Sediksi.com – Laga semifinal Liga Champions Eropa (UCL) 2022/2023 leg pertama pada Kamis (11/05/2023) dini hari WIB, mempertemukan 2 wakil Italia, rival sekota yakni AC Milan vs Inter Milan di Stadion San Siro. Inter menang meyakinkan tanpa balas, dengan skor 0:2 atas Milan yang menjadi tuan rumah.
Pertandingan yang sangat ditunggu oleh fans kedua klub. Bagaimana tidak, terakhir Milan lolos ke semifinal saat menjadi juara UCL 2007. Sedangkan rivalnya, Inter juga sama terakhir kali lolos ke semifinal saat menjuarai ajang ini 2010 yang lalu.
Tak hanya gengsi yang dipertaruhkan pada laga berjuluk Derby della Madonnina ini, tiket final yang sudah di depan mata bagi kedua klub ini jelas membuat Milan maupun Inter saling mengeluarkan kemampuan maksimal mereka.
Tercatat derby satu ini sudah dua kali berhadapan sebelumnya di liga champions, yakni saat semi final 2003 dan terakhir pada perempat final tahun 2005. Inter selama berhadapan di Champions league dengan Milan sebelumnya tercatat tak pernah menang.
Jalannya Pertandingan
Pada babak pertama, pertandingan cukup sengit. Saat laga berjalan 8 menit, Milan harus merelakan gawangnya dijebol oleh Inter lewat tendangan voli yang dilancarkan oleh Edin Dzeko yang berawal dari skema sepak pojok. 0:1 untuk Inter!
Tak berselang lama, tiga menit kemudian Inter menggandakan keunggulannya. Skema serangan balik yang dilancarkan tim berjuluk Nerazzuri ini membuat lini belakang Milan acak-acakan. Henrikh Mkhitaryan yang kali ini memcatatkan namanya di papan skor.
Serangan dari sisi sayap Federico Dimarco dengan mantab mengumpan silang ke arah tengah yang tepat kepada Mkhitaryan. Tendangan kerasnya setelah menerima umpan silang, tak mampu dibendung oleh Mike Maigan untuk kali kedua. 0:2 untuk Inter!!
Serangan terus saja dilancarkan oleh Inter, mereka bermain lebih efektif dibanding tim tuan rumah, Milan. Pada menit ke 16, hampir saja Inter menambah pundi-pundi golnya, sepakan keras dari bola liar yang diterima Mkhitaryan masih bisa dibendung Maigan.
Drama sempat muncul, klub berjuluk Rossoneri lagi-lagi harus menggigit jarinya. Wasit sempat menunjuk titik putih dan memberikan penalti kepada Inter setelah Lautaro Martinez terjatuh di area terlarang pada menit ke-32, bek Milan pun yakni Simon Kjaer sempat diganjar kartu kuning.
Tapi setelah di-cek VAR, wasit langsung menganulir keputusannya tadi. Martinez dinilai diving dan tidak pantas untuk diberikan hadiah penalti. Kartu kuning yang diberikan kepada Simon sebelumnya juga dicabut.
Setelahnya Milan yang tertinggal 2 gol terus berusaha untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Usahanya untuk mencoba membongkar pertahanan Inter yang begitu rapat seringkali kandas bahkan baru menyentuh garis tengah lapangan. Inter tetap mencuri-curi kesempatan lewat skema serangan balik cepatnya.
Sampai turun minum skor tidak berubah. Statistik menunjukkan, Inter walau kalah penguasaan bola yakni dengan hanya 46%, justru malah bermain lebih efektif. Terbukti peluang yang dihasilkan jauh diatas Milan.
Seringkali mengandalkan serangan balik, Inter mencatatkan 3 shot on target dan 8 off target, jauh timpang dengan Milan yang tak mampu mencatatkan satupun shot on target dan hanya 5 off target pada babak pertama.
Babak kedua dimulai, Milan bermain semakin agresif dan tajam kali ini. Sebelumnya pada babak pertama, serangannya yang selalu berhasil dibendung oleh pertahan solid Inter, kini pada babak kedua berhasil menembusnya.
Tapi sayangnya, peluang-peluang yang di dapat oleh para pemain depan Milan tak bisa mengarah dengan tepat dan tak ada yang membahayakan gawang Inter yang dijaga oleh Andre Onana.
Inter lebih bermain aman, mereka terlihat memilih untuk bertahan dan tidak menekan Milan seperti babak pertama. Dengan bermain ngoyo sejak awal babak kedua, ritme serangan Milan kali ini mulai turun pada 15-an menit terakhir pertandingan.
Sampai peluit tanda akhir dibunyikan, Milan tak mampu mengejar ketertinggalan san tak bisa menorehkan satupun gol pun. Tetap unggul dalam penguasaan bola dengan 55% dan torehan statisti dua tendangan yang mengarah ke gawang Inter pun tak satupun bisa dikonfersi menjadi gol.
Hasil tetap 0:2 untuk Inter. Maka dengan hasil ini, Inter mempunyai bekal yang lebih mudah untuk dibawa pada leg kedua yang diadakan hari Rabu pekan depan (17/05), dengan Inter sebagai tim tuan rumah di stadion yang sama.
Jika Inter mampu mempertahankan keunggulan dan melaju ke final maka akan mematahkan sejarah mereka yang tak pernah menang melawan Milan di liga Champions, mampukah? Kita tunggu saja keseruan dan kejutan-kejutannya nanti.
Susunan Pemain
A.C Milan (4-2-3-1)
Mike Maigan; Fikayo Tomori, Simon Kjaer (Malick Thiaw 59’), Theo Hernandez, Davide Calabria (Pierre Kalulu 82’); Sandro Tonali, Rade Krunic; Ismael Bennacer (Junior Messias 18’), Alexis Saelemaekers (Divock Origi 60’), Brahim Diaz (Tommaso Pobega 82’); Olivier Giroud.
Pelatih: Stefano Pioli
Inter Milan (3-5-2)
Andre Onana; Francesco Acerbi, Alessandro Bastoni, Matteo Darmian; Hakan Calhanoglu (Roberto Gagliardini 78’), Henrikh Mkhitaryan (Marcelo Brozovic 63’), Nicolo Barella, Federico Dimarco (Stefan De Vrij 71’), Denzel Dumfries; Lautaro Martinez (Joaquin Correa 78’), Edin Dzeko (Romelu Lukaku 70’).
Pelatih: Simone Inzaghi
