Sediksi.com – Platform surat elektronik milik Google, Gmail, akan menyematkan simbol centang biru pada layanannya. Kabar ini diumumkan Google pada Rabu 3 Mei 2023. Rencananya, kebijakan ini akan diterapkan dengan segera mulai minggu ini.
Tanda centang biru Gmail ini akan tampak di samping nama pengirim e-mail. Simbol yang familiar di jagat internet ini menandakan bahwa si empunya akun telah terverifikasi.
Dalam hal ini, keterangan akan muncul saat pengguna Gmail mengarahkan kursor pada simbol centang biru yang tersemat di samping nama pengirim e-mail. Teks yang muncul akan berbunyi “the sender of this email has verified that they own [domain] and the logo in the profile image”.
Artinya, pengirim e-mail secara sah terverifikasi bahwa mereka memang pemilik sebuah domain berikut logo yang mereka gunakan sebagai gambar profil Gmail mereka.
Verifikasi akun
Dalam sebuah pernyataan, Google mengatakan fitur ini ditujukan untuk membantu verifikasi identitas. Pengguna Gmail, kata Google, dibayangkan akan terbantu saat memahami email yang mereka terima itu berasal dari sumber terpercaya atau justru hanya email spam, akun bodong, maupun upaya penipuan.
“Otentikasi e-mail yang kuat akan membantu pengguna dan sistem keamanan e-mail mengidentifikasi dan menghentikan spam, sekaligus memungkinkan pengirim meningkatkan kepercayaan pada brand mereka,” tulis Google dalam blog mereka.
“Ini akan meningkatkan kepercayaan pada sumber email dan memberi pembaca pengalaman luar biasa, dan membentuk ekosistem email yang lebih baik untuk semua orang.”
Tentu bukan sembarang akun Gmail yang berhak memperoleh simbol centang biru Gmail. Simbol centang biru Gmail dibangun berlandaskan fitur Brand Indicators for Message Identification (BIMI). Korporasi yang telah menerapkan dan mendaftarkan brandnya ke BIMI akan secara otomatis memperoleh centang biru Gmail.
Fitur BIMI ini mengharuskan korporasi untuk melakukan otentifikasi logo brand yang mereka gunakan sebagai avatar e-mail mereka. Ini diperlukan sekaligus sebagai cara bagi pengguna Gmail untuk mengetahui bahwa logo brand tersebut memang sungguhan milik sebuah brand yang terpercaya.
Verifikasi di BIMI ini dilakukan secara mandiri. Tiap akun mesti menggunakan “Domain-based Message Authentication” atau otentikasi pesan berbasis domain dan logo mereka harus divalidasi untuk memperoleh centang biru Gmail.
Centang biru Gmail, dan ramai-ramai simbol akun terverifikasi
Simbol centang biru memang sedang banyak dibahas. Utamanya setelah ribut-ribut di Twitter soal tanda idaman banyak pengguna internet. Di media sosial, seseorang punya peluang untuk membuat akun mereka terverifikasi.
Pekan lalu, Twitter bikin jagat dunia maya geger karena platform media sosial itu mulai menjual label verifikasi. Platform jejaring ini secara resmi menghilangkan tanda centang biru yang lama, sebelum kemudian bisa dikembalikan jika pemilik akun terverifikasi memperbaharui bio mereka.
Tentu saja, centang biru bukan hanya konsep Twitter, meski mereka bisa dianggap sebagai pelopornya. Sejumlah korporasi penyedia layanan jejaring, seperti Meta hingga Twitter, memang memberi fitur ini agar penggunanya makin mudah menemukan akun yang terpercaya. LinkedIn pun juga memperkenalkan fitur ini.
Beberapa korporasi tersebut juga mempertimbangkan menjual centang biru. Hal ini kemudian jadi perdebatan di jagat maya. Pasalnya, jika makin mudah untuk memperolehnya dengan mengeluarkan sejumlah uang, lalu bagaimana jika akun terverifikasi kehilangan makna dan efektivitasnya.
Meski demikian, langkah verifikasi aktual, jika diterapkan dengan sungguh-sungguh, bisa berdampak pada persepsi pembaca dan pengguna. Bagi brand, rasanya cukup masuk akal menerapkan langkah ini. Setidaknya, centang biru bisa jadi pembeda dari spammer maupun scammer.
Sistem centang biru Gmail secara potensial bisa membatasi jumlah email spam maupun email yang mencurigakan. Persoalan cara kerja sistem sebelum centang biru ialah meski akun tersebut tercatat keabsahannya, pihak pengguna tak banyak tahu soal apakah akun tersebut merupakan email resmi.
Dikutip dari Gizmodo, fitur ini memang akan membantu pengguna Gmail menyikapi email yang mereka terima. Kendati demikian, ini belum bisa jadi solusi permanen untuk mengatasi email spam.
Gmail akan mulai memperkenalkan simbol centang biru di layanan mereka dengan segera pada akun Workspace dan akun Google personal.
Jadi, kita mungkin akan segera menemuinya saat kita membuka email.
Baca Juga: 7 Teknologi yang Memelopori Metaverse