Orang-orang memelihara kucing karena hewan tersebut dianggap menggemaskan. Sejumlah orang menyebutnya “bayi berbulu”. Sekalipun jinak dan menggemaskan, tak jarang kita melupakan tanda-tanda untuk menghindari cakaran kucing.
Pada mulanya, seperti hewan lain, kucing dijinakkan untuk kepentingan manusia. Proses domestifikasi memang membuat kucing menjadi lebih jinak dan akrab dengan manusia. Meski begitu, kucing tetap memiliki batasan saat berinteraksi dengan manusia.
Sebab kita tak selamanya mengerti isyarat kucing, kadang-kadang kucing menunjukkan perilaku agresif. Ada baiknya kita memahami saat-saat yang tepat untuk membelai maupun memeluk makhluk berbulu yang satu ini.
Kiat-kiat berikut ini akan membantu kita membelai kucing, sekaligus menghormati batasan interaksi mereka.
Memahami Tanda-tanda
Dalam konteks ini, manusia dan kucing memiliki karakteristik berbeda. Kita barangkali menunjukkan kasih sayang dengan sentuhan fisik. Perasaan nyaman bisa hadir saat ada pelukan maupun belaian.
Jenis afeksi ini kerap digunakan oleh manusia. Sementara pihak lainnya juga memberi respon. Saat pihak lain merasa tidak nyaman, barangkali responnya pun akan berbeda.
Bukankah manusia diberkahi kecakapan membaca tanda-tanda bahwa ada privasi yang tidak bisa dilanggar?
Sama halnya dengan kucing, ada tanda-tanda tertentu saat mereka ingin diperlakukan sebagaimana makhluk lucu. Di lain kesempatan, mereka juga memberi tanda bahwa mereka tak ingin diganggu.
Sebuah penelitian berjudul The Ethology of the Human-Cat Relationship menunjukkan bahwa kesuksesan inisiasi interaksi oleh manusia justru menyebabkan waktu interaksi lebih pendek. Sebaliknya, kucing cenderung lebih lama bersentuhan dengan manusia saat kucing yang menginisiasi interaksi.
Kendati demikian, manusia bisa menyiasatinya dengan sentuhan-sentuhan yang membuat kucing merasa nyaman. Kucing cenderung menyukai sentuhan di sekitar wajah, di pipi, pangkal telinga, maupun di bawah dagu.
Tanda Gembira
Secara fisik, ada tanda-tanda kucing sedang ingin melakukan interaksi. Momen ini bisa kita manfaatkan untuk mengagumi keimutan anabul kesayangan.
- Postur dan ekspresi yang santai.
- Melambaikan ekornya dari satu sisi ke sisi yang lain.
- Mendekati kita dengan ekspresi ramah, mendengkur atau mengeong dengan manja
- Memberi dorongan lembut pada bagian tubuh kita
Tanda Sebal
Sementara, tanda-tanda berikut menunjukkan saat mereka tidak ingin interaksi atau ingin mengakhiri interaksi.
- Mengibaskan ekor dan meronta-ronta
- Bersikap pasif
- Mencoba menghindari sentuhan
- Menggigit maupun mencakar
Sebab kucing tak bisa protes, ada baiknya jika kita mampu membaca isyarat mereka. Kita bisa memahaminya sebagaimana seorang induk mengasihi buah hatinya. Perasaan demikian bisa hadir saat kucing telah merasa nyaman dengan kita.