Sediksi.com – Amerika Serikat (AS) dan Taiwan telah menandatangani kerja sama perdagangan dengan tujuan memperdalam hubungan ekonomi satu sama lain yang disebut ‘Inisiatif AS-Taiwan terkait Perdagangan Abad 21.
Pengumuman ini akhirnya terwujud setelah melalui satu tahun proses pematangan kerja sama di tengah ketegangan dengan Tiongkok yang terus naik.
Perjanjian perdagangan paling komprehensif antara Taipei dan Washington
Penandatanganan kerja sama ini menjadi perjanjian paling komprehensif antara Taipei dan Washington sejak 1979 yang disebut Taiwan Relations Act dimana Amerika Serikat sepakat membantu Taiwan apabila terjadi konflik terbuka, terutama jika berhadapan dengan Tiongkok.
‘Inisiatif AS-Taiwan terkait Perdagangan Abad 21’ yang ditandatangani tahun 2023 ini berupaya meningkatkan perdagangan antara kedua negara tersebut dengan menyederhanakan alur pemeriksaan pabean dan meningkatkan prosedur peraturan.
Selain itu, juga menciptakan regulasi yang mencegah potensi tindakan korupsi antara Amerika Serikat dan Taiwan.
Inisiatif ini awalnya diumumkan setelah pihak Taiwan dan Amerika Serikat berdiskusi secara virtual pada 1 Juni 2022 untuk membuat kerangka baru yang dijadikan acuan dalam aktivitas perdagangan antara Amerika Serikat dan Taiwan.
Beberapa topik yang dibahas pada pertemuan pertama tersebut di antaranya penguatan perdagangan digital, penyederhanaan perdagangan, prinsip penetapan ketentuan, UKM, pelestarian lingkungan, kebijakan ekonomi non-pasar, standarisasi, dan beberapa hal lainnya yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi dan perdagangan di kawasan Indo-Pasifik.
Tidak hanya perjanjian perdagangan ini jauh lebih komprehensif dibandingkan dengan tahun 1979 yang lebih fokus pada aspek keamanan, kesepakatan ini menjadi awal baru bagi keduanya.
“Kesepakatan yang akan ditandatangani malam ini tidak hanya bersejarah tapi juga menandakan awal yang baru,” ucap Alan Lin, juru bicara kabinet Taiwan kepada wartawan.
Baca Juga: Rangkuman KTT G7 2023 Hiroshima: Protes Anti-G7 hingga Kehadiran Presiden Ukraina secara Mendadak
Tiongkok sudah ingatkan Washington untuk tidak menandatangani kerja sama
Kamis pagi, Tiongkok mengingatkan Washington untuk tidak menandatangani kerja sama dengan Taiwan karena Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah teritorinya.
Konflik Taiwan-Tiongkok bermula dengan Taiwan memiliki pemerintahannya sendiri sejak 1949 sebagai dampak dari perang sipil Tiongkok sedangkan Tiongkok tidak mengakuinya, tetapi mengakui pulau tersebut sebagai bagian dari wilayah Tiongkok. Konflik tersebut masih berlangsung hingga sekarang dan tidak ada tanda-tanda akan menemukan solusi.
Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik yang resmi, Taipei dan Washington memiliki hubungan yang baik. Termasuk ketika Taipei menandatangani Taiwan Relations Act dengan Washington, perjanjian ini sendiri, dan kunjungan antar pemimpin negara.
Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan, “jangan sampai Amerika Serikat mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan atas nama perdagangan.”
Disahkannya perjanjian ini menambah deretan aksi diplomasi antara Amerika Serikat dan Taiwan yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun. Hal ini membuat Tiongkok semakin marah. Sebab aksi diplomatik tersebut mengindikasikan Amerika Serikat mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat.
Sedangkan Tiongkok akan menentang pimpinan negara siapapun, utamanya pihak barat, yang ingin berkunjung atau berhubungan dengan Taiwan.
Tiongkok sering tiba-tiba melakukan latihan militer di bagian luar area laut di sekitar Taiwan setiap ada pemimpin dari luar negeri yang mengunjungi Taiwan. Saking seringnya Tiongkok melakukan hal ini, warga Taiwan sudah tidak panik akan hal ini dan beraktivitas normal.
Konflik Taiwan-Tiongkok naik lagi
Nancy Pelosi, Ketua Legislatif Amerika Serikat mengunjungi Taiwan Agustus tahun lalu. Hubungan Taiwan dan Tiongkok memburuk sejak saat itu karena Beijing mengutuk kunjungan tersebut dan menyebutnya sebagai keputusan yang sangat berbahaya.
Kunjungan tersebut memang akhirnya menjadi sangat membahayakan karena pasukan militer Tiongkok langsung melakukan latihan militer di enam area laut dan mengelilingi pulau utama Taiwan.
Dari banyaknya reaksi Tiongkok terhadap pimpinan negara yang berkunjung ke Taiwan, reaksi Tiongkok pada kunjungan Nancy Pelosi ini berbeda. Tidak hanya membuat pasukan militernya mengelilingi wilayah Taiwan, tapi Tiongkok juga membuat mereka hanya 12 km dari batas pantai Taiwan.
Keputusan Tiongkok tersebut dianggap oleh Amerika Serikat sangat berlebihan yang mana tidak direspon oleh Tiongkok, tapi justru membuat Tiongkok menunjukkan agresinya hingga menarik lebih banyak perhatian internasional.