Sediksi.com – Sirkus mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Pertunjukan yang menghadirkan berbagai atraksi menarik seperti badut, akrobat, binatang, dan sulap ini sering menjadi hiburan bagi banyak orang.
Namun, tahukah siapa yang dianggap sebagai bapak sirkus modern? Mari ketahui kisah sirkus Barnum. Phineas Taylor Barnum, atau yang lebih dikenal sebagai P.T. Barnum, seorang pengusaha, promotor, dan showman terkenal di Amerika Serikat pada abad ke-19.
Barnum adalah pendiri Barnum & Bailey Circus, sebuah sirkus raksasa yang disebut-sebut sebagai pertunjukan terhebat di bumi. Bagaimana kisah hidup dan karier Barnum yang penuh dengan kontroversi, keberanian, dan kreativitas? Mari kita simak bersama.
Kisah Sirkus Barnum
Barnum lahir pada 5 Juli 1810 di Bethel, Connecticut. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat bisnisnya dengan menjajakan camilan dan ceri kepada tentara.
Setelah ayahnya meninggal, Barnum harus menghidupi ibu dan lima saudaranya dengan bekerja sebagai penerbit koran mingguan di Danbury, Connecticut, bernama Herald of Freedom.
Dalam pekerjaannya tersebut, Barnum sering membuat berita sensasional dan fitnah yang membuatnya tiga kali ditangkap. Barnum juga pernah mengelola rumah kos dan menjual tiket lotre.
Lalu pada 1829, Barnum menikahi Charity Hallett, yang memberinya empat anak perempuan. Pada 1834, Barnum pindah ke New York dan mulai menekuni dunia hiburan dengan mempersembahkan Joice Heth, seorang perempuan tua yang diklaim oleh Barnum berusia 161 tahun dan pernah menjadi pengasuh Jenderal George Washington.
Namun, hal ini ternyata hanya bohong belaka, karena setelah Heth meninggal, Barnum mengaku bahwa ia hanya seorang budak berusia 80 tahun yang giginya dicabut dan tubuhnya dirawat agar tampak lebih tua.
Pada 1841, Barnum membeli Scudder’s American Museum di Manhattan dan membukanya kembali dengan nama Barnum’s American Museum. Museum ini menampilkan berbagai jenis barang aneh dan unik seperti barang antik, patung lilin, dan hewan peliharaan yang aneh.
Museum ini juga menjadi tempat pertunjukan bagi orang-orang yang memiliki keunikan fisik atau kemampuan unik dan “luar biasa”, seperti “Putri Duyung Feejee” (yang sebenarnya adalah monyet yang disambungkan dengan ikan), si kembar siam Chang dan Eng, dan Charles Stratton, seorang pria bertinggi 65 cm yang diberi nama Tom Thumb.
Museum ini sangat populer dan berhasil menarik sekitar 82 juta pengunjung selama masa berdirinya. Namun, museum ini juga mengalami dua kali kebakaran yang menghanguskan semua koleksinya. Kejadian inilah yang memulai kisah sirkus Barnum.
Setelah menjual museumnya, Barnum mulai tertarik dengan dunia sirkus. Ia bekerja sama dengan James Anthony Bailey, seorang pemilik sirkus lainnya, untuk mendirikan Barnum & Bailey Circus pada 1871.
Sirkus ini menghadirkan berbagai atraksi spektakuler seperti gajah, singa, badut, akrobat, dan sulap. Saat kejayaannya, sirkus Barnum & Bailey ini melakukan tur keliling Amerika Serikat dan Eropa dengan menggunakan kereta api. Sirkus ini menjadi sangat terkenal dan disebut-sebut sebagai pertunjukan terhebat di bumi.
Selain berkecimpung di dunia hiburan, Barnum juga aktif di bidang politik dan sosial. Ia adalah seorang abolisionis yang menentang perbudakan dan mendukung hak-hak perempuan.
Ia juga pernah menjadi anggota DPR dan wali kota Bridgeport, Connecticut. Ia juga mendirikan sebuah rumah sakit, sebuah museum sejarah, dan sebuah universitas di kota tersebut.
Barnum meninggal pada 7 April 1891 di Bridgeport, Connecticut, karena stroke. Ia dimakamkan di Mountain Grove Cemetery, tempat yang ia pilih sendiri.
Ia meninggalkan warisan yang tak terlupakan bagi dunia hiburan dan sirkus. Ia juga dikenang sebagai seorang pangeran humbug, yaitu orang yang pandai membuat tipu muslihat untuk menarik perhatian publik. Barnum sendiri pernah berkata, “Humbug adalah seni menyajikan sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.”
Demikianlah kisah sirkus Barnum, sebuah pertunjukan terhebat di bumi. Kisah ini mengajarkan kita bahwa dengan kreativitas, keberanian, dan kerja keras, kita bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa dan menghibur banyak orang.
Namun, kita juga harus berhati-hati agar tidak menipu atau mengeksploitasi orang lain demi keuntungan sendiri. Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi. Terima kasih telah membaca.