Ada Apa di Balik Kepindahan Lionel Messi ke Inter Miami? Berikut Fakta-Faktanya

Ada Apa di Balik Kepindahan Lionel Messi ke Inter Miami? Berikut Fakta-Faktanya

Inter Miami

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Lionel Messi akan segera diresmikan sebagai pemain baru klub Major League Soccer (MLS), Inter Miami. Kabar ini akhirnya menjawab ke mana mega bintang asal Argentina ini akan berlabuh selanjutnya.

Dikutip dari The Athletic, Messi mengungkapkan kabar kepindahannya ke Amerika Serikat ini dalam sebuah interview dengan media yang berbasis di Barcelona, Mundo Deportivo and Sport.

Ia berkata, “Saya telah memutuskan bahwa saya akan pergi ke Miami (Inter Miami). Kesepakatan ini belum resmi 100 persen. Saya belum mengetahui detailnya lebih lanjut namun kami telah memutuskan untuk mengambil langkah ini.”

Seperti yang sudah diketahui, Messi sendiri sebelumnya memutuskan tidak memperpanjang kontraknya bersama Paris Saint-Germain (PSG) yang habis pada akhir musim ini.

Setelah kabar status bebas transfer Messi ini mengemuka, datang berbagai spekulasi terkait klub pemain berusia 35 tahun ini selanjutnya.

Barcelona disebut-sebut sebagai yang terdepan untuk memulangkan kembali pemain yang menghabiskan hampir seluruh karirnya bersama klub Catalan ini. Selain Barca, ada nama tim Arab Saudi, Al-Hilal, yang dikabarkan menawarkan gaji fantastis (400 juta Euro per tahun) untuk memboyong Messi.

Inter Miami juga muncul sebagai tim yang difavoritkan untuk mengamankan tanda tangan kapten timnas Argentina tersebut. Selain Barca, Al-Hilal, dan Inter Miami, ada beberapa klub-klub Eropa yang kabarnya mencoba merayu Messi untuk pindah ke klubnya masing-masing.

Saga transfer Lionel Messi sendiri sangat banyak diperbincangkan semenjak ia memutuskan cabut dari PSG. Lalu, bagaimana Messi akhirnya memutuskan Inter Miami, tim MLS yang baru didirikan pada 2018, sebagai destinasi selanjutnya? Simak beberapa fakta dibalik kepindahan Lionel Messi ke Inter Miami berikut ini.

Fakta di Balik Kepindahan Messi ke Inter Miami

Messi dan Barcelona Sama-Sama Ingin Rujuk, Tapi?

Dikutip dari The Athletic, setelah memutuskan untuk tidak melanjutkan karirnya bersama PSG, Messi sebenarnya lebih memilih untuk kembali ke Barcelona. Jika ingin tetap melanjutkan karir di Eropa, ia hanya melihat Barcelona sebagai satu-satunya opsi.

“Ada penawaran masuk dari klub Eropa lainnya, tapi tidak saya pertimbangkan sama sekali karena gambaran saya untuk Eropa hanyalah kembali ke Barcelona,” ungkap Messi kepada Mundo Deportivo.

Juara La Liga musim 2022/23 tersebut pun juga menunjukkan keinginan yang kuat untuk memulangkan Messi.

Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, mengakui bahwa ia melakukan percakapan yang cukup intens dengan Messi. Selain itu, presiden Barcelona, Joan Laporta, juga telah mengadakan pertemuan dengan ayah Messi, Jorge, terkait potensi kembalinya Messi ke Barcelona.

Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sama-sama ingin rujuk saja tidak cukup.

Permasalahan Finansial Barcelona

Ada permasalahan finansial yang cukup serius di tubuh Barcelona yang membuat kembalinya Lionel Messi menjadi hal yang sulit untuk dicapai.

Dikutip dari The Athletic, La Liga memiliki aturan khusus terkait gaji pemain, yaitu perihal batasan jumlah yang dihabiskan untuk menggaji pemain (salary caps).

Jika sebuah klub melewati batas yang ditentukan, maka mereka tidak akan bisa mendaftarkan pemain untuk mengikuti kompetisi La Liga. Penentuan jumlah batasan ini sendiri didasarkan pada performa finansial dari tim tersebut dalam beberapa musim terakhir.

Persoalan ini sebenarnya bukan yang pertama kalinya bagi Messi dan Barcelona. Pada 2021, Messi sebenarnya telah menyepakati perpanjangan kontrak bersama Barca, namun aturan salary caps membuatnya terpaksa harus meninggalkan klub yang telah ia bela sejak berusia 13 tahun dan bergabung dengan PSG.

La Liga sebenarnya baru-baru ini telah menyetujui laporan rancangan keuangan Barcelona dalam mengarungi musim selanjutnya. Dilansir dari ESPN, disetujuinya rancangan keuangan Barca untuk 2 tahun ke depan ini akan memberikan lampu hijau kepada klub untuk mulai mendaftarkan kontrak-kontrak baru serta bergerak pada bursa transfer.

Hal inilah yang membuat tim berjuluk Blaugrana ini dapat memberikan kontrak baru kepada Gavi, Ronald Araujo, Sergi Roberto, serta Marcos Alonso, dan meresmikan mantan bek Athletic Bilbao, Inigo Martinez.

Meskipun telah mendapat lampu hijau dari La Liga, perlu diketahui bahwa jumlah gaji Barcelona masih melebihi ambang batas yang ditentukan. Sehingga, untuk menyesuaikan limit, La Liga hanya mengizinkan Barcelona menggunakan 40% dari total pemasukan mereka—entah dari hasil penjualan pemain atau peminjaman pemain—untuk keperluan mendatangkan pemain baru.

Contohnya, jika Barcelona menjual pemain yang kemudian membuat tanggungan gaji klub berkurang sebanyak 100 juta, maka jumlah gaji maksimum yang dapat mereka berikan kepada pemain baru adalah 40 juta.

The Athletic melaporkan bahwa Messi dan Barcelona sebenarnya telah mencapai kesepakatan verbal terkait gaji di angka 25 juta Euro per tahun. Ini berarti Barca harus mengosongkan sekitar 70 juta Euro pada total gaji pemain agar diizinkan mendaftarkan Messi ke dalam tim.

Namun, melakukan hal tersebut dalam waktu cepat adalah tugas yang luar biasa sulit. Mengapa harus cepat? Sebab, Messi tidak ingin berlama-lama dalam menentukan masa depannya.

Akhir Traumatis di Barcelona

Permasalahan salary caps yang menyebabkan Messi gagal ‘pulang kampung’ ke Barcelona juga merupakan permasalahan yang sama yang menyebabkan sang legenda Barcelona ini harus meninggalkan klub yang ia cintai itu 2 tahun lalu.

Hal ini nampaknya meninggalkan trauma tersendiri bagi Messi. Ia tidak bisa menunggu Barcelona lebih lama lagi dan membuatnya segera mengambil keputusan untuk bergabung dengan Inter Miami. Dalam wawancara dengan Mundo Deportivo Messi mengungkapkan,

“Saya benar-benar ingin kembali ke Barca, namun setelah semua yang saya alami serta bagaimana saya harus meninggalkan Barcelona, saya tidak ingin kembali pada situasi yang sama: menunggu dan melihat apa yang akan terjadi atau membiarkan orang lain yang memutuskan masa depan saya.”

Terkait ini Messi lebih lanjut menambahkan, “Pada saat saya harus pergi, pada 2021, La Liga awalnya sudah setuju terkait pendaftaran saya (di Barcelona), namun pada akhirnya itu ternyata tidak memungkinkan. Saya khawatir hal seperti ini akan terulang.”

Selain takut akan berakhir seperti pada 2021, Messi juga ternyata merasa tidak nyaman dengan proses mencari celah di dalam persoalan finansial Barcelona demi mendatangkan sang pemain. Kepada Mundo Deportivo ia mengatakan,

“Saya dengar Barcelona perlu menjual beberapa pemain serta melakukan pemotongan gaji, dan kenyataannya ialah saya tidak ingin situasi seperti ini terjadi atau kemudian merasa bertanggungjawab atas situasi seperti ini.

“Saya sudah sering disalahkan atas berbagai hal yang tidak sesuai dengan kenyataan selama berkarir di Barcelona dan saya menjadi lelah akibat hal-hal itu. Apa yang kira-kira akan mereka katakan tentang saya jika Barcelona harus menjual pemain demi mendatangkan saya.”

Kesan Tidak Menyenangkan di Paris

Selain kesan tidak menyenangkan dari proses kepindahannya pada 2021, apa yang terjadi setelahnya ternyata juga meninggalkan kesan yang sama bagi Messi.

