Tahun baru menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang di seluruh dunia. Namun, tidak semua orang merayakan tahun baru pada tanggal yang sama. Ada yang menggunakan kalender Gregorian, ada yang menggunakan kalender Hijriyah, ada yang menggunakan kalender Tiongkok, dan sebagainya. Dua istilah yang sering kita dengar adalah Chinese New Year dan Lunar New Year. Apakah keduanya sama atau berbeda? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Chinese New Year Lebih Spesifik dari Lunar New Year
Chinese New Year adalah istilah yang merujuk secara khusus pada perayaan tahun baru yang menggunakan kalender lunisolar Tiongkok. Kalender lunisolar adalah kalender yang menggabungkan siklus bulan dan matahari. Kalender Tiongkok menentukan bulan pertama tahun baru berdasarkan bulan baru kedua setelah titik balik musim dingin (kadang-kadang bulan baru ketiga jika ada bulan tambahan). Chinese New Year biasanya jatuh antara 21 Januari dan 20 Februari menurut kalender Gregorian.
Chinese New Year juga dikenal sebagai Spring Festival atau Festival Musim Semi, karena menandai awal musim semi di Tiongkok. Perayaan ini memiliki banyak tradisi dan budaya yang khas, seperti menghias rumah dengan warna merah, menyalakan lentera dan kembang api, memberikan amplop merah, menyantap makanan khas, dan mengikuti shio atau zodiak Tiongkok.
Lunar New Year Lebih Umum dari Chinese New Year
Lunar New Year adalah istilah yang lebih umum yang mengacu pada setiap perayaan tahun baru yang menggunakan kalender lunar atau lunisolar. Kalender lunar adalah kalender yang hanya berdasarkan pada siklus bulan. Lunar New Year bisa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda, tergantung pada budaya dan negara yang merayakannya.
Lunar New Year dirayakan oleh banyak negara di Asia, seperti Korea, Vietnam, Singapura, Malaysia, Mongolia, dan lain-lain. Masing-masing negara memiliki nama, tanggal, dan tradisi yang berbeda untuk merayakan Lunar New Year. Misalnya, Korea menyebutnya Seollal, Vietnam menyebutnya Tet, dan Mongolia menyebutnya Tsagaan Sar.
Selain itu, Lunar New Year juga dirayakan oleh beberapa budaya di Timur Tengah, seperti Islam dan Yahudi, yang menggunakan kalender lunar murni yang tidak memperhitungkan siklus matahari. Tahun baru Islam disebut Hijriyah, yang jatuh pada tanggal 1 Muharram. Tahun baru Yahudi disebut Rosh Hashanah, yang jatuh pada tanggal 1 Tishrei.
Tradisi Lunar Year di Indonesia
Berikut adalah beberapa tradisi yang populer di Indonesia saat merayakan Lunar New Year:
- Menghias rumah dan tempat-tempat umum dengan warna merah, lampion, potongan kertas, dan gambar dewa pintu. Warna merah melambangkan keberuntungan, kekuatan, dan kesejahteraan1.
- Membersihkan rumah sebelum tahun baru untuk mengusir nasib buruk dan menyambut nasib baik. Namun, pada tiga hari pertama tahun baru, tidak boleh menyapu rumah, karena dianggap akan menyapu keberuntungan yang masuk.
- Bertukar angpau atau amplop merah yang berisi uang kepada generasi yang lebih muda dan belum menikah, serta kakek-nenek manula. Angpau dianggap sebagai simbol perlindungan dan harapan damai.
- Menyalakan kembang api untuk mengusir roh jahat dan menambah semarak suasana. Kembang api juga melambangkan kegembiraan dan kebahagiaan.
- Menyantap makanan khas, seperti lontong cap go meh, kue keranjang, bakpao, dan mie. Makanan-makanan ini memiliki makna tersendiri, seperti panjang umur, kemakmuran, dan kekompakan1.
- Mengunjungi kelenteng untuk berdoa, mempersembahkan sesaji, dan meminta ramalan. Kelenteng adalah tempat ibadah bagi umat Konghucu, Buddha, dan Tao. Di sana, mereka menghormati dewa-dewa dan leluhur mereka.
- Mengikuti pawai lentera, tarian barongsai, tarian naga, dan tarian singa. Pawai lentera melambangkan terang dan harapan. Tarian barongsai, naga, dan singa melambangkan keberanian, kekuatan, dan kejayaan.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa Chinese New Year dan Lunar New Year adalah dua istilah yang berbeda. Chinese New Year adalah perayaan tahun baru yang spesifik untuk budaya Tiongkok, sementara Lunar New Year adalah perayaan tahun baru yang umum untuk berbagai budaya yang menggunakan kalender bulan atau lunisolar. Keduanya memiliki tanggal, nama, dan tradisi yang berbeda-beda.
Meskipun begitu, Chinese New Year dan Lunar New Year memiliki kesamaan dalam hal merayakan pergantian tahun yang baru dan penuh harapan. Keduanya juga merupakan momen untuk berkumpul bersama keluarga, teman, dan komunitas. Keduanya juga mengandung nilai-nilai kebudayaan yang penting dan berharga. Oleh karena itu, mari kita menghormati dan menghargai perbedaan dan persamaan antara Chinese New Year dan Lunar New Year.