Sediksi.com – Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat pada Senin (8/1). Tidak lama setelah itu, sekelompok orang bersenjata menyerbu studio stasiun televisi TC di Guayaquil, kota terbesar dan pusat ekonomi di negara itu.
Tidak hanya itu, terjadi penyanderaan terhadap para staf selama siaran TV berlangsung.
Kemudian ada juga serangan dari sekelompok orang bersenjata lainnya ke universitas dan lembaga publik lainnya, serta penjarahan yang terjadi di ibu kota Ekuador, Quito.
Sejumlah insiden serius yang telah menyebabkan kematian 10 warga Ekuador ini mendorong Noboa untuk segera bertindak.
Bahkan sebelum Noboa menyampaikan pengumuman tersebut, terjadi insiden di enam penjara dimana beberapa anggota polisi diculik sedangkan dua pentolan geng narkoba kabur dari situ.
Apa saja peristiwa yang mendorong eskalasi konflik ini? Berikut ini kronologinya.
Agustus 2023 – pembunuhan Fernando Villavicencio
Fernando Villavicencio adalah kandidat presiden dan mantan jurnalis yang ditembak mati pada 9 Agustus 2023 ketika meninggalkan rapat umum kampanye di Quito.
Tragedi pembunuhannya terekam jelas karena saat itu masih ada banyak jurnalis di sekitar area tersebut.
Pembunuhan Villavicencio tersebut terjadi kurang dari dua minggu sebelum pemilihan presiden yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2023.
Dia juga adalah salah satu kandidat presiden yang janji kampanyenya fokus pada pemberantasan geng dan korupsi.
Adapun pemilihan presiden Ekuador kali ini akhirnya dimenangkan oleh Daniel Noboa yang pelantikannya dilaksanakan pada 23 November 2023.
Sebelum pembunuhan tersebut, Villavicencio mengaku sudah menerima ancaman pembunuhan dari Jose Adolfo Macias atau Fito, pentolan geng kriminal Los Choneros yang dipenjara dan salah satu kartel narkoba paling kuat di Ekuador. Fito ditemukan menghilang dari penjara pada hari Minggu.
September 2023 – geng kriminal menyerang sejumlah tempat
Sejak 1 September 2023, beberapa geng kriminal menyerang sejumlah tempat di Ekuador menggunakan bom mobil dan peledak dinamit.
Akibat tindakan tersebut, sebuah jembatan yang menggabungkan dua kita di pesisir provinsi El Oro hancur karena ledakan.
Mereka juga menyerang beberapa penjara dan sebanyak 50 penjaga serta beberapa petugas polisi diculik.
Serangan tersebut terjadi beberapa minggu sebelum pemilihan putaran kedua yang dilaksanakan pada 15 Oktober 2023.
Beruntungnya, petugas keamanan yang diculik akhirnya dibebaskan satu hari kemudian.
Karena situasi di Ekuador tidak segera membaik, beberapa sekolah yang berisiko diperintahkan untuk ditutup sementara selama beberapa mulai 24 September 2023.
Adapun sekolah yang diimbau untuk ditutup untuk sementara ini ada di Kota Guayaquil dan Duran, yaitu wilayah atau titik rawan terjadinya kekerasan.
Keputusan ini ditetapkan untuk mengurangi risiko yang mungkin bisa menimpa murid juga.
Januari 2024 – Fito melarikan diri, kerusakan di penjara, dan deklarasi geng kriminal sebagai kelompok teroris
Pada 7 Januari 2024, Fito, pentolan geng kriminal yang sebelumnya dilaporkan menghilang, diketahui memang melarikan diri dari penjara La Regional di Guayaquil beberapa sebelum ditetapkan untuk dipindahkan ke penjara dengan keamanan maksimal.
Pemindahan tahanan ini sendiri merupakan bagian dari inisiatif Daniel Noboa selaku Presiden Ekuador yang baru dan berdaulat.
Keputusan ini dilakukan untuk mereformasi penjara, yang telah menjadi saksi bagi banyak pembunuhan narapidana dalam beberapa bulan terakhir ini.
Para pihak berwajib sepakat Fito adalah “tahanan yang paling dicari” di Ekuador.
Sebenarnya dia dijatuhi hukuman 34 tahun penjara pada tahun 2011 karena beberapa tindak kejahatan seperti pembunuhan dan perdagangan narkoba.
Geng kriminal Los Choneros yang diketuai oleh Fito ini dikenal mempunyai pengaruh yang besar di penjara-penjara Ekuador.
Dua penjaga penjara ditahan karena terlibat dalam kaburnya Fito dari penjara.
Lalu pada 8 Januari 2024, pihak berwajib penjara Ekuador melaporkan adanya sejumlah kerusuhan terjadi di setidaknya enam penjara.
Tidak tanggung-tanggung, penjaga juga disandera oleh narapidana. Para narapidana ini juga tega mengancam akan membunuh mereka jika tentara dikirim.
Dalam peristiwa ini, sekitar 39 narapidana dilaporkan telah melarikan diri dari penjara di Kota Riobamba, termasuk Fabricio Colon Pico atau El Salvaje, pentolan geng kriminal Los Lobos.
Sama seperti Fito, El Salvaje juga dilaporkan ditandai untuk dipindahkan ke penjaranya ke penjara dengan tingkat keamanan paling maksimal.
Setelah banyaknya kericuhan terjadi dalam waktu yang singkat, Noboa mengumumkan “keadaan konflik bersenjata internal”. Noboa lalu mengerahkan militer ke jalan-jalan dan penjara untuk mencari Fito serta pada akhirnya, menstabilkan situasi.
Karena kericuhan yang diakibatkan oleh narapidana ini juga melibatkan peledakan bom di beberapa lokasi termasuk dekat pemukiman warga sipil, banyak dari warga yang tidak bersalah ini berlindung di rumahnya karena kebanyakan tempat seperti toko, sekolah, dan bangunan umum lainnya ditutup.
Selain itu, Noboa juga mengumumkan jam malam mulai pukul 11 malam hingga 5 pagi waktu setempat. Hal ini dilakukan demi menjamin keamanan warga Ekuador, terutama yang tinggal di area-area rawan konflik.