Efek Samping Konsumsi Daun Kelor: Apa Saja dan Bagaimana Mencegahnya?

Efek Samping Konsumsi Daun Kelor: Apa Saja dan Bagaimana Mencegahnya?

Efek Samping Konsumsi Daun Kelor

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Seperti yang kita tahu, daun kelor merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Akan tetapi, jika dikonsumsi secara tidak tepat akan menimbulkan efek samping.

Daun kelor mengandung vitamin, mineral, protein, asam amino, antioksidan, dan zat aktif lainnya. Manfaat daun kelor dapat membantu mengobati berbagai penyakit, seperti mencegah diabetes, menjaga kesehatan otak, menjaga kesehatan tubuh dan lain-lain.

Kendati demikian, tidak semua orang dapat mengonsumsi daun kelor tanpa efek samping. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan konsumsi daun kelor berbahaya bagi tubuh.

Efek samping konsumsi daun kelor dapat bersifat ringan atau parah, tergantung pada dosis, frekuensi, dan cara konsumsi daun kelor.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja efek samping daun kelor dan bagaimana mencegahnya.

Beberapa efek samping konsumsi daun kelor yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:

Efek Samping Konsumsi Daun Kelor

Gangguan pencernaan

Efek samping konsumsi daun kelor yang paling umum adalah dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Daun kelor memiliki sifat pencahar yang dapat membantu mengatasi sembelit. 

Akan tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau bersamaan dengan makanan atau obat pencahar lainnya, daun kelor dapat menyebabkan sakit perut, distensi gas, diare, dan mulas. 

Hipoglikemia

Daun kelor dapat menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat enzim yang memecah karbohidrat. Hal ini bermanfaat bagi penderita diabetes yang memiliki kadar gula darah tinggi. 

Tapi, hindari dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes atau oleh orang yang memiliki kadar gula darah rendah, daun kelor dapat menyebabkan hipoglikemia atau gula darah terlalu rendah. 

Gejala hipoglikemia antara lain wajah pucat, berkeringat banyak, sakit kepala, detak jantung tidak teratur, mual, lapar berlebihan, lemas, dan sulit konsentrasi.

Hipotensi

Kegunaan daun kelor dapat menurunkan tekanan darah dengan cara melebarkan pembuluh darah dan menghambat aktivitas enzim angiotensin converting enzyme (ACE) yang berperan dalam meningkatkan tekanan darah.

Hal ini bermanfaat bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Namun, jika dikonsumsi bersamaan dengan obat antihipertensi atau oleh orang yang memiliki tekanan darah rendah, daun kelor dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah terlalu rendah. 

Efek samping konsumsi daun kelor jika dikonsumsi dengan obat antihipertensi menimbulkan gejala hipotensi antara lain pandangan kabur, pusing, kelelahan, mual, merasa akan pingsan, dan sulit konsentrasi.

Alergi

Beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap daun kelor atau komponen-komponen di dalamnya. Reaksi alergi dapat bervariasi dari ringan hingga parah. 

Gejala alergi ringan antara lain gatal-gatal, ruam, bersin, hidung tersumbat, dan mata berair. Gejala alergi parah antara lain sesak napas, batuk parah, bibir dan kulit membiru, wajah bengkak, muntah, dan detak jantung cepat.

Jika kamu mengalami efek samping konsumsi daun kelor seperti disebut tadi atau alergi parah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Kontraksi Rahim

Bagian akar daun kelor mengandung senyawa yang dapat merangsang kontraksi rahim. Hal ini dapat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan keguguran atau persalinan prematur. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari mengonsumsi bagian akar daun kelor.

Cara Konsumsi Daun Kelor yang Baik

Untuk menghindari efek samping daun kelor, ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan, antara lain:

Konsumsi daun kelor secukupnya

Jumlah daun kelor yang aman dikonsumsi adalah sekitar 50–70 gram per hari atau setara dengan 10–15 sendok teh bubuk daun kelor. Jangan mengonsumsi daun kelor dalam jangka waktu yang lama tanpa konsultasi dengan dokter.

Pilih bagian daun kelor yang aman

Bagian daun kelor yang aman dikonsumsi adalah bagian daunnya. Hindari mengonsumsi bagian akarnya karena hal tersebut dapat menyebabkan kontraksi rahim dan gangguan pencernaan.

Cuci bersih daun kelor sebelum dikonsumsi

Daun kelor yang tidak dicuci bersih dapat terkontaminasi dengan bakteri, jamur, atau pestisida yang dapat menyebabkan infeksi atau keracunan. Cuci bersih daun kelor dengan air mengalir dan rendam dalam larutan garam selama beberapa menit sebelum dikonsumsi ini berlaku ke semua bahan makanan.

Masak daun kelor dengan benar

Jika daun kelor dimasak dengan benar dapat menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan, seperti asam fitat, saponin, dan oksalat yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi.

Masak daun kelor dengan cara merebus, mengukus, atau menumis selama beberapa menit hingga layu dan berubah warna menjadi hijau terang sehingga bisa menghindari efek samping konsumsi daun kelor.

Hindari konsumsi daun kelor bersamaan dengan obat tertentu

Daun kelor dapat berinteraksi dengan obat diabetes dan obat antihipertensi sehingga menyebabkan hipoglikemia atau hipotensi. Jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi daun kelor atau sebaiknya hindari konsumsi daun kelor.

Itulah dia ulasan mengenai efek samping konsumsi daun kelor. Daun kelor sebenarnya merupakan tanaman ajaib yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Akan tetapi, daun kelor juga dapat menimbulkan efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak tepat.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara konsumsi daun kelor yang baik agar mendapatkan manfaatnya tanpa efek samping.

Jika kamu memiliki riwayat penyakit tertentu atau alergi terhadap daun kelor, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi daun kelor.

Demikian artikel yang saya buat tentang efek samping konsumsi daun kelor. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Terima kasih telah membaca artikel ini.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel