Model AI WuDao 2.0, Lebih Canggih dari Google LaMDA?

Model AI WuDao 2.0, Lebih Canggih dari Google LaMDA?

Model AI WuDao 2.0, Lebih Canggih dari Google LaMDA?

DAFTAR ISI

Sediksi – Baru-baru ini beredar isu tentang ByteDance yang bekerja sama dengan OpenAI sejak tahun 2021 lalu, membangun pesaing Google LaMDA yaitu sebuah model AI berbasis bahasa yang lebih besar dan lebih canggih bernama Model AI WuDao 2.0.

WuDao berarti “jalan menuju kesadaran” dalam bahasa Mandarin. WuDao 2.0 memiliki 1,75 triliun parameter, sepuluh kali lebih banyak dari GPT-3, dan dilatih dengan menggunakan 4,9 terabyte data gambar dan teks (yang mencakup 1,2 terabyte teks dalam bahasa Mandarin dan Inggris).

Selayaknya AI yang ada saat ini, WuDao 2.0 tidak hanya dapat menghasilkan dan memahami teks, tetapi juga gambar, dan memiliki kemampuan belajar yang terus meningkat. Apakah kamu masih penasaran dengan model AI satu ini? Jika iya, kamu bisa membaca artikel yang sudah Sediksi rangkum ini.

Model AI WuDao 2.0

Model AI WuDao 2.0, Lebih Canggih dari Google LaMDA? - 1000010445
AIMultiple

Apa itu model AI WuDao 2.0

Sebenarnya apa sih model AI WuDao 2.0 itu? WuDao 2.0 merupakan model AI multimodal yang berarti bahwa model ini tidak hanya merupakan model berbasis bahasa yang dapat menghasilkan dan memahami teks atau ucapan, tetapi juga dapat menghasilkan dan memahami gambar, dan memiliki kemampuan belajar yang terus meningkat.

WuDao 2.0 dibangun dengan menggunakan arsitektur Transformer yaitu sebuah arsitektur jaringan saraf yang ditemukan dan dibagikan secara terbuka oleh Google Research pada tahun 2017 lalu. 

Arsitektur ini memungkinkan model AI untuk dilatih dengan membaca banyak kata (seperti kalimat atau paragraf), memperhatikan bagaimana kata-kata tersebut berhubungan satu sama lain, dan kemudian memprediksi kata apa yang akan muncul selanjutnya.

Namun, yang membedakan model AI WuDao 2.0 dari model-model berbasis bahasa lainnya adalah bahwa WuDao 2.0 dilatih dengan menggunakan data dialog yaitu data yang berisi percakapan antara dua atau lebih orang. 

Dengan demikian, model AI WuDao 2.0 dapat mempelajari beberapa nuansa yang membedakan dialog terbuka dari bentuk bahasa lainnya, seperti keterkaitan, khususitas, menarik, dan faktualitas. WuDao 2.0 juga menggunakan sistem pelatihan yang mirip dengan Mixture of Experts dari Google yang disebut FastMoE yaitu sebuah sistem yang membagi model menjadi beberapa bagian yang saling bekerja sama untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja.

Apa tujuan diciptakan WuDao 2.0?

Tujuan utama dari penciptaan model AI WuDao 2.0 adalah untuk membuat model AI yang mampu berkomunikasi secara alami dan lancar dengan manusia serta melakukan berbagai macam tugas yang berguna bagi manusia.

WuDao 2.0 diharapkan dapat menjadi dasar untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi AI yang membantu seperti asisten virtual, rekomendasi konten, pencarian informasi, pendidikan, hiburan, dan lain-lain.

WuDao 2.0 juga diharapkan dapat membantu Tiongkok untuk menjadi pemimpin dalam bidang AI, terutama dalam menghadapi persaingan dengan Amerika Serikat yang saat ini masih mendominasi industri AI global.

Apakah WuDao 2.0 akan menjadi pesaing LaMDA?

LaMDA adalah model AI berbasis bahasa yang dikembangkan oleh Google yang merupakan singkatan dari Language Model for Dialogue Applications. LaMDA juga merupakan model yang dirancang untuk menghasilkan dialog yang alami dan lancar, serta dapat berbicara tentang berbagai topik.

LaMDA diluncurkan pada bulan Mei 2021, LaMDA memiliki 137 miliar parameter, dan dilatih dengan menggunakan 1,56 triliun kata dari data dialog dan teks web. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu membuat model AI yang dapat berdialog dengan manusia, WuDao 2.0 dan LaMDA memiliki beberapa perbedaan yang signifikan.

  • Pertama, WuDao 2.0 memiliki lebih banyak parameter daripada LaMDA, yaitu 1,75 triliun dibandingkan dengan 137 miliar. Ini berarti bahwa WuDao 2.0 memiliki lebih banyak kapasitas untuk mempelajari dan menghasilkan bahasa. 
  • Kedua, WuDao 2.0 adalah model multimodal yang dapat menghasilkan dan memahami gambar, sedangkan LaMDA hanya berfokus pada teks dan ucapan. Ini berarti bahwa WuDao 2.0 memiliki lebih banyak kemampuan untuk berinteraksi dengan manusia melalui berbagai media. 
  • Ketiga, WuDao 2.0 dapat belajar secara berkelanjutan, tanpa melupakan apa yang telah dipelajarinya sebelumnya, sedangkan LaMDA masih memerlukan pelatihan ulang untuk menambah pengetahuannya.

Dengan demikian, model AI WuDao 2.0 dapat dikatakan sebagai model AI yang lebih unggul daripada LaMDA, setidaknya dari segi ukuran, modalitas, dan kemampuan belajar. Namun, hal ini tidak berarti bahwa WuDao 2.0 tidak memiliki kelemahan atau tantangan.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh WuDao 2.0 adalah bagaimana memastikan bahwa model ini aman, etis, dan bertanggung jawab, serta tidak menimbulkan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan. 

Selain itu, WuDao 2.0 juga harus membuktikan bahwa model ini benar-benar mampu melakukan penalaran dan interaksi emosional, seperti yang diklaim oleh para penelitinya.

WuDao 2.0 adalah model AI multimodal terbesar di dunia yang dapat menghasilkan dan memahami teks dan gambar, serta memiliki kemampuan belajar yang terus meningkat. 

WuDao 2.0 dibuat dengan tujuan untuk membuat model AI yang mampu berkomunikasi secara alami dan lancar dengan manusia, serta melakukan berbagai macam tugas yang berguna bagi manusia. 

WuDao 2.0 juga merupakan upaya Tiongkok untuk menjadi pemimpin dalam bidang AI, terutama dalam menghadapi persaingan dengan Amerika Serikat. WuDao 2.0 memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan model AI berbasis bahasa lainnya, seperti LaMDA dari Google, tetapi juga memiliki beberapa tantangan dan batasan yang harus diatasi.

Baca Juga
Topik
notix-artikel-retargeting-pixel