Arti Kata Ndasmu Etik, Viral Usai Prabowo Lagi-Lagi Sindir Anies Baswedan

Arti Kata Ndasmu Etik, Viral Usai Prabowo Lagi-Lagi Sindir Anies Baswedan

Arti Kata Ndasmu Etik, Viral Usai Prabowo Lagi-Lagi Sindir Anies Baswedan

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Pesta demokrasi pilpres 2024 begitu menarik untuk dilihat. Selain gembar-gembor soal visi-misi, tak luput dari perhatian publik para pasangan calon (paslon) yang menyindir satu sama lain.

Terbaru, Prabowo Subianto lagi-lagi menyindir Anies Baswewdan dengan ndasmu etik. Apa arti kata ndasmu etik?

Istilah itu mungkin bisa dipahami dengan jelas oleh orang Jawa karena biasanya mengaruh pada tone negatif atau kasar. Namun, sejumlah publik juga bertanya-tanya apa arti kata ndasmu etik itu?

Arti Kata Ndasmu Etik

Potongan video dalam Rakornas Gerindra yang beredar di media sosial X (dulu Twitter) menunjukkan dirinya sedang berkata ndasmu etik.

“Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik, ndasmu etik,” ujar Prabowo dalam potongan video tersebut.

Selain di X, ucapan Prabowo itu juga sedang viral di Instagram dan TikTok hingga menuai berbagai reaksi netizen.

Kalau begitu, apa arti kata ndasmu etik ini?

Kata ndasmu berasal dari bahasa Jawa yang berarti ‘kepalamu’, sementara arti kata etik bila merujuk pada KBBI memiliki dua arti yaitu kumpulan asas atau nilai yang berkenan dengan akhlak; nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Dalam bahasa Jawa, ada tingkat kehalusan bahasa yang berbeda biasanya tergantung pada lawan bicara kita.

Kalau kata ndasmu ini masuk dalam bahasa ngko atau tingkatan paling rendah. Adapun bahasa itu biasanya digunakan kepada teman sebaya, atau bisa kepada orang yang lebih muda atau lebih akrab.

Namun, bahasa ngoko juga bisa digunakan oleh seseorang dengan status yang lebih tinggi atau akrab kepada lawan bicaranya.

Meski begitu, perlu dipahami bahwa kata ‘ndasmu’ atau ‘kepalamu’ bisa memiliki makna tertentu tergantung konteks dalam berbicara.

Kata bernada kasar atau negatif itu, bisa menunjukkan sindiran, penolakan, ketidaksetujuan, hingga candaan. Sebenarnya, tergantung pada kalimat selanjutnya dan si-pembicara saat mengatakannya.

Misalnya, penggunaan kata itu dapat kita temui sehari-hari dalam bentuk percakapan seperti ini:

“Put, aku njilih duitmu disek satus ewu ae loh,” (Put, aku pinja uangmu dulu seratus ribu saja loh).

“Ndasmu, aku ae belum gajian,” (enak saja, saya saja belum gajian).

Anies Beri Tanggapan

Publik yang melihat dan mendengar ucapan itu, lantas menilai bahwa kata yang disebutkan Prabowo dengan “ndasmu etik” itu sedang menyerang capres nomor urut 1 Anies Baswedan.

Ucapan Prabowo itu dinilai menyinggung pernyataan Anies Baswedan saat acara debat perdana lalu. Saat itu, Anies bertanya pada Prabowo tentang pelanggaran etik yang dilakukan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batasan capres.

Seolah tidak terima dengan pertanyaan Anies, Prabowo justru menyinggungnya melalui kata-kata ndasmu etik itu.

Anies sendiri sudah menanggapi sindiran dari Prabowo itu.

“Memang etik itu mulainya dari kepala. Kalau kepala tidak mengikuti etika, apalagi yang di bawahnya,” kata Anies yang dikutip pada Minggu (17/12).

Anies lalu melanjutkan pernyataannya itu bahwa kepala yang memimpin dan menjunjung tinggi etika, kemudian akan diikuti oleh bawahan.

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo pun juga menanggapi potongan video viral itu yang dianggap netizen menyindir paslon nomor 3.

Dirinya berujar bahwa pernyataan soal ndasmu etik itu tak perlu dibesar-besarkan, karena menurutnya hal itu hanyalah omongan biasa. Baginya orang Indonesia saja yang cari-cari mau dibesar-besarkan hal itu.

Di sisi lain, juru bicara Prabowo juga berdalih bahwa hal itu hanyalah gurauan semata dan tak ada unsur serius.

Hal itu dilakukan Prabowo, karena semata-mata menhan yang memang senang bercanda.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel