7 Macam Gaya Belajar untuk Anak, Cara Identifikasi dan Menerapkannya

7 Macam Gaya Belajar untuk Anak, Cara Identifikasi dan Menerapkannya

gaya belajar untuk anak

DAFTAR ISI

Sediksi – Proses pembelajaran memiliki karakteristik unik bagi setiap individu. Saat berbicara tentang pembelajaran, setiap orang bahkan setiap anak memiliki gaya belajar yang beragam. Memahami macam-macam gaya belajar untuk anak-anak tersebut menjadi kunci kesuksesan akademis mereka.

Oleh karena itu, kita akan mengulas berbagai jenis gaya belajar yang dimiliki anak dan bagaimana penerapan metode yang tepat dapat membantu mereka mencapai prestasi. Pengetahuan ini memiliki nilai penting bagi guru dan orangtua, dan juga memungkinkan mereka memberikan dukungan yang optimal dalam proses pembelajaran anak-anak.

Macam-macam Gaya Belajar untuk Anak

Ada beberapa pendekatan pembelajaran anak yang menjadi acuan dalam konteks pendidikan modern. Penting bagi orang tua untuk mengenali preferensi dan gaya pembelajaran yang efektif untuk anak-anak mereka.

Ini dia macam-macam gaya belajar untuk anak yang bisa diterapkan oleh orang tua saat mengasuh anak.

Gaya Belajar Visual (Spasial)

contoh gaya belajar visual
Pexels: Tima Miroshnichenko

Anak dengan preferensi visual cenderung memproses informasi dengan lebih baik melalui gambar. Mereka efektif belajar dengan cara memvisualisasikan konsep daripada mengandalkan kata-kata.

Contoh gaya belajar visual adalah penggunaan grafik, tabel, peta, diagram hingga peta konsep dapat membantu mereka memahami materi dengan lebih baik. Anak dengan imajinasi yang berkembang atau bakat artistik mungkin memiliki gaya belajar visual.

Gaya Belajar Auditori (Musik)

Gaya belajar auditori berhasil ketika anak mendengarkan. Mereka menyerap informasi melalui indra pendengaran, seperti melalui ceramah, musik, atau buku audio. Jika anak lebih suka musik atau buku audio daripada membaca, mungkin mereka memiliki gaya belajar auditori.

Pembelajaran Kinestetik (Fisik)

gaya belajar untuk anak
Pexels: Mehmet Turgut Kirkgoz

Gaya belajar untuk anak ini cocok untuk anak yang aktif, suka bergerak, dan menikmati pengalaman langsung. Anak dengan gaya belajar kinestetik kesulitan jika harus duduk diam lama-lama. Model pembelajaran ini juga cocok untuk anak-anak yang memiliki keaktifan tinggi, seperti mereka dengan ADHD.

Gaya Belajar Verbal (Linguistik)

Pembelajaran verbal berfokus pada kata-kata, baik lisan maupun tertulis. Anak dengan gaya belajar ini efektif dalam memproses informasi melalui menulis, membaca, atau berbicara. Mereka mungkin kurang tertarik pada pembelajaran berbasis angka atau visual abstrak.

Gaya Belajar Logis (Matematika)

gaya belajar
Pexels: Tima Miroshnichenko

Gaya belajar logis berkembang melalui penalaran logis. Anak dengan gaya ini menyukai pembelajaran yang terstruktur, berurutan, dan berfakta. Mereka menikmati pendekatan terorganisir dan metodis, tetapi mungkin menghadapi kesulitan dengan aktivitas kreatif.

Gaya Belajar Sosial (Interpersonal)

Pembelajaran sosial melibatkan banyak interaksi dengan orang lain. Anak yang menyukai gaya ini memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan suka belajar dalam kelompok. Namun, mereka mungkin kurang percaya diri dalam kegiatan individu.

Gaya Belajar Soliter

gaya belajar
Pexels: Valery

Anak yang memilih belajar sendiri cenderung menyukai gaya belajar soliter. Mereka merasa lebih baik belajar dalam ruang yang tenang tanpa gangguan. Anak dengan sikap mandiri dan kesulitan dalam lingkungan bising mungkin memiliki gaya belajar soliter.

Tips Mengidentifikasi Gaya Belajar pada Anak

Mengenali cara anak belajar merupakan langkah krusial untuk mendukung mereka mencapai potensi belajar optimal. Beberapa metode untuk mengidentifikasi berbagai gaya belajar anak melibatkan:

Observasi

Guru dan orangtua dapat memperhatikan perilaku anak selama proses pembelajaran. Hal ini termasuk apakah mereka lebih suka memproses informasi melalui gambar, mendengarkan dengan penuh perhatian, atau aktif bergerak.

Tes Gaya Belajar

gaya belajar
Pexels: August de Richelieu

Ada berbagai tes online yang dapat membantu mengidentifikasi preferensi belajar anak. Tes ini sering melibatkan serangkaian pertanyaan untuk menentukan gaya belajar dominan anak.

Komunikasi Lisan

Berbicara secara langsung dengan anak mengenai preferensi mereka dalam belajar dapat memberikan wawasan berharga. Orangtua dan guru dapat menanyakan apakah anak lebih suka pembelajaran melalui gambar, suara, atau kegiatan fisik.

Tips Menerapkan Gaya Belajar pada Anak

Setelah mengenali gaya belajar anak, langkah selanjutnya adalah menerapkan metode pembelajaran yang sesuai.

Terkadang, anak dapat memiliki lebih dari satu gaya belajar dominan. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan berbagai metode pembelajaran, seperti visual, auditori, dan kinestetik, agar dapat membantu siswa memahami dan mengingat informasi dengan lebih efektif.

Aktivitas interaktif dalam pembelajaran dapat menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi anak yang memiliki gaya belajar kinestetik. Eksperimen, permainan peran, atau simulasi dapat membantu mereka memahami konsep secara lebih praktis.

gaya belajar
Pexels: sofatutor

Penggunaan visualisasi, seperti grafik atau video, dapat mendukung siswa dengan gaya belajar visual. Guru dapat memanfaatkan media visual dan memberikan tugas yang melibatkan pembuatan gambar atau diagram untuk memperkuat pemahaman mereka.

Siswa dengan gaya belajar auditori dapat diuntungkan dengan metode pembelajaran yang melibatkan diskusi kelompok dan pendengaran aktif. Mengadakan sesi diskusi, membacakan materi secara lisan, atau menggunakan bahan audio dapat membantu siswa dalam memproses informasi dengan lebih efisien.

Berbagai gaya belajar memiliki peran krusial dalam meraih keberhasilan akademik. Identifikasi dan penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa dapat signifikan meningkatkan pemahaman, retensi informasi, dan motivasi mereka dalam proses belajar.

Dengan memahami keunikan setiap siswa dan memanfaatkan potensi belajar mereka, kita dapat memberikan dukungan yang tepat dan membantu mereka mencapai prestasi optimal dalam pendidikan.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel