Sediksi.com – Setiap bertemu dengan iklan lowongan kerja pasti kamu juga melihat ada beberapa persyaratan di sana, salah satunya menyertakan beberapa berkas lamaran kerja. Berkas ini berisi sejumlah dokumen untuk memenuhi syarat administrasi dan membantu HRD untuk menilai diri kamu. Memangnya apa saja berkas lamaran kerja yang sering diminta perusahaan?
Setiap perusahaan pastinya meminta berkas lamaran kerja yang berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Namun, jika kamu fresh graduate atau job seeker yang sedang aktif mencari pekerjaan baru, maka tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri dengan melengkapi beberapa berkas lamaran kerja.
Jadi, kalau ada lowongan yang sesuai bisa langsung kirim berkas tanpa harus ribet mengurus satu per satu terlebih dahulu. Apa saja berkasnya? Yuk cari tahu di artikel Sediksi berikut ini!
Apa Saja Berkas Lamaran Kerja yang Sering Diminta Perusahaan?
CV
Kepanjangan dari Curriculum Vitae dan berarti daftar riwayat hidup adalah dokumen yang berisi data diri, pengalaman kerja, riwayat pendidikan, kemampuan, hingga prestasi. CV menjadi salah satu berkas lamaran kerja yang sudah pasti diminta oleh perusahaan. Ini karena CV akan membantu rekruter untuk menilai diri kamu, sesuai dengan lowongan kerja atau tidak.
Adapun dua jenis CV yang bisa kamu pilih, yaitu CV ATS (applicant tracking system) dan CV kreatif. CV ATS friendly ini dibuat agar bisa lolos dari sistem ATS yang sudah banyak digunakan oleh perusahaan untuk memudahkan proses screening.
Sementara itu, CV kreatif cocok untuk kamu yang melamar kerja di bidang kreatif, seperti desainer grafis hingga ilustrator. Jenis CV ini nantinya tidak hanya untuk menunjukkan riwayat hidup kamu, tetapi juga keterampilan desain.
Surat Lamaran Kerja
Dokumen berupa perkenalan singkat dan alasan kamu tertarik untuk melamar posisi tersebut. Berkas lamaran kerja yang sering diminta perusahaan ini memegang peran cukup penting karena bisa membantu rekruter untuk mengenal kamu, apa saja skill yang dimiliki, pengalaman kerja, hingga mengapa mereka harus memilih kamu jadi karyawan.
Memang isinya cukup mirip dengan CV, yaitu berisi riwayat pendidikan hingga pengalaman kerja. Namun, melalui surat lamaran ini kamu lebih bisa berkomunikasi dengan rekruter dibandingkan CV.
Portofolio
Portofolio adalah salah satu berkas lamaran kerja yang bisa menjadikan kamu terlihat lebih unggul dibandingkan pelamar lainnya. Semakin bagus dan relevan portofolio dengan posisi yang dilamar, maka semakin besar pula peluang kamu bisa diterima. Portofolio adalah dokumen yang berisi kumpulan hasil kerja, pencapaian, hingga hasil karya di bidang tertentu.
Jika kamu akan melamar di industri kreatif, maka keberadaan berkas portofolio sangatlah penting. Ini karena pengalaman kerja hingga riwayat pendidikan saja belum bisa membuktikan seberapa kreatif kamu. Jadi, portofolio akan membantu rekruter untuk lebih mengenal kamu dan kemampuanmu.
Isi portofolio jika kamu ingin melamar sebagai desainer grafis adalah hasil pekerjaan, bisa berupa hasil desain logo yang pernah dikerjakan, desain feed media sosial, hingga pencapaian desain yang pernah didapatkan. Intinya, masukkan saja apa yang relevan ya!
Identitas Diri
Berkas lamaran kerja yang sering diminta perusahaan selanjutnya adalah identitas diri, seperti KTP (Kartu Tanda Penduduk) hingga KK (Kartu Keluarga). Namun, khusus untuk berkas ini kamu perlu lebih berhati-hati. Pastikan jika perusahaan yang membuka lowongan tersebut sudah terpercaya atau bukan fiktif.
Jangan pula memasukkan identitas diri ini jika kamu tidak diminta untuk mencantumkannya. Jadi, cukup lampirkan CV, surat lamaran kerja, dan portofolio saja sudah cukup. Ini karena KTP dan KK adalah dokumen yang sangat penting dengan tingkat privasi tinggi.
Jika kamu mengirimnya ke lowongan fiktif, maka data pribadi kamu bisa saja disalahgunakan, misal untuk mendaftar pinjaman online hingga melakukan penipuan. Jadi, selalu waspada ya!
Pas Foto
Ada beberapa lowongan kerja yang meminta pelamar untuk mengirimkan pas foto terbaru dengan ukuran tertentu. Ini biasanya berguna untuk memudahkan rekruter membedakan antara kamu dengan pelamar lainnya.
Selain itu, ada juga perusahaan yang meminta foto full body pelamar dengan tujuan tertentu, misal untuk mengetahui postur tubuh karena melamar sebagai model.
Namun, kamu tidak perlu mengirim pas foto jika perusahaan tidak memintanya. Sama dengan data diri, pas foto juga bisa saja dimanfaatkan untuk melakukan hal kriminal terlebih teknologi yang sudah sangat berkembang.
Ijazah
Selanjutnya ada berkas lamaran kerja yang biasa diminta perusahaan berupa ijazah dan transkrip nilai. Biasa perusahaan meminta berkas ini untuk membuktikan bahwa pelamar memang menempuh pendidikan formal sesuai yang sudah tertera di CV.
Selain itu, pihak rekruter juga ingin tahu bagaimana nilai kamu selama menempuh pendidikan terlebih jika lowongan memberi syarat jumlah IPK.
Perlu kamu ingat, cukup lampirkan fotokopi ijazah dan fotokopi transkrip nilai serta jangan sampai mencantumkan ijazah asli. Jangan lupa juga untuk menambahkan watermark pada dokumen untuk menghindari penyalahgunaan yang tidak bertanggung jawab.
Sertifikat
Terakhir, ada sertifikat yang bisa membuat kamu terlihat lebih unggul dibandingkan pelamar lainnya. Berkas ini bisa berupa sertifikat kursus atau pelatihan, piagam penghargaan, skor kemampuan tertentu, hingga sertifikat lain yang masih relevan dengan lowongan pekerjaan.
Berkas lamaran kerja yang sering diminta perusahaan ini sesuaikan dengan permintaan ya. Jika tidak diminta, maka kamu tidak perlu mencantumkannya. Jangan sampai juga kamu tergiur dengan lowongan dengan gaji dan tugas yang tidak masuk akal untuk menghindari penipuan. Semangat cari kerja!
