Lomba Tarik Tambang: Sejarah, Nilai Budaya, dan Peraturannya

Lomba Tarik Tambang: Sejarah, Nilai Budaya, dan Peraturannya

peraturan lomba tarik tambang

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tahun, warga Indonesia selalu merayakannya dengan meriah dan penuh kreativitas. Selain yang telah disebutkan, ternyata bulan Agustus menjadi momen nostalgia bagi anak 90an loh.  

Salah satu permainan yang sering dilombakan di bulan Agustus adalah lomba tarik tambang. Sudah kah kamu tahu peraturan lomba tarik tambang? Nah, lomba tarik tambang ini merupakan lomba tradisional kegemaran masyarakat. 

Meskipun jaman sudah sangat maju, tapi kegandrungan orang-orang pada tarik tambang tidak lah berkurang. Buktinya, lomba tarik tambang selalu menjadi even besar di beberapa kota, bahkan menarik pengunjung yang tidak sedikit jumlahnya.  

Sebelum kamu berangkat ke even lomba tersebut, ada baiknya kita mengetahui seperti apa peraturan lomba tarik tambang. Oleh karena itu, mari kita ketahui apa dan bagaimana peraturan lomba tarik tambang, dan apa saja nilai filosofi yang terkandung dari lomba adu otot tersebut. 

Sejarah lomba tarik tambang

Lomba Tarik Tambang: Sejarah, Nilai Budaya, dan Peraturannya - da4fd9abeea0714d1f7dfad333e07076 1
sumber: pinterest

Dilansir dari CNN indonesia, sebenarnya tarik tambang merupakan permainan yang memiliki sejarah panjang. Sejarah mencatat, permainan ini sudah dimainkan di Tiongkook sejak abad ke-8 sebelum masehi.  

Dalam buku dinasti Tang disebutkan, tarik tambang adalah sarana untuk melatih fisik tentara militer negara Chu. Jadi, hanya kalangan militer saja yang melakukan permainan ini. Setelah pemerintahan berganti ke tangan kaisar Xuanzong, baru lah tarik tambang dianggap sebagai permainan umum. 

Permainan tarik tambang di masa kuno tidak hanya ditemukan di Tiongkok saja. Rupanya India dan Yunani juga. Di India, tarik tambang bahkan sudah ada sejak abad ke-12 SM, akan tetapi sumber-sumber sejarah tidak berkata banyak tentang keberadaan tarik tambang di sana.  

Tarik tambang adalah aktivitas yang memiliki keterkaitan yang erat dengan ritual penyembahan dewa-dewa kuno. Permainan ini selalu disertakan dalam upacara pemujaan dan ritual suci lainnya. 

Lalu, pada 500 tahun SM, tarik tambang dimasukkan ke dalam olimpiade Yunani. Pasalnya, tarik tambang dinilai sebagai olahraga yang kompetitif, kerja tim, dan fisik yang terlatih. 

Bagaimana tarik tambang bisa sampai ke Indonesia? Jawabannya ialah berkat Belanda. Masih melansir dari CNN, mula-mula Belanda memperkenalkan tali tambang untuk menarik batu, besi, dan material berat lainnya. Masih belum jelas, apakah tali tambang itu diperkenalkan ketika kerja rodi atau tidak. 

Lama-kelamaan, tali tambang itu digunakan untuk beradu kekuatan masing-masing kubu. Tujuannya, tidak lain adalah hiburan semata.

Peraturan lomba tarik tambang 

Lomba Tarik Tambang: Sejarah, Nilai Budaya, dan Peraturannya - 5089f4a86c2583a8ae0c69b9c5147a7e 2
sumber: pinterest

Pada dasarnya, lomba tarik tambang dapat dilihat sebagai lomba tarik-menarik tali tambang dan dilakukan oleh dua regu. Setiap regu akan memegang ujung tali, dan saat permainan dimulai, kedua regu akan menariknya sekuat tenaga, sampai salah satu dari mereka melewati batas tertentu. 

Intinya, suatu kelompok yang lebih banyak memperoleh tarikan, maka ia lah pemenangnya. 

Secara umum, peraturan lomba tarik tambang ialah berikut ini: 

Peraturan umum 

  1. Pemain terbagi menjadi dua kubu. 
  1. Tidak ada aturan baku mengenai kuota pemain. Yang terpenting, masing-masing kubu memiliki pemain yang berjumlah sama. Contoh: 5 pemain vs 5 pemain. 
  1. Pada umumnya, sistem lomba tarik tambang ialah kalah-gugur. Jadi, tim yang menang, akan melaju ke laga selanjutnya, sampai juri menemukan tiga tim terbaik. 
  1. Sebuah pertandingan terdiri dari 2 atau 3 babak. Apabila suatu regu berhasil menang 2x, maka secara terang pertandingan dinyatakan selesai. Namun, bila dalam ternyata skornya seri (1 – 1) laga akan berlanjut ke babak 3 (penentuan). 
  1. Pertandingan tidak diberi batasan waktu (durasi). Laga hanya akan berakhir jika salah satu memenuhi syarat untuk menjadi pemenang. 
  1. Area yang dibutuhkan lomba tarik tambang tidak kurang dari 20 meter dan lebar 8 meter. 
  1. Diperlukan garis pembatas dalam permainan. Pertama, garis tengah yaitu garis yang berfungsi penanda kekalahan. Kedua, garis kubu, yaitu garis yang berfunsi sebagai penanda area yang ditempati masing-masing kubu.

Penilaian lomba tarik tambang 

  1. Regu yang berhasil menarik regu lain hingga melewati garis tengah akan mendapatkan 1 poin atau skor. 
  1. Regu yang berhasil memenangkan pertandingan ialah regu yang mengalahkan regu lain dengan skor 2 – 0, atau 2 – 1. 
  1. Pemenang lomba tarik tambang ialah yang bekerja keras dan kompak. 

Peraturan khusus 

  1. Semua pemain harus berkumpul ke dalam area lomba 10 menit menjelang pertandingan dimulai. 
  1. Wasit akan memberikan aba-aba kepada para pemain untuk bersiap memegang tali dan berkonsentrasi pada pertandingan. 
  1. Laga dimulai saat peluit wasit dibunyikan. Saat itu lah, pemain boleh menarik tali tambang sekencang-kencangnya. 
  1. Apabila salah satu regu melewati garis tengah, maka pertandingan akan dihentikan oleh wasit.  
  1. Setelah pertandingan berhenti, kedua regu harus bertukar posisi. 
  1. Kuota pergantian pemain adalah setengah dari regu. Misalnya, dalam satu regu terdiri dari 10 pemain, maka pergantian pemain hanya boleh dilakukan oleh 5 pemain saja. 
  1. Apabila skor berakhir seri, maka pertandingan akan dilanjut ke babak 3 setelah istirahat.  
  1. Setiap pemain dianjurkan menggunakan sepatu. 
  1. Masing-masing pemain hanya boleh menggenggam tali. Tidak diperbolehkan melilitkan tali ke tangan, apalagi ke badan. 
  1. Keputusan wasit bersifat mutlak.  

Itulah pembahasan tentang lomba tarik tambang, meliputi sejarah, manfaat dan peraturannya. Semoga bermanfaat! 

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel