13 Batasan dalam Pertemanan, Biar Nggak Toxic!

13 Batasan dalam Pertemanan, Biar Nggak Toxic!

batasan dalam pertemanan

DAFTAR ISI

Sediksi – Ada kalanya seseorang perlu menerapkan batasan dalam pertemanan supaya tidak mengganggu satu sama lain. Tak peduli seberapa dekat pun hubunganmu dengan teman, tetap ada batasan yang tidak boleh kamu langgar.

Setiap individu memiliki hak pribadi dan sebagai teman, kamu tidak memiliki wewenang untuk melarang, menyuruh, atau meminta temanmu melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya. Hal yang sama berlaku untuk campur tangan dalam urusannya.

Teman, bagaimanapun, adalah individu yang memiliki batasan dan tidak selalu dapat dikendalikan. Jika kamu melewati beberapa hal yang Sediksi sebutkan di bawah, hati-hati saja deh!

Cara Membuat Batasan dengan Teman

Batasan Pas Ada Konflik

Saat mengatasi konflik dalam persahabatan, sulit untuk menghindarinya sepenuhnya. Namun, sangat penting untuk menetapkan batasan dalam pendekatan mengatasi konflik tersebut. Menjaga batasan yang jelas dan saling menghormati saat berbicara tentang perbedaan atau masalah dapat mencegah timbulnya konflik yang lebih besar.

batasan dalam pertemanan
Pexels: Elijah O’Donnell

Terkadang, memberikan waktu bagi diri sendiri sebelum memberikan respons juga dapat menjadi strategi yang bermanfaat. Hal ini membantu menghindari reaksi emosional yang tidak diinginkan.

Batasan dalam Ketergantungan Emosional

Ketergantungan emosional yang berlebihan dapat menjadi beban dalam pertemanan. Menetapkan batasan terkait ketergantungan emosional membantu mencegah hubungan yang tidak sehat di mana satu pihak terlalu bergantung pada yang lain.

Setiap individu perlu mempertahankan kemandirian emosionalnya dan tidak sepenuhnya bergantung pada teman untuk kebahagiaan atau dukungan.

Batasan dalam Waktu serta Energi

13 Batasan dalam Pertemanan, Biar Nggak Toxic! - pexels photo 708440
Pexels: Helena Lopes

Sementara persahabatan melibatkan saling memberi saran, penting untuk menetapkan batasan dalam memberikan saran. Terlalu banyak memberikan saran tanpa diminta dapat membuat teman merasa terbebani oleh pendapat yang mungkin tidak selalu diinginkan.

Mengetahui kapan memberikan saran dan kapan memberikan dukungan tanpa saran adalah keterampilan penting dalam menjaga hubungan yang sehat.

Batasan Privasi serta Ruang Pribadi

Dalam kehidupan yang sibuk, penting untuk menetapkan batasan terkait waktu dan energi yang diberikan dalam persahabatan. Setiap orang memiliki kewajiban dan tanggung jawab sendiri serta seringkali tidak mungkin untuk selalu hadir secara fisik atau emosional.

Menyadari batasan waktu dan energi ini membantu mencegah kelelahan dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan hubungan.

Batasan privasi dan ruang pribadi adalah aspek penting dalam persahabatan. Meskipun persahabatan didasarkan pada kepercayaan dan keterbukaan, setiap individu memiliki hak untuk menjaga privasi dan ruang pribadinya. Memberikan ruang pribadi masing-masing membantu mencegah konflik dan memperkuat hubungan.

Kalau Kamu Physical Touch, Jangan Berlebihan Ya!

batasan dalam pertemanan
Pexels: Elina Fairytale

Meskipun mungkin memiliki kedekatan fisik, penting untuk menghormati batasan dalam melakukan sentuhan fisik. Berlebihan dalam sentuhan fisik, terutama jika berbeda jenis kelamin, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan perasaan tidak diinginkan. Begitu juga dengan bercandaan, harus dijaga agar tidak melampaui batas yang membuat teman merasa terganggu atau terluka.

Kurangi Bercandaan yang Berlebihan

batasan dalam pertemanan
Pexels: Elina Fairytale

Membatasi bercandaan dalam persahabatan adalah langkah penting. Terkadang, teman mungkin sangat sensitif atau sedang menghadapi masalah sehingga beberapa bentuk candaan dapat menyakiti hatinya. Mengetahui batas-batas dalam bercanda membantu mencegah konflik dan menjaga keharmonisan dalam hubungan.

Keputusan yang Dia Ambil

Keputusan yang diambil oleh teman harus dihormati dan tidak boleh dipaksa atau diintervensi terlalu jauh. Meskipun mungkin memberikan pendapat saat diminta, memaksa keputusan atau pendapat pribadi dapat merusak hubungan.

Prioritas yang sedang Ia Utamakan

batasan dalam pertemanan
Pexels: mododeolhar

Prioritas yang dipilih oleh teman dalam kehidupannya harus dihormati. Jika tidak masuk dalam daftar prioritasnya, itu adalah batasan yang harus dihormati tanpa memaksa atau merasa terlalu ditekan.

Prinsip Hidup yang Ia Pegang

Prinsip hidup yang dipegang oleh teman harus dihargai. Setiap orang memiliki hak untuk mempertahankan prinsipnya, dan sebagai teman, dukungan harus diberikan jika prinsip tersebut positif. Namun, jika ada kekeliruan dalam prinsip, memberi tahu dengan lembut tanpa memaksa adalah tindakan yang bijaksana.

Kepercayaan

batasan dalam pertemanan
Pexels: Alexander Suhorucov

Kepercayaan adalah hal yang sangat penting dalam pertemanan. Saling berbagi informasi pribadi harus didasarkan pada kepercayaan, tetapi setiap individu memiliki hak untuk memilih sejauh mana mereka ingin membuka diri. Keterbukaan tetap diperlukan, tetapi tidak semua informasi harus diungkapkan.

Keterbukaan

Keterbukaan dan kejujuran merupakan dasar pertemanan yang sehat. Namun, setiap individu memiliki hak untuk menentukan sejauh mana informasi pribadi mereka dibagikan. Hal ini tidak berarti kejujuran harus dikorbankan, tetapi lebih pada memberikan kebebasan bagi teman untuk menjaga sejauh mana mereka ingin berbagi.

Komitmen

batasan dalam pertemanan
Pexels: ELEVATE

Komitmen adalah elemen kunci dalam pertemanan yang baik. Kedua belah pihak harus berkomitmen untuk menjaga hubungan tersebut dan memberikan dukungan ketika diperlukan. Hal ini menciptakan fondasi yang kuat untuk hubungan yang sehat dan berkelanjutan.

Meskipun kita sangat dekat dengan teman kita, mungkin serasa seperti saudara, kita harus tetap menerapkan batasan dalam pertemanan agar hubungan kita tidak renggang. Yuk, coba terapkan tips batasan dalam berteman di atas!

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel