Tahun keemasan serial kartun di Indonesia telah lewat. Pada tahun-tahun itu, di hari minggu, anak-anak Indonesia menghabiskan waktu berjam-jam, dari pagi sampai siang, di depan televisi (TV). Hanya untuk menonton kartun. Ketinggalan jalan cerita kartun hari Minggu sama artinya berpeluang dianggap kudet.
Seiring bertambahnya tahun dan generasi 90-an menua, kartun-kartun yang ditayangkan di layar kaca semakin berkurang. Bahkan, sejumlah kartun hari minggu tak lagi tayang. Satu persatu kartun dikenai “kartu kuning” dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Alasannya sih macam-macam, seperti: tidak mendidik anak-anak, mengandung konten pornografi, mencerminkan kekerasan hingga berbahaya untuk ditonton anak-anak tanpa bimbingan orangtua. Crayon Shinchan, misalnya, merupakan salah satu kartun yang mendapat sorotan dari KPI.
Pada 2014 lalu, stasiun TV yang menayangkan Crayon Shinchan mendapatkan surat peringatan dari KPI karena adegan pornografi dan lelucon tidak pantas terkait tokoh Shinnosuke alias Shinchan sering memperlihatkan bokong buri-buri-nya.
Menurut Komisioner KPI, banyak adegan yang dianggap lucu pada Crayon Shinchan sebenarnya tidak senonoh dan tidak pantas untuk anak-anak, seperti: menurunkan celananya dan memamerkan bokong buri-buri, banyak menampilkan wanita seksi dengan rok mini, menampilkan belahan dada, dan adegan laki-laki yang menggoda wanita.
Persoalan ini mengingatkan kita pada acara Q&A di Metro TV setahun yang lalu pada episode “KPI vs Spongebob”. Terkait dengan teguran itu, salah satu dari tiga Komisioner KPI pusat yang diundang, Nuning Rodiyah membandingkan serial Spongebob dengan “sinetron-sinetron azab” di TV.
Menurutnya, sinetron azab valuenya tinggi, orang jahat yang diceritakan mendapatkan balasan dan sebagainya, sedangkan Spongebob whole picture-nya dipertanyakan. Sehingga ada pesan-pesan yang berbahaya untuk anak-anak. Kira-kira, begitulah gambaran soal nilai dalam siaran televisi.
Sederhananya menurut Nuning sinetron azab memiliki nilai yang tinggi karena mengajarkan banyak hal baik. Padahal, sinetron azab sulit diterima akal sehat. Bayangkan, sinetron semacam itu mengisahkan jenazah yang terekspolitasi, yang kena mesin pencampur semen lah, kena sambar gledek lah, dan sebagainya.
Dilihat dari sisi “nilai”, serial Crayon Shinchan tentu juga punya. Di samping dianggap tokoh yang malas, genit, dan suka pamer bokong, Shinchan si tokoh utama punya sederet sifat baik yang samar-samar ia tunjukkan. Yakni, melakukan apa saja demi orang yang dia sayangi.
Bagaimana Shinchan Menggugat Standar Nilai KPI
Walau Shinchan kerap genit pada kakak-kakak cantik nan sexy, tapi hatinya selalu pada satu perempuan, yakni Oohara Nanako—mahasiswi cantik yang polos namun pemberani.
Dalam episode “Aku Jadi Bodyguard”, Shin-chan berguru pada Hideki—bodyguard Suotome Ai, guna mempelajari ilmu bodyguard. Tujuannya, ia mampu melindungi Nanako dari sengatan lebah sekalipun. Tetapi, setelah dinyatakan lulus oleh Hideki, Shin-chan malah mendapati Nanako marah pada ayahnya yang overprotective. Sejak saat itu Shin-chan menghentikan niatnya menjadi bodyguard bagi Nanako.
Menariknya adalah Shin-chan tidak merasa kecewa atau rugi sama sekali telah bersusah payah belajar menjadi bodyguard, padahal tujuannya tidak tercapai. Satu-satunya yang Shin-chan takuti adalah dibenci oleh Nanako. Bahkan pada episode “Hadiah Kak Nanako” Shin-chan rela begadang dan terlambat makan demi membuat kerajinan tangan untuk dihadiahkan kepada Nanako.
Selain itu, Shin-chan juga teman yang baik. Sekalipun tetap tengil, Shinchan juga berlaku baik pada Kazama Toru atau Kazao yang sebetulnya tidak begitu menyukai Shinchan. Ini tergambar pada episode berjudul “Jiwaku Seorang Elite”, menceritakan Kazao bersama tiga orang teman kursusnya akan berjuang bersama demi persiapan masuk SD favorit.
Teman-teman kursus Kazao ini terlihat baik, sering memuji kepandaian Kazao, bahkan Kazao diberi syal rajut oleh Luna-chan—salah satu teman kursusnya itu, agar semangat belajar. Bersama mereka, Kazao merasa status sosialnya setara. Di sebuah pertigaan jalan, empat orang ini bertemu dengan Shin-chan memakai kostum mirip poop/ Itu membuat Shincan dipandang aneh, jijik, dan bikin teman-teman kursus Kazao il-feel.
Gara-gara takut dijauhi teman-teman kursusnya, Kazao tidak menganggap Shin-chan sebagai temannya dan mengatakan bahwa Shin-chan merepotkan. Namun, Shin-chan hanya menatap polos kepergian empat orang itu.
Scene berganti malam hari berlatar rumah gedongan tempat Kazao tinggal. Kazao sedang belajar untuk ujian kursus di kamarnya. Dengan jeda waktu 30 menit untuk istirahat dari kepenatannya belajar, Kazao memutuskan untuk makan. Alih-alih mengambil sandwich, dia malah ngambil puding Magical Girl Moe-P—karakter yang disukai Kazao.
Tergiur oleh hadiah figure Moe-P apabila mengumpulkan tutup cup puding sebanyak lima buah, dimakanlah itu lima cup puding oleh Kazao hingga menyebabkan perutnya sakit sampai esoknya yang merupakan dimulainya hari ujian. Gara-gara itu, Kazao tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan ujian dan nilai ujiannya jeblok.
Selesai ujian, Kazao menghampiri tiga teman elitnya itu. Mengetahui nilai Kazao jeblok, mereka ilfeel dengan Kazao. Kazao berharap teman-temannya mengerti keadaannya. Sial bagi Kazao, mereka juga tahu kalau dirinya kelepasan poop di celana. Tentu saja, mereka bertiga meninggalkan Kazao, bahkan Luna-chan meminta kembali syal pemberiannya.
Kazao berjalan pulang sendirian. Hujan turun, dia tidak membawa payung, tapi itu tidak penting baginya. Dia membiarkan dirinya kehujanan. Sakit perut, kelepasan poop di celana, gagal di ujian kursus, dan ditinggalkan teman-teman yang diyakininya sebagai jalan menuju impiannya. Hari yang buruk dan membuatnya benar-benar terpuruk.
Pada saat itu, Shin-chan bersama ibunya justru menawarkan rasa aman bagi Kazao. Shin-chan dan ibunya membau sesuatu tak sedap dari celana Kazao. Melihat itu, Misae menawarkan Kazao untuk mampir ke rumahnya.
Kazao yang sungkan itu akhirnya ikut pulang bersama Shin-chan dan Misae. Kazao diizinkan membersihkan diri, mandi, memakai celana dalam baru, serta setelan baju miliki Shin-chan. Kemudian Kazao pulang dengan payung milik keluarga Nohara.
Kazao yang tidak enak hati pada Shin-chan itu meminta maaf atas perbuatannya hari lalu. Namun Shin-chan tidak mengingatnya.Kazao menawari Shin-chan untuk bermai bola hindar besok, tapi Shinchan tidak mau. Kazao mengerti dan beranggapan Shin-chan tidak mau bermain atau bahkan berteman dengannya lagi. Kazao berbalik arah dan pulang.
“Aku maunya main bola sepak.” kata Shin-chan terlambat.
Kazao langsung mengamini, dia amat bahagia sampai menangis haru. Lebih dari itu, Kazao senang karena Shin-chan ternyata masih mau berteman dengannya.
Tak hanya itu, dalam episode “Mau Ubi”, Shin-chan mengusili Kazao yang sedang bersama Karina-chan di taman pada suatu musim gugur. Karina-chan sepertinya juga teman kursus Kazao, namun pertemanan keduanya kandas karena Karina-chan ilfeel setelah mengetahui Kazao berteman dengan Shin-chan.
Kemudian di episode “Kazao sakit”, Izhumi-chan yang lagi-lagi teman kursus Kazao akan menjenguk Kazao yang sudah dua hari tidak masuk kursus karena demam, namun dirinya tersesat. Bertemulah dia dengan Shin-chan, berniat ingin bertanya jalan.
Shin-chan mengklaim dirinya teman baik Kazao, itu sebenarnya membuat Izhumi sedikit ilfeel, namun ia belum gentar dalam menaruh kagum pada Kazao. Akan tetapi sepanjang perjalanan, Izhumi-chan bertemu dengan Nene dan Masao serta Bo. Melihat tingkah teman-teman Kazao yang dianggap aneh oleh Izhumi itulah membuat Izhumi semakin shock dan illfeel.
Akhirnya Izhumi tidak jadi menjenguk dan menitipkan bunga yang dibawanya pada Shin-chan. Setelah menelepon Izhumi, keadaan Kazao yang mulai membaik itu memburuk lagi akibat shock karena dijauhi Izhumi.
Yaa dilihat sekilas begitu memang Shin-chan lah penyebab Kazao kehilangan teman-teman kursusnya yang elit itu. Tapi sadar nggak sih, bisa saja Shin-chan yang sangat menyayangi temannya itu, salah satunya Kazao, sedang menyeleksi dengan siapa temannya ini berteman. Shin-chan ingin memastikan teman baiknya berteman dengan orang yang baik.
Tidak terbantahkan memang jika Kazao anak yang baik sehingga mudah membuat orang lain suka padanya, akan tetapi bisa saja Kazao adalah sasaran empuk sebagai subjek yang gampang dimanfaatkan. Mungkin Shin-chan tidak ingin itu terjadi pada Kazao. Sehingga Shinchan “menyeleksi” siapa-siapa yang dekat dengan Kazao.
Coba deh bayangin, kalau iya teman-teman elit Kazao itu orang yang baik, mereka tidak mungkin langsung ilfeel mengetahui bahwa Shin-chan adalah teman Kazao. Seorang teman harusnya menerima baik-buruknya dari teman itu sendiri, tidak bisa hanya menerima baiknya saja.
Dan teman yang baik adalah teman yang bisa menerima lingkup atau teman dari temannya yang lain. Tuh, Shin-chan baik banget kaan.. Jadi dapet deh tuh value-nya.
Sudah tahu begini, yakin nihh channel TV Indonesia nggak mau nayangin Crayon Shinchan lagi?
Baca Juga: Untuk Komisioner Baru KPI, Mari Ngopi!