Mengenal Factitious Disorder, Gangguan Kesehatan Mental yang Dilakukan secara Pura-Pura

Mengenal Factitious Disorder, Gangguan Kesehatan Mental yang Dilakukan secara Pura-Pura

Mengenal Factitious Disorder

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Ada cukup banyak masalah atau gangguan kesehatan mental yang terjadi di dunia saat ini.

Salah satu masalah kesehatan mental yang mungkin jarang atau belum pernah kamu dengar yakni ‘factitious disorder’.

Factitious disorder ini merupakan gangguan buatan di mana seseorang berpura-pura memiliki penyakit fisik atau psikologis.

Nah, demi lebih mengenal factitious disorder tersebut, selengkapnya akan dijelaskan pada artikel ini secara detail.

Apa Itu Factitious Disorder?

Dikutip Webmd, factitious disorder atau gangguan buatan merupakan kondisi saat seseorang dengan sengaja dan sadar bertindak seolah-olah mengidap penyakit fisik atau psikolog, padahal sebenarnya tidak sakit.

Gangguan buatan ini juga bisa terjadi saat anggota keluarga atau pengasuh secara salah menampilkan orang lain, seperti anak-anak, sebagai orang yang sakit, terluka, atau mengalami gangguan.

Orang dengan kelainan buatan seolah-olah dengan sengaja membesar-besarkan gejala suatu penyakit dengan beberapa cara.

Sangat mungkin kalau mereka berusaha berbohong atau memalsukan gejala tertentu. Bahkan, bisa nekat dengan melukai diri sendiri agar muncul suatu gejala atau bisa mengubah tes tertentu agar agar terlihat seolah-olah mereka atau orang yang mereka rawat sedang sakit.

Sebenarnya, belum diketahui pasti kenapa orang-orang seperti ini melakukannya. Namun, disebutkan bahwa mereka melakukan factitious disorder ini demi memenuhi kebutuhan batin supaya terlihat sakit atau terluka.

Ia berpura-pura bukan demi keuntungan finansial tetapi, lebih pada untuk mendapatkan simpati dan perhatian khusus dari orang-orang sekitar karena menganggap mereka sakit atau memiliki orang yang dicintai yang sedang sakit.

Gangguan buatan ini termasuk dianggap penyakit mental karena berkaitan dengan kesulitan emosional yang parah.

Biasanya, orang yang mengidap factitious disorder ini juga menderita kondisi mental lainnya seperti gangguan kepribadian.

Orang yang juga memiliki gangguan kepribadian ini biasanya kesulitan dalam mengatasi masalah dan terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.

Jenis-Jenis Factitious Disorder

Factitious disorder dengan sebagian besar gejala psikologis: sesuai dengan uraiannya, orang dengan kelainan ini meniru perilaku khas penyakit mental, seperti skizofrenia.

Biasanya mereka tampak bingung, membuat pernyataan yang tidak masuk akal dan melaporkan halusinasi, pengalaman merasakan hal-hal yang tidak ada; misalnya mendengar suara.

Factitious disorder dengan sebagian besar gejala fisik: orang dengan kelainan ini mengaku memiliki gejala yang berhubungan dengan penyakit fisik, seperti gejala nyeri dada, masalah perut, atau demam.

Factitious disorder dengan gejala psikologis dan fisik: orang dengan kelainan ini menghasilkan gejala penyakit fisik dan mental.

Gejala Factitious Disorder

Pengidap pada gangguan mental ini biasanya dengan sengaja menimbulkan gejala penyakit yang bertujuan untuk menerima perawatan dan perhatian medis tertentu.

Orang-orang dengan gangguan ini berusaha keras untuk menyembunyikan penipuan mereka.

Sehingga, mungkin sulit untuk menyadari bahwa gejala-gejala mereka sebenarnya adalah bagian dari gangguan kesehatan mental yang serius.

Gangguan buatan yang dikenakan pada orang lain (sebelumnya disebut sindrom Munchausen) adalah ketika seseorang secara salah mengklaim bahwa orang lain memiliki tanda atau gejala penyakit secara fisik atau psikologis, atau menyebabkan cedera atau penyakit pada orang lain dengan tujuan untuk menipu orang lain.

Orang dengan kelainan ini menampilkan orang lain sebagai orang yang sakit, terluka, atau mengalami masalah dalam berfungsi, sehingga menyatakan bahwa perhatian medis diperlukan.

Biasanya hal ini melibatkan orang tua yang merugikan anaknya. Bentuknya dapat menempatkan anak pada bahaya serius berupa cedera atau perawatan medis yang tidak diperlukan.

Berikut ini beberapa gejala dari factitious disorder yang dilakukan oleh dirinya sendiri dikutip dari mayoclinic, di antaranya:

  • Pengetahuan luas tentang istilah dan penyakit medis
  • Gejala yang tidak jelas atau tidak konsisten
  • Kondisi yang bertambah buruk tanpa alasan yang jelas
  • Mencari pengobatan dari berbagai dokter atau rumah sakit, yang mungkin termasuk menggunakan nama palsu
  • Keengganan untuk mengizinkan dokter berbicara dengan keluarga atau teman atau profesional kesehatan lainnya
  • Sering menginap di rumah sakit
  • Banyak bekas luka operasi atau bukti dari berbagai prosedur
  • Munculnya gejala baru atau gejala tambahan setelah hasil tes negatif
  • Munculnya gejala hanya ketika pasien bersama orang lain atau sedang diamati
  • Kesediaan atau keinginan untuk menjalani tes kesehatan, operasi, atau prosedur lainnya

Itulah penjelasan mengenai factitious disorder, semoga bermanfaat!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel