Argentina Capai Rekor Ekspor Lithium, Naik 84% dari Tahun Lalu

Argentina Capai Rekor Ekspor Lithium, Naik 84% dari Tahun Lalu

Argentina Capai Rekor Ekspor Lithium, Naik 84% dari Tahun Lalu

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Ekspor lithium Argentina dari Januari hingga Mei tahun 2023 mengalami kenaikan hingga di atas 84% dibanding tahun sebelumnya untuk periode yang sama.

Dalam waktu lima bulan tersebut, ekspor lithium Argentina juga mencapai rekor ekspor tertinggi menurut pernyataan Sekretaris Pertambangan Argentina.

Lithium sendiri adalah salah satu bahan utama untuk membuat baterai yang dibutuhkan oleh kendaraan listrik sebagai bahan bakar.

Meningkatnya produksi kendaraan listrik untuk memenuhi permintaan dunia otomatis menyebabkan meningkat pula permintaan untuk pemenuhan lithium.

Argentina menjadi penghasil lithium dengan pertumbuhan tercepat saat ini

Argentina Capai Rekor Ekspor Lithium, Naik 84% dari Tahun Lalu - bloomberg
situs pertambangan lithium di Provinsi Catamarca, Argentina (Bloomberg)

Menyalip Chili dan Bolivia, Argentina menjadi negara penghasil lithium dengan pertumbuhan tercepat tahun ini.

Untuk bulan Mei 2023 saja, produksi lithium Argentina telah mencetak rekor baru dengan peningkatan ekspor mencapai 60 juta dolar Amerika dibanding tahun sebelumnya untuk bulan yang sama.

Sedangkan untuk bulan Januari hingga Mei tahun ini, total ekspor meningkat hingga 369 juta dolar Amerika atau lebih dari 84% dibanding tahun lalu untuk periode yang sama.

Sekretaris Pertambangan Argentina juga menyebutkan bahwa demi meningkatkan ekspor lithium, mereka menyerap 3.788 pegawai baru untuk ditempatkan di 1.406 pos-pos tambahan. Dengan tiga tambang lithium aktif yang dimiliki, kontribusi ekspor lithium Argentina mencapai lebih dari 60%.

Sedangkan Argentina masih punya 38 lagi yang sedang dalam proses pengembangan.

Diprediksi akan menjadi penghasil lithium terbesar kedua tahun 2027

Argentina, Chili, dan Bolivia adalah tiga negara latin Amerika yang memiliki 50-60% dari seluruh cadangan lithium yang ada di dunia, dan ketiganya disebut sebagai “Segitiga Lithium.” Namun hanya Chili dan Bolivia yang ragu mengizinkan pihak asing mengeksploitasi sumber daya lithium mereka.

Tidak begitu dengan Argentina. Masifnya penambangan lithium Argentina ini sangat didukung oleh kebijakan pemerintahnya yang sangat longgar dan tarif terlalu rendah.

Hal ini sangat menarik bagi investor asing dan seketika menjadikan Argentina sebagai tujuan utama investasi asing bagi yang membutuhkan lithium.

Selama ini, Chili adalah negara kedua penghasil lithium terbanyak. Bukan hanya di lingkup “Segitiga Lithium,” tapi juga dunia.

Melihat gencar dan pesatnya pertumbuhan ekspor lithium Argentina, JPMorgan, konsultan keuangan dari Amerika Serikat memprediksi pada Agustus 2022 bahwa Argentina mungkin saja mengambil alih posisi Chili sebagai negara kedua penghasil lithium di dunia pada tahun 2027. Sedangkan posisi pertama masih akan ditempati oleh Australia.

Pertumbuhan ini juga membuat Argentina yang pada tahun 2021 telah memasok cadangan lithium dunia sebanyak 6% akan meningkat menjadi 16% pada tahun 2030 nanti.

Kerja sama dengan Tiongkok dan Uni Eropa untuk menciptakan “teknologi energi bersih”

Argentina Capai Rekor Ekspor Lithium, Naik 84% dari Tahun Lalu - ursula von der leyen alberto fernandez 1589395
Alberto Fernández, Presiden Argentina menyepakati kerja sama dengan Ursula von der Leyen, Presiden Uni Eropa di bidang energi bahan baku berkelanjutan, termasuk lithium (13/6) (AFP/JUAN MABROMATA)

Kerja sama Tiongkok dengan negara-negara “Segitiga Lithium” sedang berjalan, utamanya dengan Argentina karena kebijakannya yang longgar memungkinkan untuk meraup keuntungan lebih banyak.

PowerChina, perusahaan energi Tiongkok yang terlibat dalam pengembangan energi misalnya, pada akhir 2022 sudah punya lebih dari 50 proyek yang sedang berlangsung di 15 negara Amerika Latin.

Permintaan besar akan lithium ini didasarkan pada fungsi lithium sebagai salah satu bahan untuk baterai, yang diperlukan sebagai bahan bakar untuk kendaraan listrik, yang saat ini semakin dipromosikan dengan alasan lebih ramah lingkungan.

Itulah sebabnya banyak organisasi berinvestasi di proyek eksplorasi lithium sekarang. Tidak terkecuali, Uni Eropa.

Alberto Fernández, Presiden Argentina menyepakati kerja sama dengan Ursula von der Leyen, Presiden Uni Eropa terkait bahan baku berkelanjutan, khususnya lithium pada Selasa lalu (13/6). 

Kesepakatan yang dibuat saat pihak Uni Eropa melakukan kunjungan ke Buenos Aires, Argentina tersebut dimaksudkan agar bersama-sama meningkatkan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan.

“Lithium sangat penting karena ini adalah material yang krusial untuk teknologi energi bersih,” kata Ursula, mengutip diperkirakan permintaan lithium di Eropa akan meningkat 12 kali lipat pada tahun 2030 nanti.

Selain lithium, Ursula juga menambahkan bahwa Argentina punya potensi yang besar terkait energi terbarukan seperti solar, angin, dan hidrogen hijau, salah satu jenis energi terbarukan yang sedang berkembang.

Banyaknya kerja sama di bidang energi ini juga didasari oleh Mercosur-UE, perjanjian perdagangan bebas antara Uni Eropa dengan negara-negara kawasan Amerika Selatan, termasuk Argentina.

notix-artikel-retargeting-pixel