“Apakah 2 tahun bersama PSG juga mempengaruhi keputusan saya ini? Agaknya, ya. Sebab, 2 tahun tersebut merupakan periode yang membuat saya merasa tidak bahagia, merasa tidak menikmatinya, dan hal-hal tersebut berdampak pada kehidupan keluarga saya. Saya melewatkan banyak kehidupan anak-anak di sekolah,” ujar Messi pada Mundo Deportivo.

Ia kemudian menambahkan bahwa pengalaman-pengalaman kurang menyenangkan selama di Paris tersebut mempengaruhi keputusannya. Messi mengatakan bahwa ia ingin mendapatkan kembali hubungan erat dengan keluarganya, anak-anaknya, dan menikmati kehidupan dari hari ke hari.

Hal-hal tersebut jugalah yang membuat Messi ingin menepi dari sorotan yang baginya sangat melelahkan. “Saya juga tengah berada pada situasi di mana saya ingin sedikit keluar dari sorotan, menaruh perhatian lebih banyak kepada keluarga saya. Seperti yang sudah saya katakan, saya menghabiskan dua tahun bersama keluarga dengan cara yang buruk, yang membuat saya tidak menikmati Paris,” ungkapnya kepada Mundo Deportivo.

Bukan Soal Uang?

Dalam wawancara dengan media yang berbasis di Barcelona tersebut, Messi menegaskan bahwa uang bukanlah faktor penentu dalam proses pengambilan keputusan yang ia lakukan.

“Bermain untuk Barcelona tanpa dibayar? Kenyataannya ialah aspek ekonomi tidak pernah menjadi masalah. Kami bahkan tidak sempat membahas kontrak. Ada proposal yang diajukan, tapi bukan yang bersifat formal, karena memang belum terjadi apa-apa dan kami tidak tahu apakah ini (kembali ke Barcelona) akan terjadi atau tidak.

Jika persoalan ini memang soal uang, saya pasti akan bergabung ke Arab Saudi atau ke tempat lain. Itu tampaknya jumlah uang yang sangat besar, namun realitasnya ialah keputusan saya berdasarkan pada alasan-alasan lain dan bukan karena uang…”

Terkait kepindahan Messi ke Inter Miami dari sisi finansial, The Athletic melaporkan bahwa MLS dan Apple menawarkan Messi beberapa bagian keuntungan yang diperoleh dari pelanggan baru MLS Season Pass, atau paket streaming MLS yang tersedia di platform Apple TV+. Apple dan MLS sendiri telah menyepakati kontrak berjangka 10 tahun senilai 2,5 miliar Dollar di tahun ini.

Selain itu, Adidas, yang menjadi salah satu sponsor terbesar MLS, menawarkan kesepakatan “bagi hasil” (profit-sharing) kepada Messi, yang mana akan membuat sang pemain menerima bagian dari peningkatan keuntungan Adidas yang dihasilkan dari keterlibatan Messi di MLS bersama Inter Miami.

MLS dan Adidas yang sudah bekerja sama sejak 1996, baru-baru ini menyepakati perpanjangan kontrak senilai 830 juta Dollar hingga 2030. Perusahaan asal Jerman ini juga telah menjadi sponsor Messi sejak 2006. Pada 2017, Messi dan Adidas menandatangani kontrak seumur hidup.

Demikian ulasan terkait beberapa fakta yang berada di balik kepindahan Lionel Messi ke Inter Miami. Problem di masa lalu dengan Barcelona—termasuk masalah finansial dalam tubuh klub—, keengganan untuk melanjutkan karir di Eropa jika bukan bersama Barca, serta keinginan untuk mencari ketenangan dan tantangan baru agaknya menjadi beberapa faktor utama yang menyebabkan keputusan gabung Inter Miami diambil.

Terkait keputusan hijrah ke Inter Miami ini, Messi mengatakan, “Setelah memenangkan Piala Dunia dan tidak dapat kembali ke Barca, sudah waktunya melanjutkan karir di liga AS untuk merasakan sepak bola dalam pengalaman yang berbeda serta menikmati hidup dari hari ke hari. Tentu saja diiringi dengan rasa tanggung jawab dan keinginan untuk menang yang sama serta selalu melakukan yang terbaik.”

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel