Sediksi.com – Peci menjadi salah satu aksesori kepala yang sering digunakan oleh pria Muslim di Indonesia ataupun menjadi atribut kenegaraan para pejabat laki-laki, ada banyak fakta unik peci.
Peci memiliki bentuk yang beragam, mulai dari yang bulat, lonjong, pipih, hingga miring. Peci juga memiliki sejarah dan makna yang menarik untuk diketahui.
Apa saja fakta unik peci yang mungkin belum kamu ketahui? Simak ulasan berikut ini.
Kenapa Peci Soekarno Miring?
Salah satu tokoh nasional yang identik dengan penggunaan peci adalah Ir. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Bung Karno, sapaan akrabnya, selalu memakai peci hitam dalam setiap kegiatan kenegaraan bahkan sering ia pakai saat sebelum merdeka saat melawan penjajahan.
Tahukah kamu, ada fakta unik peci yang dipakai oleh Bung Karno, yaitu selalu sedikit miring ke kiri. Ternyata, ada alasan ideologis di balik peci miring Bung Karno.
Menurut Abdul Gaffar Karim, dosen ilmu politik Universitas Gajah Mada (UGM), Bung Karno memilih memakai peci hitam karena peci tersebut merupakan tutup kepala yang biasa dipakai oleh rakyat kecil.
Dengan demikian, Bung Karno ingin menunjukkan keberpihakan dan solidaritasnya kepada rakyat. Selain itu, makna peci hitam kala itu adalah sebagai simbol perlawanan kepada penjajah kolonialis dan imperialis wakt itu.
Oleh karena itu peci hitam bukan hanya sekadar aksesoris penutup kepala yang dipilih secara sembarangan, namun ada makna sosiologis juga, bahwa Bung Karno seorang pemimpin revolusi yang benar-benar merakyat serta tulus untuk perjuangan rakyat Indonesia dan menggambarkan bahwa tidak ada kesenjangan antara pemimpin dan rakyatnya.
Fakta unik peci yang dipakai Bung Karno, kalau saat memakai peci hitam selalu sedikit memiringkan pecinya ke kiri, hal itu sebagai bentuk menyampaikan pesan ideologi.
Menurut Gaffar, Bung Karno adalah seorang ideolog yang biasa menyampaikan pesan ideologi dengan cara apapun itu.
Bung Karno menyukai hal-hal yang filosofis, pecinya yang miring sedikit ke kiri itu menggambarkan sikap Bung Karno yang cenderung sosialis dan anti-imperialisme.
Sebutan Lain untuk Peci
Peci memiliki berbagai nama lain di Indonesia dan negara-negara lain. Beberapa nama lain untuk peci adalah kopiah, songkok, kufi, taqiyah, topi fez, dan lain-lain.
Beragam nama itu merujuk pada penutup kepala. Kendati demikian, peci kemudian berkembang jadi salah satu penanda ke-Indonesiaan.
Bicara soal sejarah peci, istilah tersebut dianggap berasal dari bahasa Belanda “petje” yang berarti topi kecil.
Sedangkan kata kopiah berasal dari bahasa Arab, yakni ‘kafiyah’. Istilah itu, kemudian diserap menjadi “kopiah / kopeah” dalam bahasa Indonesia.
Sementara, istilah songkok mengacu dari bahasa Melayu dan Bugis. Di beberapa daerah yang memperoleh pengaruh kuat Melayu dan Bugis, peci juga disebut sebagai songkok.
Bentuk dasar peci ini pada awalnya ada dua yakni papak yang bertahan hingga saat ini dan bentuk susun yang sudah tidak diproduksi lagi.
Awalnya desain peci hanya berwarna hitam polos dengan bentuknya yang sederhana, dikenal waktu itu pada sekitar tahun 1907/1908.
Peci Biasanya Digunakan Saat Apa?
Fakta unik peci selanjutnya, peci biasanya digunakan saat beribadah atau melakukan kegiatan keagamaan penganut Islam.
Hal ini karena awal mula peci masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan dan penyebaran agama Islam. Karenanya, awal penggunaan peci diidentikan dengan suatu kegiatan religius. Namun, peci juga memiliki fungsi lain selain sebagai atribut ibadah.
Bagi bangsa Indonesia, peci juga menjadi bagian dari sejarah perjuangan dan kemerdekaan, karena digunakan oleh para pejuang dan tokoh pergerakan nasional sebagai simbol perlawanan terhadap penjajah.
Peci juga menjadi atribut pakaian resmi bagi pejabat pemerintahan dan tokoh-tokoh penting di Indonesia.
Kita tahu, dunia terus berkembang dan wajar belaka jika ada pergeseran nilai dan fungsi peci dalam hal penggunaan di masyarakat.
Peci juga dapat digunakan sebagai pakaian fashion atau mode. Peci memiliki berbagai desain, warna, motif, dan bahan yang dapat disesuaikan dengan selera dan gaya penggunanya. Peci juga dapat dipadukan dengan berbagai jenis pakaian muslim maupun non-muslim.
Selaras dengan awal pemakaian bahwa peci adalah simbol dari rakyat kecil maka orang pakai celana pendek, pakai sendal jepit, berpakaian santaipun masih bisa pakai peci. Tidak ada aturan khusus yang mengikat pemaikaian peci.
Dipakai santai bisa, formal oke, untuk beribadah ya oke juga, seiring perkembangan zaman juga bentuk serta motif peci banyak ragamnya, bahkah bisa dipadukan dengan udeng atau motif kedaerahan seperti batik dan lain-lain.
Demikianlah beberapa fakta unik peci yang mungkin belum kamu ketahui. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan tentang peci sebagai salah satu aksesori kepala yang memiliki sejarah dan makna tersendiri bagi bangsa Indonesia.