Bagaimana Ciri Umum dari Teks Eksplanasi: Menjelaskan Fenomena dengan Fakta dan Logika

Bagaimana Ciri Umum dari Teks Eksplanasi: Menjelaskan Fenomena dengan Fakta dan Logika

Bagaimana Ciri Umum dari Teks Eksplanasi

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Teks eksplanasi adalah salah satu jenis teks yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Teks ini berisi tentang penjelasan mengenai proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.

Lalu bagaimana ciri umum dari teks eksplanasi ini?  Umumnya teks ini bertujuan untuk memberikan informasi yang faktual dan logis kepada pembaca, tanpa berusaha memengaruhi atau mengajak pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.

Dalam artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana ciri umum dari teks eksplanasi, beserta struktur dan contohnya.

Bagaimana Ciri Umum dari Teks Eksplanasi

Bagaimana Ciri Umum dari Teks Eksplanasi: Menjelaskan Fenomena dengan Fakta dan Logika - Ciri teks eksplanasi
Sediksi/pramanajp

Sebelum itu mari ketahui pengertian dari teks eksplanasi, menurut Kosasih E. (2016) dalam bukunya Jenis-Jenis Teks: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya, mengatakan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang menyajikan tentang fenomena alam yang bersifat informatif dan faktual.

Untuk menjawab langsung pertanyaan bagaimana ciri umum dari teks eksplanasi, yang membedakannya dari jenis teks lainnya. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah:

  • Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.
  • Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual). Teks eksplanasi tidak mengandung opini, argumentasi, atau persuasi dari penulis. Teks ini bersifat objektif dan netral.
  • Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas. Teks eksplanasi hanya menjelaskan proses dan alasan terjadinya suatu fenomena, tanpa menilai atau mengevaluasi fenomena tersebut.
  • Hal yang dibahas, yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Teks eksplanasi sering menggunakan istilah ilmiah dan kata kerja material dan relasional. Contoh: menguap, mengembun, mencair, mengeras, dan lainnya.
  • Menggunakan konjungsi waktu (temporal) dan kausal, seperti jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian. Konjungsi ini digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat dan urutan proses terjadinya suatu fenomena.
  • Bahasanya cenderung ringkas, menarik, dan jelas. Teks eksplanasi menggunakan kalimat yang efektif dan efisien, tanpa banyak basa-basi atau pengulangan. Teks ini juga menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dan menarik perhatian pembaca. Teks ini juga harus jelas dan tidak ambigu, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman atau kebingungan bagi pembaca.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Biasanya dalam Menyusun teks eksplanasi perlu untuk memperharikan beberapa kaidah kebahasaan, diantaranya seperti;

  • Terdapat istilah ilmiah untuk mendukung penjelasan lebih mendetail tentang suatu fenomena
  • Menggunakan kalimat pasif
  • Menggunakan kata kerja material dan rasional
  • Bersifat informatif, dan
  • Menggunakan konjungsi kasual dan waktu

Struktur Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki struktur yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:

Pendahuluan

Struktur dari teks eksplanasi bagian pendahuluan, umumnya berisi tentang latar belakang atau konteks dari fenomena yang akan dijelaskan. Bagian ini juga dapat berisi tentang tujuan atau maksud dari penulisan teks eksplanasi. Bagian ini biasanya singkat dan padat, hanya satu atau dua paragraf.

Bagian Isi

Bagian ini berisi tentang penjelasan mengenai proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena. Bagian isi dalam teks eksplanasi dapat terdiri dari beberapa paragraf, tergantung pada kompleksitas dan panjangnya proses yang dijelaskan.

Terkhusus bagian ini harus menggunakan fakta dan logika yang valid dan relevan, serta menggunakan konjungsi waktu dan kausal untuk menghubungkan antara paragraf satu dengan yang lainnya.

Penutup

Lalu untuk bagian penutup berisi tentang simpulan atau kesimpulan dari penjelasan yang telah disampaikan. Bagian ini juga dapat berisi tentang implikasi atau dampak dari fenomena yang telah dijelaskan, biasanya penutup itu dijabarkan dengan singkat dan padat, hanya satu atau dua paragraf.

Aurora: Cahaya Ajaib di Langit Malam

Aurora adalah fenomena alam yang berupa cahaya berwarna-warni yang muncul di langit malam, terutama di daerah kutub utara dan selatan.

Aurora juga dikenal dengan nama lain, seperti northern lights atau southern lights, tergantung pada lokasi terjadinya. Aurora merupakan salah satu pemandangan alam yang paling indah dan menakjubkan, yang banyak diimpikan oleh para wisatawan.

Fenomena ini terjadi karena adanya interaksi antara partikel bermuatan listrik yang berasal dari matahari dengan medan magnet bumi.

Partikel-partikel ini disebut dengan angin matahari, yang terdiri dari elektron dan proton. Angin matahari ini bergerak dengan kecepatan tinggi, sekitar 400 km/detik, dan mencapai bumi dalam waktu sekitar 40 jam.

Ketika angin matahari mendekati bumi, sebagian besar partikel-partikel tersebut akan tertahan oleh medan magnet bumi, yang membentuk lapisan pelindung di sekitar bumi. Namun, ada juga partikel-partikel yang berhasil masuk ke dalam medan magnet bumi melalui celah-celah di daerah kutub.

Partikel-partikel ini kemudian akan bergerak mengikuti garis-garis medan magnet bumi, dan bertabrakan dengan atom-atom dan molekul-molekul gas yang ada di atmosfer bumi.

Tabrakan ini akan menyebabkan atom-atom dan molekul-molekul gas tersebut menjadi terionisasi, yaitu kehilangan atau mendapatkan elektron. Ion-ion kemudian akan kembali ke keadaan normal, dengan melepaskan energi dalam bentuk cahaya.

Cahaya inilah yang kita lihat sebagai aurora. Warna dan bentuk aurora bergantung pada jenis gas yang terlibat dalam tabrakan, ketinggian tabrakan, dan intensitas medan magnet bumi.

Aurora biasanya berwarna hijau, merah, biru, ungu, atau kuning. Warna hijau dan merah disebabkan oleh tabrakan dengan atom oksigen, sedangkan warna biru dan ungu disebabkan oleh tabrakan dengan atom nitrogen. Warna kuning merupakan campuran antara warna hijau dan merah.

Ketinggian tabrakan juga mempengaruhi warna aurora. Tabrakan yang terjadi di ketinggian rendah, sekitar 100 km, cenderung menghasilkan warna merah. Tabrakan yang terjadi di ketinggian sedang, sekitar 200 km, cenderung menghasilkan warna hijau. Tabrakan yang terjadi di ketinggian tinggi, sekitar 300 km, cenderung menghasilkan warna biru atau ungu.

Bentuk aurora juga bervariasi, mulai dari garis-garis, lengkungan, tirai, spiral, hingga corona. Bentuk aurora dipengaruhi oleh intensitas medan magnet bumi, yang berubah-ubah seiring dengan waktu.

Medan magnet bumi yang kuat akan membuat aurora berbentuk garis-garis yang sejajar dengan garis medan magnet. Medan magnet bumi yang lemah akan membuat aurora berbentuk lengkungan atau tirai yang melintang terhadap garis medan magnet. Medan magnet bumi yang sangat lemah akan membuat aurora berbentuk spiral atau corona, yang terlihat seperti mahkota di atas kepala.

Aurora adalah fenomena alam yang sangat menarik untuk dipelajari dan dinikmati. Aurora menunjukkan betapa indahnya alam semesta, dan betapa hebatnya peran medan magnet bumi dalam melindungi bumi dari radiasi matahari.

Aurora juga dapat memberikan informasi tentang kondisi matahari, bumi, dan atmosfer, yang penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, aurora layak dihargai dan dilestarikan sebagai salah satu warisan alam yang berharga.

Itulah dia ulasan bagaimana ciri umum dari teks eksplanasi, ini adalah teks yang menjelaskan sebuah fenomena alam, sosial, budaya maupun ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.

Umumnya teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan informasi yang faktual dan logis kepada pembaca, tanpa berusaha memengaruhi atau mengajak pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.

Sekian artikel bagaimana ciri umum dari teks eksplanasi, semoga dapat menjawab rasa penasaranmu, terimakasih telah membaca sampai selesai.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel