisah cinta segitiga atau isu Jessica menyukai Mirna. Ya, meskipun hal tersebut tidak bisa dibuktikan kebenarannya hingga saat ini.
Kita pun juga bisa melihat karakter ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin yang keras dengan pendiriannya, seolah nampak arogan.
Dalam film itu, juga dibacakan buku diary Jessica yang ia tulis selama mendekam di balik jeruji besi.
Film ini menunjukkan dua sisi dan kenetralan yang digarap oleh sutradara Rob Sixsmith. Tak heran, jika warganet beberapa hari ini terus membicarakan film dan kasus tersebut di media sosial X (dulu Twitter).