Meski program ospek bersih sudah digaungkan, ternyata masih ada beberapa kampus yang melestarikan program ospek tidak masuk akal dengan beragam alasan. Salah satunya adalah program Cinta Subuh.
Cukuplah para akademisi frustasi akan adanya indikasi plagiasi pada satu kata “the” atau pada variasi kata imbuhan di Turnitin mereka daripada tersenyum atas hasil indeks plagiasi yang terus dinormalisasi.
Saya sempat meyakini bahwa semester tua di jurusan pendidikan itu pasti melelahkan, tidak kalah melelahkannya dengan mencari kerja. Tapi, setelah hampir menamatkan semester enam, ternyata doktrin di kepala saya itu salah besar.
Ya, sepertinya memang deskripsi paling gamblang bagi mahasiswa S3 adalah kaum penganut “masokhisme psikologis”. Individu yang rela—bahkan mungkin menikmati—untuk disiksa, dan bahkan membayar untuk itu.
Saya tahu, setiap orang memiliki orientasi, minat, dan bakat yang berbeda. Namun, mengapa hampir semua nasihat untuk mahasiswa itu isinya mirip-mirip: organisasi, magang, kerja, dan begitu-begitu saja lagi sampai pening.
Kalau kalian punya cukup tenaga untuk menghujat penerima beasiswa KIP K yang manipulatif, pastikan kalian juga punya cukup tenaga untuk mendesak pemerintah menghadirkan pendidikan yang lebih murah dan lebih aksesibel untuk semua warga
Menjadi mahasiswa sosiologi bukan hanya menanggung ‘beban malu’ karena jurusan ini dianggap yang paling disesali oleh lulusannya sendiri, tapi juga harus menanggung beban moral karena harus menghadapi tren pasar kerja yang lebih menganakemaskan lulusan teknik dan MIPA.
Kami yang tergabung dalam program Kampus Mengajar digaungkan sebagai agen perubahan pendidikan. Akan tetapi, sematan tersebut justru bagi saya tak begitu membanggakan. Banyak realita di lapangan yang justru tak seindah gaungannya.
Langkah ITB ini dinilai tidak etis, tidak berperikemanusiaan, dan agak absurd. Alasannya, total nominal UKT yang harus dibayarkan jika melalui skema pinjol akan lebih besar daripada total nominal UKT tanpa pinjol.
Sebenarnya, pihak yang melaksanan sidang tidak menyuruh untuk membawakan hadiah dan posting story. Tapi gimana ya? Seakan ada beban moral yang menekan kami audience, untuk mau nggak mau yaaa bakal melakukan itu.