Kekurangan dan Kelebihan Baterai Sodium-Ion, Baterai Ramah Lingkungan

Kekurangan dan Kelebihan Baterai Sodium-Ion, Baterai Ramah Lingkungan

Kekurangan dan Kelebihan Baterai Sodium-Ion, Baterai Ramah Lingkungan

DAFTAR ISI

Sediksi – Baterai tidak hanya digunakan untuk perangkat elektronik seperti hp, laptop, dan kamera, tetapi juga untuk kendaraan listrik, sistem penyimpanan energi terbarukan, dan grid listrik. Baterai yang umum digunakan saat ini, yaitu baterai lithium-ion. Akan tetapi ada satu jenis baterai lain yang masih jarang digunakan yaitu teknologi baterai Sodium-Ion.

Meskipun baterai lithium-ion umum digunakan namun baterai ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti biaya produksi yang tinggi, ketersediaan bahan baku yang terbatas, dan potensi bahaya kebakaran dan ledakan.

Oleh karena itu pula, para peneliti terus mencari alternatif baterai yang lebih murah, lebih aman, dan lebih ramah lingkungan seperti teknologi baterai Sodium-Ion ini. Lantas apa saja perbedaan lainnya antara baterai Lithium-ion dengan baterai Sodium-ion?

Berikut ini sudah Sediksi rangkumkan buat kamu agar kamu lebih mengenal teknologi baterai yang diklaim lebih ramah lingkungan dan tidak membutuhkan biaya produksi yang besar dalam pembuatannya.

Teknologi baterai Sodium-Ion

Kekurangan dan Kelebihan Baterai Sodium-Ion, Baterai Ramah Lingkungan - 1000013475
IEEE Spectrum

Apa itu Baterai Sodium-Ion?

Sebelum menuju ke perbedaan antara keduanya, mari berkenalan terlebih dahulu dengan teknologi baterai yang satu ini. Baterai sodium-ion merupakan jenis baterai yang menggunakan ion natrium (Na+) sebagai media penyimpanan dan penghantaran energi.

Baterai jenis ini akan menyimpan energi dalam bentuk ion natrium yang bergerak antara anoda dan katoda. Kemudian, ketika baterai dihubungkan ke beban, ion natrium bergerak dari anoda ke katoda, menghasilkan arus listrik. Pada saat baterai diisi ulang, ion natrium bergerak dari katoda ke anoda.

Kelebihan baterai Sodium-Ion

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh baterai sodium-ion sehingga diklaim lebih baik daripada baterai lithium-ion. Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh baterai ini:

  • Bahan baku sodium lebih melimpah dan murah daripada lithium, sehingga baterai jenis ini lebih terjangkau dan dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku.
  • Baterai jenis ini lebih aman daripada baterai lithium-ion, karena sodium memiliki potensial reduksi yang lebih rendah daripada litium, sehingga lebih stabil dan tidak mudah terbakar atau meledak.
  • Baterai jenis ini lebih ramah lingkungan daripada baterai lithium-ion, karena sodium lebih mudah didaur ulang dan tidak mengandung logam berat yang berbahaya.

Kekurangan baterai sodium-ion

Meskipun memiliki beberapa kelebihan yang sangat baik. Namun, baterai jenis ini juga memiliki beberapa kekurangan yang harus diatasi. Berikut ini adalah beberapa kekurangan yang bisa ditemukan dalam jenis baterai ini:

  • Kekurangan yang pertama adalah baterai sodium-ion memiliki voltase lebih rendah (2,5V) daripada baterai lithium-ion (3,7V), yang berarti baterai tersebut mungkin tidak cocok untuk aplikasi daya tinggi yang memerlukan banyak energi untuk dikirim dengan cepat.
  • Berikutnya, baterai sodium-ion memiliki tingkat pengisian/pengosongan yang lebih lambat daripada baterai lithium-ion, yang mungkin tidak sesuai untuk aplikasi yang memerlukan banyak daya untuk salurkan dengan cepat (seperti kendaraan listrik).
  • Terakhir, baterai sodium-ion memiliki kapasitas energi yang lebih rendah daripada baterai lithium-ion, karena ion natrium memiliki ukuran yang lebih besar daripada ion lithium, sehingga membutuhkan ruang yang lebih besar untuk disimpan di dalam baterai.

Akan tetapi, untuk mengatasi beberapa kekurangan tersebut, para peneliti terus mengembangkan teknologi baterai sodium-ion yang lebih unggul, seperti dengan mencari material anoda dan katoda yang lebih optimal, meningkatkan kinerja elektrolit, dan merancang struktur baterai yang lebih efektif.

Salah satu contoh penelitian terbaru adalah pengembangan baterai sodium-ion dengan katoda berbasis oksida lapisan yang memiliki reaksi redoks anionik, yang dapat meningkatkan kapasitas dan voltase baterai.

Dengan adanya pengembangan tersebut diharapkan teknologi baterai Sodium-Ion akan dapat digunakan secara umum dalam berbagai bidang. Sehingga dapat menggantikan baterai lithium-ion yang saat ini masih digunakan.

Teknologi baterai ini memiliki potensi besar untuk menjadi solusi energi hijau yang terjangkau dan berkelanjutan. Pasalnya, baterai jenis ini memiliki beberapa keunggulan yang tidak dipunyai oleh lithium-ion dan juga memiliki kekurangan yang hingga saat ini masih berusaha untuk disempurnakan oleh para peneliti.

Baterai ini merupakan salah satu inovasi ramah lingkungan dibidang teknologi. Sehingga jika nanti baterai ini digunakan secara massal, maka akan berkontribusi dalam menjaga bumi dengan mengurangi limbah baterai berbahaya dari proses produksi lithium-ion.

Meskipun teknologi baterai ini telah ada sejak lama, namun pengembangan-pengembangan terus dilakukan agar teknologi baterai yang satu ini jadi semakin sempurna.

notix-artikel-retargeting-pixel