20 Kata-kata Joker tentang Kehidupan: Gambaran Ironi dan Sadisme

20 Kata-kata Joker tentang Kehidupan: Gambaran Ironi dan Sadisme

kata-kata joker

DAFTAR ISI

Sediksi – Sosok Joker dalam budaya pop adalah karakter yang punya pandangan berbeda dari orang-orang kebanyakan. Ia adalah karakter kompleks dengan kepribadian yang mencolok, dan dalam setiap film digambarkan punya sifat yang berbeda.

Sang Pangeran Kriminal ini telah menyampaikan beberapa baris paling memorable dalam sejarah buku komik dan film, dari humor gelap hingga kebijaksanaan yang terpelintir. Baik dia sedang mengolok-olok Batman, menakuti Gotham, atau hanya sekadar bercanda, Joker selalu memiliki sesuatu untuk dikatakan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa kata-kata Joker terbaik dari dua film, dan apa yang mereka ungkapkan tentang kepribadiannya yang ‘kacau’.

Kumpulan kata-kata Joker dari film Joker (2019)

20 Kata-kata Joker tentang Kehidupan: Gambaran Ironi dan Sadisme - kata kata joker ironis
coxinhanerd

Film Joker adalah eksplorasi atas kepribadian Arthur Fleck yang kompleks dan menunjukkan karakter ini punya nilai yang berbeda dari orang-orang. Kata-kata Joker ini mencerminkan transformasi karakter, pandangannya terhadap masyarakat, dan caranya bergelut dengan identitasnya.

1. “I used to think that my life was a tragedy, but now I realize, it’s a comedy.”

(“Dulu aku berpikir bahwa hidupku adalah tragedi, tetapi sekarang aku menyadari, ini adalah komedi.”)

Kutipan ini mencerminkan transformasi Arthur Fleck menjadi Joker. Dia melihat hidupnya, penuh dengan penderitaan dan pengabaian, sebagai lelucon kejam.

2. “i’ve got nothing left to lose. Nothing can hurt me anymore. My life is nothing but a comedy.”

(“Aku tidak punya apa-apa lagi untuk kehilangan. Tidak ada yang bisa menyakitiku lagi. Hidupku hanyalah komedi.”)

Kalimat ini menunjukkan keterpisahan Arthur dari kenyataan dan penerimaannya terhadap hidup tragisnya sebagai bentuk komedi yang terpelintir.

3. “Everybody is awful these days. It’s enough to make everyone crazy.”

(“Semua orang mengerikan akhir-akhir ini. Cukup membuat semua orang gila.”)

Kata-kata Arthur di sini mencerminkan pandangannya terhadap masyarakat dan potensinya untuk mendorong orang ke kegilaan.

4. “It’s funny, when I was a little boy, and told people I was going to be a comedian, everyone laughed at me. Well, no one’s laughing now.”

(“Lucu banget, waktu bocah aku pernah bilang kalau aku ingin jadi pelawak, semua orang ngetawain. Nah, sekarang tak ada yang tertawa.”)

Kutipan ini memprediksi perubahan gelap yang akan dialami Arthur, di mana jenis komedinya menjadi sesuatu yang mengerikan.

5. “What kind of coward would do something that cold-blooded? Someone who hides behind a mask.”

(“Jenis pengecut seperti apa yang akan melakukan sesuatu yang sebegitu kejam? Seseorang yang sembunyi di balik topeng.”)

Arthur jengah dengan kemunafikan dalam masyarakat, di mana orang menyembunyikan diri di balik topeng.

6. “You were the only one that was ever nice to me.”

(“Kamu adalah satu-satunya yang pernah baik padaku.”)

Kutipan ini menunjukkan penghargaan Arthur terhadap sedikit momen kebaikan yang dialaminya dalam hidupnya.

7. “Even I Didn’t Know If I Really Existed.”

(“Bahkan aku tidak tahu apakah aku benar-benar ada.”)

Arthur adalah sosok yang kompleks dengan pertanyaan-pertanyaan terkait identitasnya dan perasaannya yang tidak berarti di dunia.

8. “Is it just me, or is it getting crazier out there?”

(“Apakah hanya aku (yang merasa), atau di luar sana (memang) semakin gila?”)

Pandangan Arthur terhadap dunia di sekitarnya yang semakin kacau.

9. “Madness is the emergency exit. You can just step outside, and close the door on all those dreadful things that happened. You can lock them away forever.”

(“Kegilaan adalah pintu darurat. Kamu bisa keluar, dan menutup pintu pada semua hal mengerikan yang terjadi. Kamu bisa menguncinya selamanya.”)

Kutipan ini menunjukkan pandangan Arthur terhadap kegilaan sebagai pelarian dari kenyataan kejam kehidupan.

10. “I used to believe that my existence had a purpose, but now I see it’s just a punchline in the cosmic joke.”

(“Dulu aku percaya bahwa keberadaanku memiliki tujuan, tetapi sekarang aku melihatnya hanya sebagai poin lelucon kosmik.”)

Cerminan perubahan pandangan Arthur terhadap tujuan hidupnya, dianggap hanya sebagai bagian dari lelucon kosmik.

Kumpulan kata-kata Joker dari film The Dark Knight (2008)

20 Kata-kata Joker tentang Kehidupan: Gambaran Ironi dan Sadisme - kata kata joker sadis
studiobinder

Dalam ‘The Dark Knight’, Joker adalah seorang anarkis psikopat dan nihilis yang berkembang dalam kekacauan dan ketidakaturan. Dia adalah seorang manipulator ulung, perencana strategis, dan filsuf moral yang percaya pada pembubaran hierarki dan aturan masyarakat.

1. “If you’re good at something, never do it for free.”

(“Kalau kamu jago dalam sesuatu, jangan pernah melakukannya secara gratis.”)

Kutipan ini diucapkan ketika Joker mengacaukan pertemuan yang diatur oleh berbagai bos mafia untuk membahas apa yang harus dilakukan terhadap Batman. Ini menyarankan bahwa seseorang seharusnya menghargai keterampilan mereka dan tidak menawarkannya tanpa imbalan.

2. “Everything burns!”

(“Segalanya terbakar!”)

Setelah bos mafia memberikan tumpukan uang kepada Joker, dia menyalakannya untuk menunjukkan bahwa dia lebih menghargai kekacauan daripada kekayaan material.

3. “Do I look like a guy with a plan?”

(“Apakah aku terlihat seperti orang yang punya rencana?”)

Joker mengucapkan ini kepada Harvey Dent dalam adegan di rumah sakit, menunjukkan bahwa dia tidak memiliki rencana khusus tetapi lebih suka pada kekacauan dan ketidakpastian.

4. “The only sensible way to live in this world is without rules.”

(“Cara yang paling masuk akal untuk hidup di dunia ini adalah tanpa aturan.”)

Joker mengatakan ini kepada Batman, menunjukkan keyakinannya bahwa aturan dan keteraturan tidak memiliki arti dalam dunia yang kacau.

5. “I’m not a monster. I’m just ahead of the curve.”

(“Aku bukanlah monster. Aku hanya lebih maju dari yang lain.”)

Joker mengatakan ini kepada Batman selama adegan interogasi. Dia percaya bahwa dia bukanlah monster, melainkan seseorang yang memahami sifat sejati manusia lebih baik daripada yang lain.

6. “I believe that whatever doesn’t kill you, simply makes you… stranger!”

(“Aku percaya bahwa apa pun yang tidak membunuhmu, hanya membuatmu… lebih aneh!”)

Kutipan ini mengisyaratkan tentang masa lalu yang sulit dari Joker dan keyakinannya bahwa bertahan dari kesulitan hanya membuat seseorang lebih aneh.

7. “And I thought my jokes were bad!”

(“Dan aku pikir leluconku buruk!”)

Joker mengatakan ini setelah mengacaukan pertemuan para bos mafia teratas di Gotham, menunjukkan keberaniannya dan sense of humor.

8. “I won’t kill you, because you’re just too much fun.”

(“Aku tidak akan membunuhmu, karena kamu terlalu menyenangkan.”)

Joker mengarahkan kutipan ini kepada Batman, menunjukkan bahwa dia menikmati persaingan dengan Batman.

9. “Kill you? I don’t wanna kill you. What would I do without you? Go back to ripping off mob dealers? No. No. No! No you- you complete me.”

(“Membunuhmu? Aku tidak ingin membunuhmu. Apa yang akan kulakukan tanpamu? Kembali merampok dealer mafia? Tidak. Tidak. Tidak! Tidak, kau – kau membuatku lengkap.”)

Keberadaan Batman memberi tujuan pada kekacauan dan kegilaan Joker. Mereka adalah musuh, namun mereka saling membutuhkan dengan cara yang twisted. Kutipan ini mencerminkan hubungan kompleks mereka.

10. “When the chips are down, these civilized people, they’ll eat each other.”

(“Ketika segalanya kacau, orang-orang beradab ini, mereka akan saling memakan.”)

Kutipan ini diucapkan oleh Joker kepada Batman selama konfrontasi terakhir mereka. Ini mencerminkan keyakinan Joker bahwa manusia, tidak peduli seberapa beradabnya, akan kembali ke kekejaman ketika dihadapkan pada situasi putus asa.

Joker adalah sosok yang menarik perhatian banyak orang dengan cara yang tidak biasa. Ia hanya ingin melihat dunia terbakar dan menikmati kekacauan yang dia ciptakan. Dia adalah musuh utama Batman, tapi juga sahabat karibnya dalam arti tertentu.

Dia adalah seorang badut yang tidak pernah tertawa, tapi selalu membuat orang lain mengernyitkan dahi dengan lelucon-leluconnya yang gelap dan absurd.

Kumpulan kata-kata Joker di atas menggambarkan kepribadiannya yang kompleks, menunjukkan hidup dan pandangannya tentang kehidupan dengan ironi, dan sosok yang sadis ketika bertemu lawannya.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel