Film The Climb (2017): Kisah Pendakian Nekat Remaja Bucin

Film The Climb (2017): Kisah Pendakian Nekat Remaja Bucin

Film the climb (2017)

DAFTAR ISI

Membayangkan mendaki gunung itu menyenangkan? Benarkah menyenangkan?

Mari simak artikel mengenai film The Climb (2017), review dan sinopsisnya berikut ini!

Film The Climb merupakan sebuah film komedi petualangan Prancis yang berangkat dari kisah nyata Nadir Dendoune.

Dendoune merupakan seorang warga Algeria-Prancis yang pertama kali mencapai puncak Everest pada 2008. Menariknya, pendakiannya itu dilakukan tanpa secuil pun pengalaman mendaki gunung.

Penasaran dengan kisah kocak dan serunya? Yuk, simak artikel ini sampai tuntas!

Overview

the climb 2017 review
  • Tahun rilis : 2017
  • Genre : Komedi petualangan
  • Sutradara : Ludovic Bernard
  • Penulis naskah : Ludovic Bernard, Nadir Dendoune, dan Oliver Ducray
  • Rumah Produksi : France 2 Cinema, DACP, Mars Films, Auvergne Rhone-Alpes Cinema
  • Durasi : 1 jam 43 menit

Pemeran

Aktor/aktrisKarakter
Ahmed SyllaSamy Diakhate
Alice BelaidiNadia
Kevin RazyBen
Nicolas WanczynskiJeff
Waly DiaMax
Maimouna GueyeMadame Diakhate
Dennis MpungaM. Diakhate

Sinopsis Film The Climb (2017)

Samy Diakhate merupakan seorang keturunan Senegal yang tinggal di Prancis. Sebagaimana banyak anak seusianya, ia menganggur, dan ingin segera keluar dari kondisi itu. Namun ceritanya mulai unik, saat ia jatuh cinta pada penjaga supermarket dekat rumahnya. Gadis itu bernama Nadia.

Rasa cintanya pada Nadia mendorongnya untuk mendekatinya. Ia mulai pendekatannya dengan banyak membantu Nadia. Sayangnya gadis itu menolaknya. Nadia tak ingin dikecewakan oleh laki-laki yang hanya main-main padanya.

Didorong keinginan untuk membuktikan keseriusannya pada Nadia, ia lantas mengatakan bahwa ia akan mendaki Gunung Everest sebagai tanda cintanya pada Nadia.

Mendengarnya, Nadia pastinya tertawa. Omongan Samy dianggapnya lelucon semata. Tapi tidak, Samy serius. Ia bahkan melakukan penggalangan dana yang berhasil membawanya ke Nepal.

Lantas bagaimana kelanjutan perjalanan Samy yang sama sekali tak punya pengalaman naik gunung itu? Apakah ia mampu menaklukkan Everest dan segala keganasannya?

Review Film The Climb (2017)

Usai membahas mengenai sinopsisnya, kini saatnya kita beranjak ke review film The Climb dan testimoninya.

Menonton film ini, membuat saya menikmati kelucuan dan kepolosan yang ditampilkan oleh Samy Diakhate. Bagaimana, ia yang dengan polosnya melakukan berbagai cara untuk bisa sampai di Nepal dan menaklukkan Everest tanpa satu pengalaman pun dan tanpa tahu apa yang akan dihadapinya di gunung tertinggi di dunia itu.

Hal itu jujur saja, menghasilkan bukan hanya semacam kelucuan akan kepolosan atau bisa dibilang ketololannya, namun juga perasaan khawatir.

Sebagaimana yang kita tahu, Everest adalah gunung yang ganas. Pergi ke sana bisa berarti tiket sekali jalan. Bisa pergi tapi tak bisa pulang.

Bukan hanya pendaki amatir dan pendaki pemula saja, bahkan pendaki profesional sudah banyak yang menjadi korban. Jasad mereka terkubur bersama gundukan salju di puncak tertinggi dunia itu.

the climb 2017 review

Lantas bagaimana dengan Samy? Itulah yang saya pertanyakan dan juga khawatirkan sebagai penonton. Samy tak punya kemampuan dan latar belakang mendaki sama sekali. Ia kan cuma bocah kampung yang baru puber dan masih alay. Ia bisa saja mati konyol di Everest.

Film ini pun berhasil menyampaikan kekhawatiran itu dengan sangat baik. Hal ini digambarkan melalui ibu Samy. Sepanjang pendakian yang Samy lakukan, Madame Diakhate benar-benar ketar-ketir akan nasib anaknya.

Ia benar-benar takut akan kehilangan anak laki-lakinya dalam pendakian itu. Ketakutan yang benar-benar wajar karena beberapa faktor yang telah disebutkan tadi.

Maimouna Gueye pun mampu mengantarkan perasaan itu dengan sangat baik lewat akting yang dibawakanya. Scene ibu Samy ini pun menjadi pelengkap dalam film yang dikatakan memiliki genre komedi ini.

Selanjutnya, karena dibuat berdasarkan kisah nyata Nadir Dendoune, saya cukup senang karena produser melibatkan Nadir dalam penggarapan film.

Ia memegang peranan yang cukup sentral, yaitu penulis naskah. Keputusan yang tepat, karena keberadaan Nabil bisa menjaga feel dan keotentikan ceritanya. Sehingga, meskipun diperlukan beberapa perubahan untuk adaptasi bentuk cerita pun, menjadi bukan masalah besar.

Intinya, film ini cukup segar untuk kamu nikmati. Ia membawakan tema pendakian dengan nuansa yang benar-benar berbeda. Ada gelak tawa dan kekonyolan yang bisa kamu temukan di film ini. Hal ini tentu jadi penyegaran, sebab film tentang Everest umumnya terlalu serius atau terlalu sedih.

Oke, itulah bahasan mengenai The Climb, review dan juga sinopsis film The Climb. Semoga kamu menikmatinya ya!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel