Sediksi.com – Korea Utara berambisi berhasil meluncurkan satelit mata-matanya sebelum 11 Juni. Percobaan pertamanya dilakukan Rabu, 31 Mei 2023 gagal karena satelit tersebut meledak dan jatuh di laut dekat Pulau Eocheong, Korea Selatan.
Jatuhnya satelit tersebut menghebohkan bukan hanya Korea Selatan, tapi juga Jepang negara tetangganya, serta Amerika Serikat dan membuat ketiganya akan segera memperkuat pertahanan.
Percobaan kedua akan segera dilakukan
Percobaan pertama peluncuran satelit mata-mata Korea Utara dilakukan Rabu pagi tadi dan gagal karena meledak dan jatuh ke laut dekat Pulau Eocheong, Korea Selatan dengan beberapa puingnya ditemukan di Seoul.
Kantor Berita Pusat Korea Utara menyampaikan satelit bernama Cheollima-1 ini jatuh ke laut akibat kehilangan momentum karena gagal menyalakan mesin tahap dua dengan mulus.
Sebelum memulai percobaan pertamanya hari ini, Korea Utara sudah menginformasikan kepada International Maritime Organization (IMO) terkait rencana uji coba peluncuran satelit mata-mata yang dimulai sejak 31 Mei dan harapannya proyek ini berhasil sebelum 11 Juni.
Pihak IMO juga mengonfirmasi Korea Utara sudah mengirim informasi kepada pihak penjaga pantai Jepang pada hari Senin tentang proyek ini, termasuk tanggal peluncuran dan koordinat area jatuhnya.
Tujuan Korea Utara menyampaikan terbuka tentang rincian proyek ini kepada IMO untuk mengabarkan, bukan persyaratan. Sehingga Korea Utara hanya memiliki 12 hari untuk memastikan proyek ini berhasil.
Belum diketahui kapan tepatnya percobaan kedua akan dilakukan, tapi Korea Utara bertekad untuk menyegerakan.
“Korea Utara bertekad kuat untuk melakukannya. Mereka punya segala yang dibutuhkan. Mereka punya teknisi. Mereka punya uang. Mereka akan melakukannya. Mungkin tidak sekarang. Mungkin butuh beberapa percobaan lagi, tapi pada akhirnya mereka akan berhasil,” ucap Andrew Lankov, pakar Korea Utara Universitas Kookmin.
Percobaan peluncuran satelit mata-mata pertama Korea Utara di orbit adalah percobaan pertama sejak tahun 2016 dari total enam kali percobaan.
Melihat upaya Korea Utara yang sekarang ini, keberhasilan peluncuran satelit mata-mata ini tinggal soal waktu.
Baca Juga: AS dan Korea Selatan Sepakati Perjanjian Penting Guna Menangkal Ancaman Nuklir Korea Utara
Digunakan untuk mengawasi aktivitas militer Amerika Serikat
Tujuan utama Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata ini untuk mengawasi aktivitas militer Amerika Serikat.
Ri Pyong Chol, wakil ketua komisi militer pusat partai yang menguasai Korea Utara mengatakan rencana peluncuran ini juga bentuk merespon tindakan militer beresiko yang telah dilakukan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Kemudian menuduh kedua negara tersebut secara terbuka menunjukkan ambisinya untuk melakukan tindakan agresi.
Percobaan pertama dan kegagalannya ini mendorong Jepang dan Korea Selatan sebagai negara tetangga untuk meningkatkan pertahanan negara.
Pihak Jepang juga mengatakan siap menembak jatuh apapun yang dapat mengancam wilayahnya, termasuk meningkatkan pertahanan di sekitar pantai hingga dua minggu ke depan.
Sebab, tidak ingin terjadi kecelakaan seperti yang terjadi di Korea Selatan. Sedangkan tanpa kecelakaan pun, ada resiko proyek Korea Utara ini dapat memengaruhi air di Laut Kuning, Laut Cina Timur, dan bagian timur dari Pulau Luzon.
Amerika Serikat yang menjadi target satelit mata-mata Korea Utara ini mulai bergerak meningkatkan pertahanan negara dan aliansinya.
Oleh karena proyek Korea Utara ini mengancam tiga negara sekaligus, ketiganya sepakat mengutuk peluncuran tersebut dan menyebutnya telah melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekaligus.
Khawatir Korea Utara juga luncurkan rudal balistik
Upaya peningkatan pertahanan negara dirasa sangat penting bagi ketiga negara tersebut karena memang Korea Utara berencana meluncurkan satelit mata-mata. Tetapi, mereka juga memiliki kecurigaan kalau misal Korea Utara juga menembakkan rudal balistik.
Kekhawatiran tersebut yang membuat Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat harus berjaga-jaga dan meningkatkan upaya pertahanan selama periode 31 Mei hingga 11 Juni ini.
Mereka tidak ingin sampai kecolongan meskipun Korea Utara sudah menyatakan bahwa ingin meluncurkan satelit mata-mata di orbit dan memastikan satelit tersebut berfungsi.
Walaupun ambisi Korea Utara untuk menunjukkan kekuatan militernya sudah dilakukan sejak lama, tapi baru saat ini Korea Utara dianggap memiliki cukup kekayaan untuk mewujudkan ambisi tersebut.
Hal ini pula yang membuat ketiga negara tersebut tidak bisa menyepelekan aktivitas Korea Utara minggu ini.
